Now Playing: Avicii - Wake Me Up
30th January Wednesday, 12.45 P.M. Jennifer's House, London, UK.
Jennifer masih melamun dan memainkan sendok di atas piring kosongnya. Otak polosnya itu terus memikirkan apa yang sudah terjadi semalam. Astaga, ia berciuman dengan robert. Jujur saja itu adalah ciuman pertamanya. Jadi, wajar saja jika jennifer sampai seperti ini.
"Jennifer?" panggil ruby, menggoyangkan tangan jennifer.
"Oh?" jennifer mengerjapkan matanya beberapa kali, menyadarkan dirinya sendiri.
"Kau baik-baik saja? Sepertinya ada yang mengganggu pikiramu. Kau melamun saja daritadi." Kata ruby seraya mengambil piring kosongnya dan milik jennifer kemudian meletakkannya jauh di depan mereka.
"Aku baik-baik saja. Aku hanya –" jennifer merasa ragu untuk bercerita, merasa malu lebih tepatnya, sampai ia menggigit bibir bawahnya.
Ruby mengernyit. "Ada apa? jangan menggantung begini."
Jennifer berdeham. "Ruby, semalam aku –robert menciumku." Ucapnya dengan satu tarikan nafas di akhir kalimatnya.
Ruby membelalakkan matanya dan menutup mulutnya yang sudah membentuk huruf O. "Astaga."
Jennifer hanya tersenyum malu-malu dan menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal. "Aku tahu aku harus mencegahnya, tapi –"
"Kenapa kau harus mencegahnya? Ish, pantas saja kau terus melamun sejak tadi. tidak heran jika itu karena otak polosmu yang tidak pernah peka. Jadi, bagaimana rasanya?" tanya ruby kemudian, mencondongkan tubuhnya lebih dekat pada jennifer, karena lebih merasa tertarik pada cerita Jennifer.
"Hm? Rasanya? Biasa saja. Apa rasanya memang seperti itu? aku kebingungan semalam, dia membuatku terkejut. Maksudku, ya, baiklah itu ciuman pertamaku dan aku bisa saja mengatakan aku menikmatinya. I mean he's a great kisser. Aku baru tahu itu. tapi, ruby, aku hanya perlu waktu. Sepertinya ini hanya efek ciuman pertamaku." Jelas jennifer dengan kalimat yang sempat berbelit.
Ruby menekan kedua bahu jennifer pelan dan menatapnya lurus. "Jennifer, aku tahu kau masih ragu terhadap semua hal ini. aku tahu semua perlu proses. Tapi, saranku adalah kau hanya perlu menikmati proses ini. paham?"
Jennifer menganggukkan kepalanya pelan. Ya, ruby benar. Ia hanya harus menikmati alur proses yang ada. Semoga saja ia bisa melakukannya.
*****
7.13 P.M. Jennifer's House, London, UK.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King's Owner (COMPLETED)
Romance#the Heirs Series (2nd) Raja Arthur. Bukan, ini bukan kisah dimana kita akan membahas sejarah kerajaan inggris pada masa kekuasaan raja Arthur. Arthur, bukanlah sekedar nama bagi wanita cantik kelahiran Inggris ini. Tak ada yang menyangka jika Arthu...