ZELINARKA - 41

4.5K 171 11
                                    

"Mau pulang ngga?" tanya Arka yang sedang fokus menyetir.

Zelina terlihat berfikir. "Jalan-jalan dulu yuk."

"Ngga takut dicariin mama?" tanya Arka kembali.

Zelina kembali berfikir. Bagaimana kalau nanti mama mencarinya? Lagi pula saat ini Zelina dan Arka masih mengenakan seragam sekolah. Dan langit sudah berwarna gelap.

Zelina menaruh jari-jarinya didagu. Dahinya berkerut menandakan ia sedang berfikir keras. "Pulang aja deh," ucapnya mengambil keputusan.

"Ngga bosen dirumah terus?" tanya Arka.

Zelina menoleh, menatap Arka kesal. "Lo gimana sih?! Tadi nanya mau jalan-jalan apa ngga, giliran gue setuju lo malahan nanya balik 'ngga takut dicariin mama?' terus giliran gue udah pengen pulang lo malahan nanya 'ngga bosen dirumah terus?' Gajelas!." Zelina menirukan ucapan Arka dengan nada jengkel dan menaikkan nada bicaranya pada kalimat terakhir.

Gadis itu memalingkan wajahnya. Ia merasa kesal.

Arka terkekeh. Cowok itu melirik sekilas. Dapat ia lihat bibir Zelina maju beberapa senti. "Kan gue cuman memastikan doang Zel."

"Itu namanya bukan memastikan tapi ngebingungin!."

Arka kembali terkekeh. Tangannya terulur, berniat mengelus puncak kepala Zelina. Tapi dengan cepat Zelina menepisnya. "Ngga usah pegang-pegang!."

Oke Arka menyerah. Zelina kalau sudah marah sangat susah untuk disentuh.

Saat mobil Arka melewati taman, ia tak sengaja melihat tukang es krim yang sedang menunggu seorang pembeli. Cowok itu memberhentikan mobilnya, lalu membuka kaca mobil dan membeli dua buah es krim.

Setelah mengucapkan 'terimakasih', Arka kembali menancapkan gas. Tak lupa sebelum itu, ia membuka salah satu es krim dan memakannya sembari menyetir.

Diam-diam cowok itu memerhatikan Zelina melalui ekor matanya. Gadis itu selalu saja melirik kearah es krim yang masih terbungkus rapi. Es krim itu berada tepat diatas pangkuannya.

"Hmm enak banget es krimnya." Arka menjilat es krimnya dengan penuh kenikmatan.

"Lo mau Zel?" tanyanya.

"Eh tapikan lo lagi ngambek sama gue. Berarti es krimnya buat gue semua." Arka kembali menjilat es krimnya. Tak lupa cowok itu memasang ekspresi, seperti sedang menikmati es krim yang sungguh nikmat rasanya.

Disisi lain, Zelina meremas tali tas nya dengan kuat. Sudah lama sekali gadis itu tidak memakan es krim. Tak bisa dipungkiri, Zelina sangat ingin es krim yang tadi Arka beli. Andai saja tadi ia tidak marah dengan Arka, pasti sekarang lidahnya sudah merasakan sensasi rasa es krim yang begitu nikmat.

"Udah manis dingin lagi. Uh enak banget."

"Gue sebenernya sengaja beli dua. Maksud gue yang satunya lagi buat lo. Tapi lo nya lagi ngambek sih," ucap Arka kembali.

"Anggap aja sekarang hari keberuntungan gue. Jadi gue bisa makan dua es krim sekaligus." Arka mengeluarkan smirik khasnya.

Cowok itu kembali memerhatikan Zelina melalui ekor matanya. Dapat ia lihat Zelina meremas tali tasnya dengan erat. Cowok itu selalu memiliki cara tersendiri dalam meluluhkan hati Zelina. Mengagumkan.

"Yakin nih ngga mau?" tanya Arka. "Yaudah buat gue aja."

Tanpa pikir panjang, Zelina langsung menyambar es krim yang berada diatas pangkuan Arka.

ZELINARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang