15. The King's Owner: Closer

757 52 0
                                    

Now Playing: 5 Seconds of Summer - Good Girls


16th January Wednesday, 12.30 P.M. Arthur's Room –Campbell Enterprise, London, UK

Begitu Roxanne meminta Jennifer duduk bersama, mereka mengobrol panjang lebar sampai melupakan keberadaan Arthur yang tak banyak bicara. Roxanne sampai meminta jennifer untuk ikut makan siang dengannya terlebih dahulu di ruangan Arthur tadi.

"Bodohnya aku tidak tahu jika kau sudah setenar ini." rutuk Roxanne saat mengetahui Jennifer adalah salah satu model yang sedang naik daun.

Jennifer hanya tersenyum.

"Aku tidak terlalu memikirkannya." Sahut Jennifer asal. Roxanne tampak mengernyit.

"Tidak bisa begitu. Sejak aku melihatmu, aku sudah bisa menebak jika kau termasuk perempuan yang kuat. Kau tahu, kan, banyak sekali konflik antar artis atau penggemar yang membenci artis –ah, pokoknya aku tahu kau perempuan yang hebat. Itu berarti kau sudah dikenal banyak orang." Celoteh Roxanne. jennifer menatap takjub Roxanne yang seolah mengerti kejadian dalam hidupnya.

Jennifer tersenyum dengan perasaan haru. Baru sekali ini ia bertemu dengan orang asing yang memujinya dengan tulus. Jennifer mengetahuinya dari cara Roxanne berbicara dengan mimik wajah Roxanne.

"Aku jadi kesal saat kau mengatakan Arthur tidak mengenalmu dan mengatakan dia baru pindah?" Roxanne menampakkan wajah kesalnya pada Arthur dan mendengus.

"Apa?" Arthur tampak bersikap seolah tak bersalah. Roxanne mengabaikannya.

Selama mengobrol, pandangan jennifer tak luput dari Roxanne dan suaminya, Felix, yang tampak mesra. Bahkan suaminya tak segan-segan untuk mencium Roxanne di depannya. Entah itu di pipi, kening, atau bibir. Seperti saat ini.

Sekelebat bayangan tentang menjalin hubungan pun tampak di otak jennifer. Saat itu juga, ia menoleh dan kedua matanya bertabrakan dengan mata arthur. Jennifer mengernyit. Namun, Arthur sepertinya hanya sersikap biasa saja. Bahkan pria itu menjadi lebih pendiam saat ini –sejak tadi.

"kau sudah selesai?" tanya Arthur.

"Apa yang –oh, astaga." jennifer menepuk keningnya saat ia menyadari ia terlalu lama berada di sini. Seharusnya ia sudah kembali menuju lokasi saat ini.

Jennifer berdeham. "Maafkan aku, Roxanne. aku benar-benar harus kembali sekarang. Mereka semua pasti sudah menungguku di bawah. Aku juga sudah terlalu merepotkan kalian semua di sini."

Arthur memiringkan kepalanya, terheran saat melihat jennifer yang berpamitan dengan lembut. Tidak seperti saat mereka berdua –saat jennifer datang dan pergi sesuka hatinya.

"Sayang sekali. aku yang minta maaf karena sudah menahanmu terlalu lama di sini. Baiklah, aku sangat senang bisa bertemu dan mengobrol denganmu, Jennifer. Aku harap kita bisa bertemu lagi." Balas Roxanne, tersenyum dan memberi Jennifer pelukan hangat.

"Well, it's really nice for having sweet talks with you, Roxanne. See you soon."

Sejurus dengan itu, keduanya melepas pelukannya. Setelah berpamitan dengan felix juga, jennifer keluar dari ruangan Arthur, menyisakan ketiga orang yang kini saling berpandangan.

Arthur memainkan kedua matanya kesana kemari saat Roxanne dan felix memandangnya tanpa berkata. "Apa?"

"Kau bisa menjelaskan pada kami. Tentu saja dari sudut pandangmu sendiri." Ucap Roxanne. felix tersenyum miring.

"Ayolah, apa maksud semua ini? semua yang dikatakannya memang dari sudut pandangku juga. Aku kesepian di sini dan aku bertemu dengannya. Tentu saja aku ingin berteman dengannya. Kita berteman. End." Sahut Arthur keras kepala.

The King's Owner (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang