Now Playing: Lea Salonga - reflection (Mulan OST)
3rd February Sunday, 1.46 A.M. Robert's House, London, UK.
Dengan susah payah, robert membantu jennifer berjalan memasuki kamar robert. Jennifer sudah benar-benar mabuk saat ini. jennifer bahkan terus meracau tidak jelas dan kedua tangannya menggelantungi leher Robert.
"Hngg." Erang jennifer. Tangannya berusaha menggapai bagian samping dan menyambar jam alarm di atas nakas.
"Jennifer, hati-hati kepalamu." Ucap robert sembari memapahkan kepala jennifer di atas bantal.
Jennifer sudah terbaring. Namun, belum lama ia terbaring, tiba-tiba saja ia terbangun dengan mata terbuka dan menatap robert di sampingnya. Ia tersenyum seraya meraih wajah robert dan menariknya mendekat.
"Oh? Robert?" gumam Jennifer seraya menekan tiap bagian wajah robert. Robert sendiri pasrah dengan perlakuan mabuk jennifer dan membiarkan wanita itu melakukannya.
"Hmmm. Kau tampan." Gumam jennifer lagi, tersenyum layaknya orang mabuk umumnya.
Kini, robert terkekeh. Ia mencekal kedua tangan jennifer dan menahannya di depan wajahnya. "kau baru menyadarinya? Kau bahkan belum pernah mengatakannya lagi semenjak kita menjadi kekasih." Ucap robert.
Jennifer mencengir. "Heh heh heh."
"Kau sudah mabuk, sayang. aku akan memanggil pelayan untuk mengganti pakaianmu." Ucap robert dan kembali mencoba menidurkan jennifer, namun jennifer menolak.
Jennifer mengerang dan menepis tangan robert. "Aku tidak mau."
Robert menghela napas. "jennifer, kau harus mengganti pakaian dulu. Pakaianmu tidak akan membuatmu nyaman nanti." Robert kembali mendorong jennifer dengan sedikit paksaan.
Kali ini, berhasil. Namun, jennifer malah ikut menarik robert hingga pria itu menindihnya. Kedua tangan jennifer bahkan sudah memeluk leher Robert dan menariknya semakin dekat. Robert terdiam menatap jennifer yang tengah mabuk di bawahnya.
Jennifer ikut terdiam. Matanya pun tidak berkedip sama sekali, sementara satu tangannya kini mengusap pipi robert dengan lembut hingga robert tersenyum seraya memejamkan matanya, merasakan usapan lembut tangan jennifer. Jennifer ikut tersenyum.
Seketika, robert berpikir untuk tidak menyiakan waktu yang ada. Jennifer sudah membuatnya gila saat ini, walaupun jennifer sedang berada di bawah alkohol. Robert tidak peduli. Karenanya, dengan sekali gerakan, robert membalik tubuh mereka sehingga kini jennifer berada di atasnya. Ia bangun dari posisi tidurnya seraya membawa jennifer di pangkuannya, terduduk saling berpandangan.
Robert merapikan helaian anak rambut jennifer yang menutupi wajah cantiknya. Tersenyum, mereka saling memandang dengan diam. Robert sendiri tidak tahu apa yang jennifer pikirkan saat ini karena wanita itu hanya terdiam menatapnya. Jennifer meletakkan tangannya pada kedua bahu robert. Pelan-pelan, jennifer mendekatkan wajah mereka hingga bibir mereka saling menempel. Robert tersenyum di tengah ciuman manis itu hingga akhirnya ia memberi lumatan kecil seraya mengusap tengkuk leher jennifer.
Tanpa menunggu lagi, kedua tangan robert turun sampai menuju ujung baju jennifer dan mengangkatnya sedikit. Lalu, tangannya mengusap paha jennifer sampai pinggangnya. Jennifer mengerang lembut.
Tanpa disadari, kedua tangan jennifer sudah membuka kancing kemeja robert satu-persatu dan mengusap pelan dada robert. Jennifer tidak akan tahu jika saat ini ia sudah membangkitkan hasrat bercinta robert hanya dengan mengusap dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King's Owner (COMPLETED)
Romance#the Heirs Series (2nd) Raja Arthur. Bukan, ini bukan kisah dimana kita akan membahas sejarah kerajaan inggris pada masa kekuasaan raja Arthur. Arthur, bukanlah sekedar nama bagi wanita cantik kelahiran Inggris ini. Tak ada yang menyangka jika Arthu...