Now Playing: Lenka -Trouble is A Friend
17th January Thursday, 21.45 P.M. Arthur's Penthouse.
Arthur benar-benar menceritakan tentang bagaimana hubungan Felix dan Roxanne sebelum menikah. Jennifer mendengarkan dengan baik. Bahkan dia tidak berkomentar apapun. Dia benar-benar hanya mendengarkan dan sesekali tertawa saat arthur menceritakan bagaimana teman-teman felix mengganggu felix dan Roxanne kala itu.
Hari semakin malam saat Arthur selesai bercerita. Mereka baru saja makan malam bersama dimana Arthur membuat pasta untuk mereka berdua.
"Kau yakin kau ingin menginap? Kau sudah meminta ijin pada ruby, kan? Bagaimana jika dia mengira aku yang menculikmu ke sini dan memintamu menginap?" arthur merasa belum yakin ketika tiba-tiba saja Jennifer mengatakan ingin menginap semalam di sini.
"Kau berlebihan. Aku sudah mengiriminya pesan tadi sebelum makan malam. Aku bilang padanya jika kau yang mengantarku besok pagi. Jadi, dimana aku akan tidur?" tanya Jennifer setelah menjelaskan panjang lebar pada Arthur.
Arthur menggelengkan kepalanya terheran. "Kau wanita yang penuh kejutan." Gumam Arthur.
Mengabaikan Arthur, jennifer mengambil tas tangan, syal, dan kacamata hitamnya yang masih berada di ruang tengah, kemudian mengikuti langkah arthur yang mengantarnya ke kamar tidur tamu.
Arthur membuka pintu sebuah kamar. "Ini kamarmu. Masih bersih."
Jennifer mengitarkan pandangannya sembari melangkahkan kaki panjangnya memasuki kamar tidur itu. terlihat elegan dan tertata rapi karena belum ada yang menempatinya.
Jennifer meletakkan barang-barangnya di sebuah meja. "Pinjami aku bajumu."
Arthur mengangkat kedua alisnya dan memiringkan kepalanya seraya berkata, "Apa?" seolah ingin meminta Jennifer pengulangan pertanyaannya agar ia bisa meyakinkan dirinya dengan apa yang baru saja ia dengar.
Jennifer memutar kedua matanya dengan jengah.
"Kau tidak sedang berpikir jika aku akan tidur dengan bajuku sendiri, kan? Atau...." jennifer menjedanya, mendekati Arthur sebelum kembali berkata, "kau akan mengira aku akan tidur hanya dengan dalamanku saja?"
"What?" lagi-lagi, arthur tercengang. Ada apa dengan wanita ini. Dia selalu saja mengatakan hal yang aneh-aneh saja. Jika jennifer adalah pria, mungkin dia akan berteman baik dengan Felix dan edric.
"Astaga, dimana kepekaanmu itu? aku butuh pakaian yang nyaman untuk tidur." Ujar jennifer, lelah dengan Arthur yang terlihat terus terkejut padanya.
"Ya ya ya. aku memang tidak peka." Arthur menghela napas. Walau begitu, ia tetap keluar menuju kamarnya dan mengambil kaos santai dan juga celana panjang yang hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King's Owner (COMPLETED)
Romance#the Heirs Series (2nd) Raja Arthur. Bukan, ini bukan kisah dimana kita akan membahas sejarah kerajaan inggris pada masa kekuasaan raja Arthur. Arthur, bukanlah sekedar nama bagi wanita cantik kelahiran Inggris ini. Tak ada yang menyangka jika Arthu...