38. Jail

3.3K 342 161
                                    

Author’s pov

Jessica mengendarai motornya dengan kecepatan penuh, entah ke berapa kalinya dia melanggar lampu lalu lintas. Tak jarang ia menerima amarah dan umpatan dari pengendara lain, tapi ia tak peduli sama sekali. Yang ia pedulikan hanyalah Alvinnya.

Jessica menangis, tak menyangka jika hal seperti ini akan terjadi padanya. Menurutnya lebih baik Alvin menjalani hukuman yang diberikan Ralia dan Azril, daripada seperti ini.

Beberapa menit lalu Jessica menerima telepon mengejutkan dari Canny yang memberitahunya bahwa Alvin ditangkap. Jessica sangat khawatir sekarang ini, ya dia memang menginginkan kabar tentang Alvin setelah keputusannya mengaku akan kesalahannya.

Tapi, bukan kabar macam ini yang dia inginkan. Ia merasa sangat sedih, belum Alvin menikmati keberhasilannya dia langsung menerima hukuman dari pihak berwajib.

Hal pertama yang Jessica lihat begitu sampai kediaman keluarga Alfarizi adalah tangisan Canny yang berada di pelukan Ralia. Azril dan Alvan hanya menatap sedih Alvin yang dibawa dua orang polisi. Jessica mematikan mesin motornya dan segera berlari setelah motornya di starndartkan.

“Alvin!” teriaknya membuat semua orang menoleh, Jessica berlari ke arah Alvin dan memegangi lengan kanannya.

“Alvin, no!” Jessica menggeleng, tangisannya semakin keras setelah senyuman terukir di wajah seseorang yang dicintainya ini. “Tidak, Alvin. Kau tidak boleh bersama mereka!”

Everything will be okay, trust me.

“Tidak, tidak akan ada yang baik-baik saja jika kau dibawa mereka.”

“Jessica Emerald Arnoldy, semuanya akan baik-baik saja. Kita bisa bertemu nanti, I promise I'll tell you everything.”

Alvin menatap kedua mata Jessica lekat-lekat, kedua matanya menggenang. “I love you, Jessica.” Tubuh Jessica membeku, ia tak lagi bisa mengatakan sesuatu atau bahkan mencegah Alvin masuk mobil polisi.

Mobil polisi meninggalkan halaman keluarga Alfarizi, tubuh Jessica merosot dan ia menangis. “Alviiinn!!!” Canny berteriak dan berlari mengejar mobil polisi, namun tangan Jessica mencegahnya.

“Lepaskan aku Jess, mereka tidak boleh membawa Alvin! Alvin!” Jessica tidak mengatakan apapun, ia menarik Canny ke dalam pelukannya dan mereka menangis bersama.

Kedua tangan Ralia mengepal kuat, ia menatap suami dan putra keduanya. “Aku memang ingin menghukum Alvin, tapi tidak dengan hukuman seperti ini.” Azril dan Alvan langsung memeluk Ralia.

“Dan kemana Papa dan Azka? Mereka bilang akan melindungi Alvin dari polisi, tapi apa ini?!”

“Mama.” Alvan mengeratkan pelukannya pada Ralia dna menangis sesenggukan. Sejahat apapun Alvin, ia tak menyangka polisi akan datang dan menangkapnya.

“Polisi tidak akan datang tanpa ada laporan, siapa yang melaporkan Alvin?” pertanyaan Azril membuat Ralia dan Alvan menatapnya. “Alvin bersedia ditangkap polisi walau mereka datang tidak membawa bukti dan hanya surat perintah saja.”

Suara ribut dari sebelah membuat pandangan ketiganya teralih, Vilda berlari dan langsung memeluk putrinya. Azka menghambur ke pelukan Alvin, Ibra memeluk Azril, sedangkan Tika memeluk Jessica dan Canny. Keluarga Aryeswara sudah tahu mengenai penangkapan Alvin, mereka bertiga menyesal tidak datang tepat waktu dan tidak sempat menghentikan polisi.

Second Love : The Last MessageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang