ZELINARKA - 20

5.6K 202 27
                                    

Happy reading 💕💕

Bel istirahat telah berbunyi. Zelina, cewek itu sedang memasukkan beberapa alat tulisnya dan bukunya kedalam tas, sisanya ia susun diatas meja.

Ia memang sangat suka dengan kerapihan. Cewek itu paling tidak suka melihat barang berantakan ataupun berceceran dimana-mana.

Tangannya ia masukkan kedalam tas biru kesayangannya. Mencari sesuatu didalam sana.

Permen.

Cewek berambut panjang itu memang sangat suka mengemut permen. Kalau ia sedang tidak mood, pelariannya adalah permen. Ia memegang kepalanya, hari ini terpasang bando diatas kepalanya.

Sebenarnya, Zelina tidak suka. Tapi ini adalah perintah dari kedua sahabatnya. Katanya sih biar terlihat imut dan menggemaskan. Imut apanya? Malu mah iya.

"Pake aja napa Lin. Biar muka lo itu gak keliatan kayak preman!!" semprot Davira saat itu dan membuat Zelina mau tidak mau harus memakai bando itu.

Bando berbentuk tanduk unicorn itu pemberian Naira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bando berbentuk tanduk unicorn itu pemberian Naira. Cewek itu sudah tidak ingin memakainya lagi. Jadilah, ia berikan kepada Zelina.

Tadinya Naira ingin memberikan itu kepada Davira. Sayangnya cewek itu sudah memilikinya.

Zelina membuka bungkus yang menyelimuti permen bertongkat itu. Lalu mengemutnya seperti anak kecil. Ia memang suka permen bertongkat, tapi bukan berarti ia membenci permen tanpa tongkat.

Semua permen ia suka. Hanya saja, ia lebih suka permen bertongkat karena saat mengemut bisa sambil memainkan tongkatnya. Dan ia paling suka memutar-mutar tongkat permen tersebut saat berada didalam mulutnya. Asik.

"Woi bagi lah permennya. Bawa seplastik gak bagi-bagi lo," ucap Davira memalak Zelina.

"Iya bener tuh. Bagi lima gue." Naira menadahkan tangannya.

"Banyak banget njay. Ogah ah! Nih masing-masing dua aja." Zelina membagikan permennya kepada kedua sahabat laknadnya.

Naira mencibikkan bibirnya karena keinginannya tidak dikabulkan oleh Zelina. Padahalkan ia ingin permen lima, kenapa hanya dikasih dua? Dasar pelit.

"Udah yok ke kantin," ajak Davira yang disetujui oleh Zelina dan Naira.

Mereka berjalan ke ambang pintu dan....

Brukk

Zelina yang memang berada diposisi depan saat berjalan keluar kelas, tak sengaja menabrak Pak Ganto yang juga sedang berjalan.

Buku yang berada digenggaman Pak Ganto berceceran dilantai. Zelina yang melihat itu langsung berjongkok membantu Pak Ganto yang sedang mengambil seluruh bukunya yang tergeletak dilantai depan kelasnya.

"Maafin saya pak. Saya ga sengaja. Maaf pak." Zelina memberikan beberapa buku yang tadi telah ia pungut dilantai dan membungkukkan badannya 90 derajat sembari meminta maaf.

ZELINARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang