Happy reading 💕💕
Zelina merundukkan kepalanya. Matanya memanas. Ia terisak kecil. Arka yang melihat itu menjadi bingung sendiri .
Ada apa dengan Zelina?.
Arka memegang bahu gadis itu. Zelina yang mendapatkan sentuhan Arka langsung menegakkan kepalanya kembali.
Arka sedikit tersentak. Zelina menangis? Kenapa gadis ini?.
"Lo kenapa? Gue salah ngomong ya?" tanya Arka dengan hati-hati.
Zelina menggeleng. Bibirnya bergetar hebat. Air mata mengalir dengan sangat deras. Ia tidak bisa menahan semua ini. Apalagi jika menyangkut dengan ayahnya.
"Ayah gue udah meninggal."
Arka membelalakkan matanya. Ya ampun, ternyata benar ia salah bertanya.
Pasti Zelina sangat sedih saat ini. Tangan panjangnya menarik tubuh Zelina. Merengkuh gadis itu dengan erat.
Indranya dapat mendengar suara isakan yang sangat hebat. Zelina menangis didalam pelukannya. Setetes air mata lolos dari kelopak matanya. Kejadian itu kembali teringat. Dengan cepat tangannya menyewa air matanya dengan kasar. Takut jika Zelina melihatnya.
Arka mengelus lembut punggung Zelina. Berusaha menenangkan gadis itu.
Perlahan Zelina melerai pelukan diantara keduanya.
"Maaf Zel gue nggak bermaksud."
Zelina menghapus sisa air mata dipipinya. Ia tersenyum kecil. "Iya gapapa."
Tak lama ia mulai angkat bicara. "Ayah gue meninggal karena kecelakaan."
Arka terdiam. Ia tidak menanyakan apapun kepada Zelina. Tapi gadis itu mulai bercerita. Arka yakin, sekarang Zelina butuh senderan. Ia baru menyadari, ternyata kehidupan gadis itu tidak semulus yang ia pikirkan.
Setetes air mata kembali lolos. Arka tersenyum. Senyuman yang sangat dipaksakan. Ibu jarinya bergerak menghapus air mata milik Zelina. "Lo boleh cerita. Tapi gak boleh nangis ya." Arka mengelus lembut rambut gadis itu.
Zelina mengangguk pelan.
"Pekerjaan ayah gue sebagai pilot. Dia jarang pulang. Bolak balik keluar negeri hanya untuk mengantar ratusan penumpangnya dengan selamat."
"Sampai saatnya. Gue dapet kabar kalau pesawat yang dikendarai ayah kecelakaan. Mama sempet hancur dan frustrasi saat itu. Tapi gue sama Kak Jovian berusaha untuk tetap kuat. Siapa lagi yang mau jadi penyemangat mama, kalau bukan kita berdua."
Zelina menggenggam roknya erat. Menahan bendungan air mata yang siap meluncur kapanpun dari kelopak matanya.
"Beberapa hari setelah berita itu kesebar, kita dikasih kabar kalau jasat ayah sudah ditemukan. Abis itu kita kesuatu negara buat menjemput jasat ayah."
Setetes air mata kembali menetes. Zelina sudah tidak bisa lagi menahannya. Dan kini Arka membiarkannya. Cowo itu mengerti, hanya dengan air mata hati seseorang bisa sedikit lebih tenang.
"Dan itu adalah saat dimana gue bener-bener hancur. Karena—" Zelina menggantungkan ucapannya. Mulutnya terasa sulit untuk mengatakan itu. Hatinya berguncang hebat.
"Tubuh ayah udah membusuk. Gue merasa itu bukan ayah. Ayah nggak mungkin seperti itu. Wajah ayah nggak seperti itu. Gue tau gimana ayah. Ayah gue itu ganteng, Ka. Lo harus percaya sama gue!! Gantengnya melebihi elo!. Ayah gue ganteng banget. Dan jasat yang gue liat itu bukan ayah gue!! BUKANNNN!!." Zelina menjambak rambutnya sendiri.
Kejadian itu kembali teringat diotaknya. Ia tidak suka. Kalau pun tuhan memberikan pilihan antara hidup dan mati. Pasti Zelina akan memilih mati. Ia ingin menemui ayahnya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZELINARKA
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Zelina kalandra, seorang gadis yang sangat jago beladiri. Berani dan pantang menyerah, itulah dirinya. Terkenal dengan sikap garangnya. Wajahnya yang cantik seketika akan menjadi menyeramkan jika amarah sudah menguasainya...