38. The King's Owner: Men in Black

522 38 1
                                    

Now Playing: Howie Day - Collide


3rd February Sunday, 4.26 P.M. Edric's Mansion, France.

    Hari ini arthur menghabiskan waktunya berada di mansion Edric. Entah itu bersama edric atau tidak, ia hanya berada di dalam. Arthur mengambil ponselnya yang berdering di dalam saku celana jinsnya. Sebuah pesan dari pengawalnya yang berjaga di rumah jennifer.

    Pengawalnya mengatakan jika mereka tidak melihat jennifer seharian ini hingga mereka sedang mencari tahu keberadaan jennifer saat ini. Dan, arthur terkejut saat pengawalnya mengiriminya beberapa foto kegiatan jennifer dari semalam sampai siang tadi, dimana jennifer berada di rumah robert. Arthur mengeratkan genggaman pada ponselnya –berusaha menetralkan rasa marah, sesak, khawatir, dan segala hal yang membuatnya merasa tidak nyaman saat ini. ia kembali merasa tidak tenang.

    Jika saja masalah ini sudah selesai, mungkin arthur sudah kembali ke London saat ini juga. Namun, ia masih merasa harus menyelesaikan masalah ini secepatnya bersama edric dan detektif swastanya. Sedikit lagi. sedikit lagi, dan ia akan kembali ke London untuk memastikan segalanya.

    Arthur meletakkan ponselnya pada sebuah meja dan menoleh pada seseorang yang tengah memasuki ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Arthur meletakkan ponselnya pada sebuah meja dan menoleh pada seseorang yang tengah memasuki ruangan. Kali ini, ia berusaha bersikap normal.

    "Arthur? kau baik-baik saja?" tanya edric yang kemudian duduk di balik meja kerjanya.

    Arthur tersenyum. "Aku baik-baik saja. Kenapa?"

    Terdengar helaan napas dari edric. "Aku baru saja mendengar beritanya. Sepertinya mereka benar-benar sudah serius. Dilihat dari bagaimana pria itu memperlakukan jennifer, aku berpikir –"

    "Kita harus menyelesaikan ini, Ed. Secepatnya. Aku tahu ada yang tidak beres dengan robert." Sela Arthur, berdiri dari tempatnya dan menatap edric tajam.

    Edric menyenderkan punggungnya dan bersedekap balik menatap arthur. "Berikan aku satu alasan penting."

    Arthur memasukkan kedua tangannya pada saku celana jinsnya dan berjalan mendekati sebuah jendela kaca besar, menerawang jauh pemandangan di depannya. "Aku sudah mengatakannya padamu. jangan membuatku mengatakannya lagi untuk yang ke sekian kalinya, Ed."

    Seharusnya, jawaban itu mampu membuat edric berhenti. Namun, edric malah tertawa.

    "Ayolah, arthur. aku tahu itu bukan alasanmu yang sebenarnya. ah, aku tidak tahu kau sudah menyadarinya atau kau hanya menyangkalnya, kenapa kau berbuat sejauh ini hanya untuk perempuan itu. kau bertindak seolah tidak ada yang lebih penting dari keselamatannya tapi terus berkata teman, teman, dan teman. Ingat, arthur. Tidak akan pernah ada kata teman untuk sepasang pria dan wanita."

    Edric mengucapkan serentetan kalimat yang terdegar sangat lugas dan tidak bisa terjawab lagi. arthur terdiam, merasa tertohok. Jika dipikirkan kembali, ia sudah termakan oleh ucapannya sendiri. Dalam diam, arthur memijit pelipisnya sampai terdengar suara pintu tertutup di belakangnya.

The King's Owner (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang