ZELINARKA - 17

5.7K 213 34
                                    

Happy reading 💕💕

Alvaro yang sedang asik meminum minuman bubblenya sembari duduk, lantas langsung berdiri saat netranya menangkap seorang cowok yang tidak asing lagi dimatanya.

Sudah sangat lama ia dan yang lainnya menunggu cowok itu datang.

"Lama banget lo bro." Alvaro melempar botol bubble yang ada digenggamannya ketempat sampah. Minumannya sudah habis.

"Ada masalah sedikit." Arka membagikan tiket yang tadi telah ia beli, kepada setiap sahabatnya.

"Sejam lagi film mulai. Mau kemana dulu nih kita?" tanya Arfin sembari memasukkan salah satu tangannya didalam saku celana milik Rezvan.

"Woi anjeng!. Ngapain tangan lo masuk-masuk!" caci Rezvan.

"Eh? Salah ya? Gue kira kantong gue." Arfin menarik tangannya, dan langsung menenggelamkan kedua tangannya didalam kedua saku celananya.

Tak!

Rezvan menjitak kepala Arfin keras, membuat cowok itu meringis kesakitan. "Modus lo ya, setan!."

Tak!

Arfin membalas jitakan Rezvan. "Sakit ege! Suek lo!."

Saat Rezvan ingin menjitak balik Arfin, tiba-tiba saja Alvaro langsung berdiri diantara kedua cowok jangkung itu seraya merentangkan tangannya. "Cukupppp! Jangan sakiti bebeb Arfin kuh," ucap Alvaro dengan nada penuh drama.

Rezvan memutar kedua bola matanya malas. Sikap gila Alvaro mulai keluar.

"Kamu gapapa sayang?." Alvaro memeluk Arfin, menenggelamkan kepalanya didalam tengkuk leher milik Arfin.

"Ihhhh apaan sih lo. Jijik gue ah." Arfin mendorong Alvaro supaya menjauh. Cowok itu selalu saja bertingkah seperti banci. Membuatnya bergidik setiap saat.

"Kamu jahad sama aku mas." Alvaro memasang wajah melasnya.

"Bodo."

"Kamu tega sama aku mas."

"Bodo."

"Kamu—" ucapan Alvaro terpotong begitu saja ketika suara jeritan menyeruak diindra pendengaran mereka.

"AAAAAAAAAA. MINUMAN GUE ABIS AHHH. MAU BELI LAGI. BELI LAGI POKOKNYA!!!" teriak Lion yang mengambil alih perhatian kelima sahabatnya dan seluruh pengunjung yang berada disekitar mereka.

Kini mereka menjadi pusat perhatian karena teriakan Lion yang sangat kencang itu. Malu, satu kata yang sedang mereka rasakan saat ini.

Dengan sigap, Leon langsung menutup mulut adiknya. "Bacot!."

"Gue mau beli lagi pokoknya!." Lion memberontak.

Leon memutar kedua bola matanya malas. Lion selalu saja bersikap seperti anak kecilnya. Membuatnya semakin stress saja.

"Nih, minum aja minuman gue." Leon menyodorkan minuman bubble miliknya.

"Gapapa?."

"Hm."

Lion merekahkan senyumannya dan langsung mengambil minuman milik kakaknya yang masih tersegel. Minuman itu sama sekali belum disentuh oleh kakaknya.

"Makasih."

Cup!

Lion mencium lembut pipi sebelah kanan Leon. Membuat cowok itu bedecak.

"Ck. Gak usah cium-cium ah. Dikira kita gak normal." Leon mengusap pipinya yang baru saja dicium oleh adiknya. Berniat untuk menghilang jejak bibir adiknya yang mendarat tepat dipipi kanannya.

ZELINARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang