Now Playing: Charlie Puth - The Way I Am
8th March Friday, 6.05 A.M. Arthur's House, Paris, France.
Seperti dugaannya, Dennis dan edric menjemput Arthur pagi ini sementara yang lainnya sudah menunggu di bandara. Mereka akan melakukan penerbangan menuju Pulau Desroches dengan pesawat jet pribadi milik felix selama 13 jam.
"Kurasa kau harus membawa baju sedikit lebih banyak lagi, Art." Celetuk Dennis setelah melihat 1 tas besar Arthur yang hanya terisi oleh beberapa setel baju santai, sepatu, topi, dan peralatan mandi.
Arthur menoleh sekilas sebelum melihat tasnya sendiri. "Memang kenapa? Toh, aku bisa memakai baju yang sama. Disana tidak dingin, kan."
Edric berdeham. "Ya, dan kau tidak akan memerlukan baju seharian jika sudah bersama dengannya." Gumamnya sendiri dengan suara lirih.
Arthur yang tidak terlalu jelas mendengar apa yang dikatakan Edric, menoleh.
"Hm?"
"Oh? Tidak. Tidak apa." Jawab Edric cepat ketika Arthur menyadarinya. Di sampingnya, dennis menepuk jidatnya pelan seolah mengatakan Edric terlalu bodoh saat ini.
"Sebenarnya, jika kupikir-pikir, aku sedikit heran kenapa Felix mengajak kita semua berlibur bersama hari ini." Ujar Arthur.
"Memang kenapa? Biasanya juga kita sering berlibur bersama." Sahut Edric.
"Itu sebelum ia bertemu Roxanne. Maksudku, semenjak ia mengenal Roxanne, dia pasti menjauhkan Roxanne dari kita." Kekeh Arthur. "Dan sekarang dia malah mengajak kita semua ke pantai. Bukankah sedikit terlalu bahaya?"
Dennis memicingkan matanya. "Kau sedang merencanakan sesuatu, Art?"
"What? Tentu saja tidak. Sudahlah, kurasa aku memang perlu liburan saat ini." Sanggah Arthur kemudian.
"Kau benar. kita semua memang memerlukan liburan saat ini. Benar, kan, Dennis?" Edric merangkul pundak kedua temannya itu dan berjalan keluar dari pintu rumah Arthur dan memasuki mobil Edric yang kemudian segera melaju menuju bandara.
*****
8.00 A.M. Felix's private jet heading to Victoria, Seychelles, Desroches Island.
Roxanne melihat sebuah kesempatan dimana ia berencana akan mengobrol dengan Arthur. Setelah mengatakannya pada Felix, Roxanne berdiri dari sofa dan mendekati Arthur yang sedang bermain billiard bersama Dennis, Edric, dan Justin.
Saat menunggu giliran Arthur bermain, Roxanne mengajak Arthur bicara.
"Wow, aku baru tahu kau hebat dalam permainan ini." Celetuk Roxanne. Arthur menoleh, kemudian dengan sembong, ia berkata, "Tentu saja."
Terdengar Dennis berdecih. "kau selalu sombong seperti ini. Aku sangat menantikan waktu dimana roda berputar."
"Jangan terlalu dramatis, dennis. Roda memang selalu berputar. Tapi, keberuntungan yang selalu mengikutiku." Sahut Arthur, membuat dennis kesal.
Roxanne tertawa melihat Arthur dan Dennis saling beradu mulut. Arthur berdeham, menoleh pada Roxanne.
"Aku tahu aku tidak akan mendapatkan jawabanku ketika menanyakan ini. Tapi, kenapa tiba-tiba kalian ingin kami berlibur bersama?" tanya Arthur kemudian.
Roxanne mengangkat kedua alisnya. "Apakah terasa aneh? Memang kenapa?"
"Hm, apa virus Felix sudah melekat padamu?" kekeh Arthur seraya mengacak-acak puncak kepala Roxanne. "Ah, atau jangan bilang, kau terlalu merasa bersalah setelah merasa Felix terlalu lengket denganmu daripada dengan kami." Lanjut Arthur yang sukses membuat Roxanne tertawa kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King's Owner (COMPLETED)
Любовные романы#the Heirs Series (2nd) Raja Arthur. Bukan, ini bukan kisah dimana kita akan membahas sejarah kerajaan inggris pada masa kekuasaan raja Arthur. Arthur, bukanlah sekedar nama bagi wanita cantik kelahiran Inggris ini. Tak ada yang menyangka jika Arthu...