68. The King's Owner: Intoxicating (Part 1)

781 43 0
                                    

Now Playing: Selena Gomez - Souvenir


9TH March Saturday, 9.51 P.M. Jennifer's room, Victoria, Seychelles, Desroches Private Island.

Jennifer masih menyungut kesal di sofa kamarnya. Ia sama sekali tidak menanggapi perkataan Arthur saat ini. Ah, lebih tepatnya, ia tidak mau. Arthur yang duduk di sampingnya dengan posisi menyamping dan memangku kepalanya dengan satu tangan, merasa gemas melihat Jennifer yang masih kesal dengannya.

"Jenny, kita bisa makan malam lagi selain malam ini." Bujuk Arthur. Lagi.

Jennifer berdecih. Ia bersungguh-sungguh, sepanjang kehidupannya selama ini, ia baru saja merasakan makan malam yang sangat menyebalkan. Seharusnya, makan malam itu digunakan mereka untuk membahas masalahnya dengan Arthur—dengan menikmati suara deburan ombak pantai dan alunan musik yang romantis. Tapi, apa ini? Pria ini malah menggeretnya ke kamar Jennifer dan meminta agar menyudahi makan malam mereka. Hah! Sangat romantis!

Arthur kembali terkekeh. Satu tangannya terulur untuk menarik dagu Jennifer hingga wanita itu kini menatapnya dan menghapus jarak wajah keduanya. Ah, sebenarnya tidak benar-benar menatapnya, karena kedua mata Jennifer masih menatap ke arah lain.

"Hm, sampai kapan kau akan mendiamkanku? Katamu kau ingin membicarakan sesuatu denganku. Tapi, apa ini? Kenapa kau malah mendiamkanku?"

Lagi, Jennifer berdecih. Semakin kesal, ia menatap tajam Arthur.

"Katamu kita akan makan malam special bersama. Apa ini? Kau menghentikan acara makan malam itu tiba-tiba dan menarikku ke sini." Kesal Jennifer.

Arthur terkekeh. Kemudian, ia hanya terdiam dan menatapi wajah kesal Jennifer yang menggemaskan.

"Kau lebih menarik daripada menu makan malam itu."

Jantung jennifer seperti akan melompat dari tempatnya. Wah, Arthur memang pandai menggoda, ia akui itu. Tapi, itu menyebalkan. Kalau sudah begini, ia akan lemah di depan pria menyebalkan ini.

"Hm."

Arthur terkekeh.

"Jangan marah lagi, jenny. Karena rasanya aku ingin memakanmu saat ini juga, kau tahu. Kau semakin menggemaskan saat ini."

FOR GOD SAKE! Tidak bisakah Arthur menghentikan ucapannya itu! Tiba-tiba saja Jennifer merasakan perutnya melilit disertai dengan hawa panas yang mengitarinya. Apa-apaan ini. Perasaan ini, atmosfer ini, Jennifer tidak menyukainya.....

Arthur tersenyum miring begitu melihat Jennifer yang salah tingkah. Ia hampir saja mengeluarkan suara tawanya sekeras mungkin. Namun, ia tahu jika ia melakukannya, mungkin jennifer akan semakin murka dan membuatnya pergi dari sini. Tentu saja Arthur tidak mau. Setidaknya, tidak untuk malam ini.

Jennifer berdeham, menetralkan degupan jantungnya yang semakin menggila dan juga merasakan helaan napas Arthur di wajahnya yang semakin membuat dirinya lemah.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan padaku, hm?" tanya Arthur lagi. Kali ini, dia merapikan helaian anak rambut di dahi Jennifer dengan lembut dan sengaja memperlambat gerakan tangannya agar Jennifer mampu memfokuskan perhatian pada Arthur.

Merasakan kelembutan tangan Arthur, membuat Jennifer melunak. Kini, otaknya sedang memutar beberapa kalimat apa yang akan ia katakan pada Arthur. Ah, tentu saja ia akan memulainya dengan ucapan terima kasih.

"Terima kasih." Ucap Jennifer lembut, menatap kedua mata Arthur. Arthur sendiri mengangkat kedua alisnya.

"Aku sudah mendengarnya dari Roxanne. Kalau kau sendiri yang mencari tahu tentang Robert saat kau di Paris waktu itu dan itu alasan kau yang berlama-lama di sana. Aku tahu harusnya aku menanyakannya padamu lebih dulu, atau setidaknya memercayaimu saat kau mengatakan padaku alasanmu mengutus beberapa pengawalmu. Aku sangat menyesal. Sebenarnya, aku tidak ingin membahasnya lagi, tapi kurasa ini penting. Untuk kita."

The King's Owner (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang