5. The King's Owner: My Name is J

1.4K 81 2
                                    

Now Playing: Kelly Clarkson - Heartbeat Song


January, Tuesday Morning. Campbell Enterprise, London.

            Di ruangan kantornya, Arthur mengetukkan jari-jemarinya di atas meja hingga terdengar bernada. Dahinya mengerut ke dalam-berpikir keras. Ia terdiam memikirkan apa yang wanita itu katakan semalam. Jemarinya berhenti. Kenapa dia malah jadi memikirkan wanita itu? Arthur mendengus dan segera membuka dokumen pekerjaannya lagi-megalihkan pikirannya.

Seseorang mengetuk pintu ruangan Arthur sehingga membuat Arthur menghentikan aktivitas membacanya. Ia memberikan tanda setuju dan pintu ruangannya pun terbuka. Tampak seorang pria tampan dan muda berjalan masuk dengan senyumnya dan membawa berkas pekerjaan yang harus diberikan pada Arthur.

 Tampak seorang pria tampan dan muda berjalan masuk dengan senyumnya dan membawa berkas pekerjaan yang harus diberikan pada Arthur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei, bos!" seru pria itu. Ia adalah sekretaris Arthur di sini. Arthur sudah mulai akrab dengan sekretarisnya di sini karena sebelumnya, sekretarisnya juga yang membantunya membereskan barang-barangnya di penthousenya.

            Sekretarisnya menyerahkan berkas tersebut dan Arthur menerimanya. Begitu selesai membaca dan memberi beberapa komentar, Arthur membubuhkan tanda tangan di sana.

            "Ah, iya. Jangan lupakan jadwal makan siangmu dengan Mr. Andrew. Beliau sangat menantikan kehadiranmu."

            Arthur mendongak dan menyerahkan berkas yang sudah ia beri tanda tangan. "Okay. Terima kasih sudah mengingatkan, Danzell." Ucap Arthur. Jika bukan karena pikirannya tentang wanita aneh nan sok-misterius itu, Arthur tidak akan seperti ini. Untung saja sekretarisnya sudah mengingatkannya.

            "Siap, bos." Jawab Danzell.

            Arthur menyenderkan punggungnya pada kursinya dan menghela napas pelan. Danzell melihat Arthur seperti orang kelelahan-tertawa sebelum berkata, "Apa pergi ke club malam selama 3 malam membuatmu cukup kelelahan, Bos?"

            Namun, tanpa menunggu jawaban dari Arthur, Danzell kembali berkata.

            "Sebenarnya, untuk apa kau mendatangi club yang sama selama 3 malam berturut-turut?" tanya Danzell. Ia duduk di pinggir meja Arthur. Arthur melihat-tidak merasa terganggu-dan hanya tertawa dengan suara rendahnya.

            "I don't know. 2 malam pertama aku hanya menuruti Dennis dan Edric. Lalu, saat semalam aku ke sana, entahlah aku hanya ingin?"

            "Apa kau sedang bertanya padaku, bos? Karena aku yakin aku mendengar nada bicaramu seperti sedang mengajukan pertanyaan." Jawab Danzell dengan raut wajah bingungnya.

            Arthur tertawa. Ia bangun dari kursinya dan menghampiri Danzell. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam kantong celana kainnya. Danzell hanya menaikkan kedua alisnya sebelum arthur mendekatkan kepalanya ke samping telinga Danzell.

The King's Owner (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang