ZELINARKA - 27

5.1K 185 0
                                    

Happy reading 💕💕

Dentingan antara sumpit dan mangkuk saling bersautan. Ditambah dengan suara kebisingan  begitu menyeruak ditelinga.

Arka dengan santainya melihat seorang gadis yang sedang menyantap semangkuk mie ayam dengan serius. Manik coklat itu tak henti-hentinya melihat pemandangan yang sangat menarik menurutnya.

Kini mereka sedang berada ditempat makan. Mie ayam Pakde kumis. Ya, disitulah Arka berada. Tak luput dari Zelina yang sedang duduk tepat didepannya.

Gadis dengan surai tergerai itu dengan lahap menyantap mie ayam yang baru saja datang. Sedangkan Arka? Ia sama sekali belum menyentuh makanannya. Melihat Zelina makan saja sudah kenyang menurutnya.

Oiya, kalian pasti bingung mengapa sekarang mereka sedang makan bersama. Padahal perjanjiannya jika Zelina menang dua insan ini tidak akan makan malam bersama.

Ini semua karena Zelina. Ya, gadis itu yang mengajak Arka untuk makan bersama. Entah kesambet apa. Tiba-tiba saja gadis itu menerima tawaran Arka.

Zelina yang sadar sedang diperhatikan mendongakkan kepalanya. Menatap cowok yang kini sedang menyajikan sebuah senyuman khas.

"Kenapa liat-liat?" tanya Zelina.

"Emang kenapa? Suka-suki gue lah. Mata-mata gue, kenapa jadi lo yang ribet."

Zelina menghembuskan nafasnya kasar. Percuma bertanya kepada Arka. Ujung-ujungnya cowok itu tidak akan menjawab.

Manik matanya bergilir. Menatap semangkuk mie ayam yang masih utuh dan belum tersentuh sedikit pun. "Kenapa gak di makan?" tanya Zelina.

Arka terdiam. Matanya beralih menatap mangkuk yang masih setia ditempat.

Jujur, mangkuk dengan isi mie ayam itu benar-benar menggoda. Tapi......

"Gue lagi gak nafsu makan."

Zelina menautkan kedua alisnya. "Kan tadi yang ngajak makan elo. Kok jadi elo yang gak makan?."

"Ya suka-suki gue lah."

Zelina memutar kedua bola matanya malas. "Bisa gak sih sehari aja lo nggak ngomong 'suka-suki'. Panas kuping gue dengernya."

"Suka-suki gue lah."

Lagi lagi Zelina menghembuskan nafanya jengah. Baru juga diperingati, sudah diulang lagi. Makhluk macam apa Arka ini?.

"Makan,"  titah Zelina.

Arka menggeleng. "Engga."

"Arka Delvan Adhitama! Makan! Sayang makannya kalau nggak lo makan." Zelina mengunci manik mata milik Arka. "Emang kenapa sih lo gak mau makan? Nggak suka sama mie ayam disini? Enak kok mienya. Bersih juga."

Arka menghembuskan nafasnya perlahan. Haruskah ia memberitahukan rahasianya kepada Zelina?.

"Arka," panggil Zelina karena tidak mendapatkan jawaban dari cowok yang kini sedang terlihat bingung.

"Gue nggak bisa pake sumpit."

Satu kata terlontar berhasil membuat Zelina terdiam. Apa tadi? Arka tidak bisa menggunakan sumpit?.

"Pffftt." Zelina menutup mulutnya, menahan supaya tawanya tidak pecah sekarang juga.

"Ketawa aja gapapa."

"Hahahahahahahaha." Karena sudah mendapat izin, tawanya pecah begitu saja. Air mata lolos keluar dari kelopak matanya.

Disisi lain, Arka merundukkan kepalanya. Satu kata yang kini ia rasakan. Malu.

ZELINARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang