ZELINARKA - 19

5.8K 205 33
                                    

Happy reading 💕💕

Semenjak kejadian kemarin, yaitu makan bersama secara gratis yang disponsori oleh seorang Arka. Kini seluruh sahabat Zelina dan Arka menjadi akrab.

Jangan ditanyakan bagaimana keadaan saat mereka makan bersama. Sangat ramai. Gelak tawa yang mereka ciptakan mengundang orang lain untuk menatap mereka dengan tatapan risih.

Tanpa malu, mereka tertawa terbahak-bahak dan itu semua karena ulah Davira dan Alvaro, mereka yang telah membuat suasana menjadi ramai dan sangat ceria. Lontaran kocak selalu keluar dari mulut dua orang berotak setengah itu.

Belum lagi jika Leon dan Lion saling bertengkar karena berebut makanan, itu juga salah satu faktor mengapa mereka tertawa terpingkal-pingkal.

Dan yang paling parah. Saat Arka tertawa, cowok itu tidak sadar saat tangannya bergerak menepuk bahu Arfin dengan kencang dan membuat cowok itu jatuh terjungkal karena pukulan Arka yang sangat keras.

Niat Arka melakukan itu, untuk menyalurkan rasa geli yang menggelitik dirinya. Sampai-sampai ia tidak sadar jika Arfin yang menjadi korbannya.

Seluruh pengunjung menatap Arfin dengan wajah memerah, menandakan mereka ingin ketawa tapi ditahan. Sedangkan Arfin yang terjungkal langsung duduk ketempat semula dan menahan rasa malu yang menyelimuti dirinya. Ia memaki Arka. Mulutnya mengeluarkan berbagai jenis hewan yang berada didalam kebun binatang.

Sedangkan Arka yang dimaki, bukannya takut atau meminta maaf. Ia malah lebih mengeraskan tawanya. Dan yang lainnya? Jangan ditanya, mereka semua sangat terbahak-bahak.

Bahkan Leon yang notabane nya adalah seorang cowok yang bersikap dingin, juga ikut tertawa terbahak-bahak sampai air mata terjatuh dari kelopak matanya. Rasa sakit dibagian perut, mendatangi semua anak muda yang kini tengah duduk dibagku salah satu restoran ternama. Itu semua karena mereka kebanyakan tertawa.

Zelina yang kini tengah berjalan santai, kembali mengingat kejadian kemarin. Sesekali ia tersenyum, seluruh sahabat Arka sangat lucu dan kocak menurutnya. Bahkan Zelina yang jarang tertawa, sekalinya bermain bersama sahabat Arka langsung tertawa tanpa malu dihadapan khalayak ramai.

Kakinya melangkah memasuki gerbang sekolah yang cukup ramai. Tadi ia diantar oleh Arka. Awalnya ia menolak, tapi karena cowok itu tetap kekeh ingin mengantarnya jadi Zelina pasrah mengikuti kemauan Arka.

Bukan hanya itu, Arka menyuruh Zelina saat ingin berangkat sekolah harus selalu bersamanya. Zelina hanya menghembuskan nafas berat, lalu mengiyakan perkataan cowok itu. Kalau ia menolaknya, pasti akan ada pertikaian kecil diantar mereka. Dan itu sangat ribet. Jadi Zelina memilih jalan simple saja.

Tanpa disadari, seseorang yang datang dari arah belakang langsung merangkul Zelina. Membuat Zelina sedikit terhuyung kedepan.

"Wissssss tumben siang berangkatnya," ucap Davira. Yap, cewek itu yang merangkul Zelina.

"Ini masih pagi."

"Ya kan ini udah jam tujuh kurang seperempat. Biasanya lo dateng jam setengah tujuh."

"Suka-suka gue lah."

"Dianter Arka ya~," Davira melepas rangkulannya, menunjuk Zelina dan tersenyum jail.

Zelina sedikit mendorong Davira. Cewek itu salah tingkah. "Ish apaan sih."

"Cie cie yang salting~" Davira semakin menampakkan senyum jailnya.

"Iya iya gue dianter Arka. Dah puas lo?!."

"Kan bener cie cie~"

Zelina memutar bola matanya malas. Beginilah sahabatnya, resenya stadium akhir.

ZELINARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang