2. The King's Owner: Jennifer Andrea Everton

2.3K 154 1
                                    

Now Playing : Panic at the Disco! - High Hopes


Sunday 6th January. 13.35 P.M - Shopping Centre, London, UK.

"Kita makan di sini saja." Ajak seorang wanita pada kedua wanita lainnya. Ia menunjuk sebuah resotoran jepang yang berada di sudut.

"Ini semua gara-gara kau, Jennifer. Harusnya sekarang aku tidak di sini bersama kalian." Gerutu salah satu wanita pada wanita yang mengajaknya makan, Ruby.

Jennifer sendiri hanya mencengirkan bibirnya seperti anak kecil. "Ayolah, Ruby, kau managerku. Disini kau juga harus menjagaku, bukan? Sangat tidak mungkin jika aku membawa 2 bodyguardku itu." Jennifer mengaitkan tangannya pada lengan managernya itu dan mengajaknya berjalan bersama.

"Hei, hei. Aku masih disini jika kalian lupa." Seorang wanita menyusul dari belakang. Merasa tertinggal oleh Jennifer dan managernya itu.

"Hahaha, iya. Ayo, Britt." Kini, Jennifer merangkul kedua wanita yang ia ajak makan itu seraya bersenandung. Ruby, managernya, hanya menggelengkan kepalanya melihat Jennifer yang sangat bersemangat sedari tadi. Sementara Brittany, temannya ikut bersenandung bersama Jennifer.

Ketiganya sudah memasuki sebuah restoran Jepang pilihan Jennifer. Jennifer memilih sebuah ruangan di sudut dengan jendela besar di sampingnya. Seorang waiter masuk ke dalam dan menyodorkan buku menu makanan. Ia menunggu ketiga wanita cantik ini memesan makanannya. Ia mengetahui salah satu dari mereka adalah Jennifer Andrea, seorang model cantik yang tengah naik daun. Awalnya, waiter itu hendak meminta tanda tangan sebagai penggemar, namun hal itu ia urungkan untuk menjalankan pekerjaannya secara professional.

Sang waiter pergi meninggalkan ruangan saat ketiga wanita itu sudah memesan beberapa makanan. Sembari menunggu, ketiganya mengobrol seputar pekerjaan, pria, dan masalah wanita lainnya. Jennifer terdiam merasa teringat sesuatu jika ia harus membicarakan ini pada mereka.

"Aku bertemu dengan mereka lagi."

Ruby dan Brittany mengangkat kedua alis mereka tidak mengerti siapa yang dimaksud Jennifer saat ini. Jennifer menghela napas pasrah.

"Mereka. Semalam aku bertemu mereka lagi. Di club." Kata Jennifer dengan susah payah. Well, sebenarnya Jennifer ingin menyimpan masalah ini sendiri. Tapi, apa daya ketika yang ia punyai sekarang hanyalah mereka dan keluarganya.

"WHAT?!Aku sudah memperingatimu jangan pergi ke club itu sendirian! Aku tahu mereka tidak akan diam saja, kan? Apa yang mereka lakukan padamu? Kenapa kau kesana?" Brittany tampak kesal. Jennifer memakluminya, karena ia tahu temannya itu sangat mengkhawatirkan Jennifer saat ini.

Ruby sendiri menghela napasnya. "Tenanglah, Britt. Kita dengarkan dulu apa yang Jennifer ingin katakan." Ruby menenangkan Brittany dengan sifat keibuannya itu. Ah, ini yang jennifer sukai dari seorang Ruby. Selalu tenang.

"Sebenarnya, aku tidak bermaksud kesana sendirian. Tapi, ah, aku hanya tidak mengira mereka ada di sana juga. Kau tahu, kan club itu sudah jadi tempat langgananku. Biasanya juga mereka tidak ada di sana. Aku sendiri juga tidak tahu kenapa mereka ada di sana." Jawab Jennifer dengan helaan napasnya. Ia melirik ragu pada Brittany yang sedang melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Lalu?" tanya Ruby. Ia merasa Jennifer belum menyelesaikan ceritanya.

"Hm, mereka... mereka, ya, kalian tahu, kan. Seperti yang dikatakan Brittany,"

The King's Owner (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang