#the Heirs Series (2nd)
Raja Arthur. Bukan, ini bukan kisah dimana kita akan membahas sejarah kerajaan inggris pada masa kekuasaan raja Arthur. Arthur, bukanlah sekedar nama bagi wanita cantik kelahiran Inggris ini. Tak ada yang menyangka jika Arthu...
Now Playing: Jonas Blue - Perfect Stranger ft. JP Cooper
January, Wednesday Morning. Jennifer's House.
Seorang wanita memasuki pintu utama mansion dan mengitarkan pandangannya ke setiap penjuru ruangan –mencari si pemilik mansion. Ia menggelengkan kepalanya saat tidak menemukan sang pemilik di lantai bawah. Jadi, ia menaiki undakan tangga, tahu harus kemana.
"Jeny!" seru wanita itu, menerobos masuk pintu kamar Jennifer, si pemilik mansion. Si pemalas.
"GOSH! Kau mengagetkanku, ruby! Tidak perlu berteriak seperti itu." Jennifer langsung keluar dari walk-in-closetnya.
"Oh. Aku kira kau belum bangun. Apa kau sedang siap-siap?" ruby mencengirkan senyum 'tak bersalah'nya dan menghampiri Jennifer.
"As you can see now, Madame."
"Good. Dimana Brittany?" ruby menghentikan langkahnya saat menyadari ia belum melihat Brittany.
"Dia sudah di bawah. Kau tidak bertemu dengannya?"
Jennifer berdiri dari kursi riasnya dan mengambil tas tangannya, berjalan menghampiri Ruby yang baru saja menggelengkan kepalanya –menjawab pertanyaan Jennifer.
"Oh, mungkin dia sedang di belakang. Dia yang membangunkanku tadi pagi. Hehe. Jadi, jangan heran aku sudah bangun sepagi ini." Kekeh Jennifer. Sementara ruby hanya memutar kedua matanya, menyadari jika rasanya tidak mungkin Jennifer bisa bangun pagi jika tidak dibangunkan dia atau Brittany.
Beberapa menit kemudian, setelah menemukan Brittany, yang ternyata sedang berada di kamar mandi –menjalankan rutinitas panggilan alamnya –Ruby dan Jennifer segera menaiki mobil sport Porsche 918 spyder silver milik Jennifer. Sementara Brittany menaiki mobilnya sendiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh, iya. Semalam aku mendapatkan pesan dari nomer yang tidak dikenal. Dan ia menanyakanmu. Dari bahasanya, sepertinya dia tahu tentangmu." Ucap Ruby tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan.
"Ponselku di tas bagian depan."
Jennifer mengambil ponsel Ruby dan membuka pesan yang dimaksud Ruby. Ia menghela napas begitu mengetahui pemilik nomer tidak dikenal itu.
"Robert." Ucap Jennifer singkat.
"Hah? Kenapa dia malah menghubungiku?"
"Mungkin karena dia sudah sadar nomer ponsel yang kuberikan sudah tidak aktif lagi." Jawab jennifer dengan enteng.
