ZELINARKA - 47

4.7K 183 13
                                    

Hari ini Zelina sudah bisa pulang. Seharusnya ia masih menetap dirumah sakit. Tapi karena kebosanan yang selalu menggerogotinya, jadilah ia pulang hari ini.

Sebisa mungkin ia merayu Arka supaya cowok itu membiarkannya pulang ke rumah. Satu hari penuh ia merayu Arka. Cowok itu izin tidak masuk sekolah hanya karena ingin menjaga Zelina.

Awalnya Arka menolak. Ia ingin Zelina mendapatkan perawatan penuh dari pihak rumah sakit. Tapi karena cewek itu terus merayunya, mau tidak mau ia menyetujui perkataan Zelina. Kasian juga gadis itu, dirumah sakit hanya bermain ponsel dan menonton televisi.

Zelina bertepuk tangan sembari berteriak senang saat Arka mengizinkannya pulang. Gadis itu berhambur memeluk Arka. Menurutnya, akhir-akhir ini Arka menjadi lebih perhatian dan possessive​. Entah benar atau hanya perasaan Zelina saja.

Saat ada teman lelakinya yang datang untuk menjenguk. Arka selalu berada disampingnya. Menggenggam erat tangannya.

Saat teman lelakinya ingin menyentuh luka Zelina. Arka selalu melarang. Dengan alasan, luka Zelina belum sepenuhnya sembuh.

"Kita mau kemana sekarang?" tanya Zelina sembari menatap Arka. Cowok itu sedang mengendongnya ala bridal style.

"Pulang," jawab Arka singkat. Cowok itu sama sekali tidak menatap manik mata Zelina. Bola mata hitam itu selalu saja menatap lurus kedepan.

Zelina memukul dada Arka pelan. "Ngga usah sok cool deh. Biasanya juga cengengesan ngga jelas. Sok sok an bergaya ala-ala cowok dingin."

Arka menatap Zelina sekilas. Lalu kembali menatap lurus. "Bukannya lo suka cowok dingin?" tanya Arka tepat sasaran.

Zelina mengangguk. "Iya suka. Kok lo tau?."

"Apapun yang bersangkutan tentang lo gue tau."

Setelah sampai dimobil, Arka langsung mendudukkan Zelina dengan sangat hati-hati. Cowok itu memutari cup mobil lalu duduk dibangku kemudi.

Zelina terkekeh. "Apapun tentang gue lo tau? Masa?"  tanya Zelina tidak percaya.

Arka melajukan mobilnya. Cowok itu mengangguk.

"Lo punya mantan aja gue tau."

Zelina terdiam. Cewek itu menatap Arka tidak percaya. Dari mana cowok itu tau?.

"Lo tau dari mana?" tanya Zelina berhati-hati.

Arka menghentikan mobilnya dipinggir jalan yang sepi. Cowok itu menoleh, menatap Zelina yang juga sedang menatapnya.

"Ngga penting gua tau dari mana."

"Tap—"

"Lo masih cinta kan sama Ferro?."

Zelina membeku ditempat. Kakinya bergetar. Ia takut jika Arka marah dengannya. Pantas saja cowok itu selalu memasang muka datar sejak tadi siang. Ternyata ini alasannya.

"Gu-gue ngga cinta lagi kok sama dia," jawab Zelina berusaha untuk membuat Arka percaya.

"Ngga cinta lagi tapi masih nyimpen foto lo sama dia." Arka membuka tasnya, lalu mengambil kotak berwarna hitam disana. Membuka kotak itu dan mengacungkan salah satu figura.

Zelina meneguk salivanya kasar. Berbagai pikiran buruk kini sedang melayang-layang diotaknya. Tersangka utama yang akan ia salahkan adalah Jovian. Hanya kakak dan mamanya yang tau masalah ini.

"Lo ngga perlu berfikir kalau Kak Jovian yang ngasih tau semua ini. Gue tau sendiri."

Zelina menggenggam bajunya erat. Entah bagaimana perasaannya saat ini. Campur aduk.

ZELINARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang