ZELINARKA - 24

5.3K 190 9
                                    

Happy reading 💕💕

"GUE MAU PULANG NAIK BIS!"  teriak Zelina tepat didepan Arka.

"Gak," ucap Arka santai. "Lo pulang sama gue."

"NAIK BIS!."

"Sama gue."

"BIS!!."

"Gue."

"BIS!!."

"Gue."

Zelina tidak lagi menyaut. Percuma, mau dia teriak sampai suaranya serak sekalipun pasti cowok yang kini ada didepannya tetap kekeuh ingin mengantarnya pulang.

Emang apa salahnya kalau ia naik bus. Sudah sangat lama Zelina tidak pulang naik bus. Ia merindukan semua itu.

Setelah tadi ia melatih adik kelasnya, Arka mulai memaksanya untuk pulang bersama. Membuat Zelina tersulut emosi.

Tanpa persetujuan siapapun, Zelina melangkah meninggalkan Arka yang setia mematung ditempatnya.

Seburat senyuman terpancar jelas diwajah Arka. Senyuman menyakitkan. Gadis itu selalu saja mengacuhkannya. Entah kapan Zelina akan mengerti dengan perasaannya.

Selama ini ia selalu sabar menghadapi sikap dingin Zelina. Cewek itu selalu saja menghindar dan pergi begitu saja. Menganggap Arka sebagai serangga yang dapat meracuninya.

Kalau bukan karena perasaan. Jujur saja, Arka tidak akan mengejar Zelina sampai segininya. Ia akan membiarkan cewek itu untuk berkelana kemana saja. Tapi sayang, hatinya sangat ingin memiliki cewek itu.

Lo kira gue gak bisa dingin, batin Arka.

Ia melangkah, mensejajarkan langkahnya dengan gadis pendek disampingnya. Tanpa basa-basi, Arka langsung menarik Zelina. Menggiring cewek itu untuk masuk kedalam bus yang kebetulan baru saja datang.

"Duduk," titah Arka. Keadaan bus lumayan ramai.

Dengan malas Zelina menuruti perintah Arka sang raja penguasa SMA Melyona.

"Lo gak duduk?" tanya Zelina.

Arka melirik, lalu kembali mengalihkan pandangannya kearah lain tanpa menjawab pertanyaan Zelina. Ia berdiri tepat disamping Zelina yang sedang duduk disalah satu bangku bus.

Tangan kirinya memegang pegangan bus yang berada tepat diatas kepalanya sebagai penjaga keseimbangan jika tiba-tiba bus berhenti secara mendadak. Tangan kanannya merogoh saku celana abu-abunya. Mengeluarkan ponsel. Memainkannya sebentar lalu mendekatkan ponselnya itu ketelinga.

Berniat menelfon satpam dirumah, menyuruh untuk mengambil motor kesayangannya disekolah. Dan menyuruh supir pribadi bunda untuk menjemputnya dirumah Zelina nanti.

Setelah selesai dengan semua itu. Arka kembali memasukkan ponselnya kedalam saku celana. Matanya terpaku kedepan tanpa memerdulikan gadis yang kini tengah memerhatikannya.

"Arka," panggil Zelina lembut.

Hatinya merasa tidak enak. Apakah Arka marah dengannya?.

Arka merunduk. Menatap Zelina datar tanpa ekspresi sedikit pun.

"Lo marah sama gue?" tanya Zelina.

Males menjawab. Arka kembali menatap kedepan. Sungguh, saat ini suasana hatinya sedang tidak bagus. Ia selalu memikirkan saat-saat dimana Zelina selalu meninggalkannya. Kesal, sakit, jengkel, semua menjadi satu. Hanya saja ia selalu menyembunyikan semua itu dibalik senyuman yang selalu ia sajikan untuk Zelina.

ZELINARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang