23. The King's Owner: Since He Came

640 49 1
                                    

Now Playing: Avicii - Waiting for Love


21st January Monday, 15.05 P.M. Jennifer's Shooting Location, London, UK.

    "Jadi, bagaimana liburannya kemarin? Apa mereka semua bersikap baik padamu? apa mereka menjagamu dengan benar?" tanya ruby tanpa memberi jeda.

    Jennifer sedang menghabiskan waktu istirahatnya sore hari ini dan ruby mengunjunginya.

    "Ruby," jennifer mencoba memperingati ruby. "kau terlalu berpikir yang tidak-tidak. Justru aku bersyukur bisa mengenal mereka karena –entahlah, Roxanne seakan-akan mengerti apa yang kurasakan. Dia wanita yang menyenangkan dan dicintai banyak orang. Tak heran saat melihatnya begitu ramah padaku sebelum ini. dan, kau tahu, Roxanne dan suaminya adalah pasangan yang sempurna. Beberapa bulan lagi, Roxanne akan melahirkan anak pertamanya. Kuharap saat itu aku bisa melihat Roxanne melahirkan." Jennifer berceloteh dengan nada riangnya.

    Ruby sempat ternganga karena jennifer yang tampak senang setelah bertemu beberapa orang yang notabene asing untuknya. Bahkan ruby sendiri masih belum bertemu Roxanne dan felix secara langsung. Membuatnya terus berpikir yang tidak-tidak. Itu wajar mengingat jennifer yang sangat anti pada orang asing, sebelum ini.

    "Tidak biasanya kau langsung menyukai orang saat pertama kali bertemu begini." Ujar Ruby. Jennifer menoleh.

    "Aku sudah mengatakannya padamu, Ruby. Roxanne berbeda. Dia ramah, baik hati, mengerti perasaanku –ah, intinya dia sangat sempurna." Lagi-lagi jennifer memuji Roxanne dengan senyumnya yang masih mengembang.

    Ruby memicingkan kedua matanya. "Semenjak pria itu datang, sepertinya kau mulai berubah." Celetuknya.

    Jennifer mengangkat kedua alisnya, berusaha mencerna ucapan Ruby. "Apa maksudmu?"

    Ruby menghela napas kasar dan berdiri sebelum berkata, "yah, tetap saja rasa kepekaanmu tidak pernah meningkat." Sindir Ruby, lalu meninggalkan jennifer yang hanya mengedikkan bahunya tidak peduli.

*****

22nd January Tuesday, 10.25 A.M. Jennifer's House, London, UK.

    Jennifer baru saja kembali dari lokasi pembuatan video iklan untuk sebuah brand ternama. Hari ini, jennifer berniat mengunjungi rumah orang tuanya sejak terakhir kali mereka bertemu.

    Jennifer segera mengambil ponsel, hendak menghubungi ruby.

    "Halo, Ruby? Kau jadi mengantarku, kan?" tanya Jennifer.

    "Astaga, Jenny. Maaf sekali. tiba-tiba direktur memanggilku kembali ke kantor dan meminta bantuan. Aku sedang mengurus beberapa hal di sini. Maaf aku belum memberitahumu tadi, ini sangat mendadak."

    Jennifer menganggukan kepala mengerti. "Ah, begitu. Baiklah, sepertinya kau akan sibuk sampai nanti," kekeh Jennifer, berniat mengejek.

    "Aku tahu maksudmu, jennifer."

    Jennifer tertawa. "Kalau begitu aku akan meminta arthur mengantarku saja. Lagipula dia tahu rumah daddy."

    "Arthur? bukankah kau akan mengganggunya nanti? Kenapa tidak minta robert saja?" usul Ruby.

    "Hm, benar juga."

    Sejenak jennifer baru saja mengingat tentang robert. Pria itu sehari kemarin tidak menghubunginya. Tumben sekali.

"Baiklah, kalau begitu aku akan menghubungi robert. Selesaikan saja pekerjaanmu. Bye."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The King's Owner (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang