Chapter 7

32 9 0
                                    

Tidak Terasa Sudah Tiga Bulan Rose, Rachel & Riana Bersekolah Di SMA Cendrawasih. Rose Yang Selalu Di Kasih Boneka Di Meja Belajar Ruang Kelasnya. Bahkan Anindya Yang Sebangku Sama Rose Selalu Kesal Karna Setiap Pagi Pasti Sudah Banyak Boneka Di Mejanya. Bayangkan Saja Setiap Pagi, 3 Bulan. Rosenya Juga Cape Sendiri Selalu Memunguti Boneka Dari Kakak Kelas & Seangkatannya.

Rachel. Yaps Gadis Dingin Itu Kesal Sekali Pada Cowok2 Seangkatannya & Kakak Kelasnya Karna Tiga Bulan Selalu Menaroh Bunga Di Lokernya. Mau Marah Juga Pasti Bakal Menimbulkan Masalah. Jadi Emosinya Selalu Ia Urungkan Agar Tidak Memperkeruh Masalah.

Riana Si China Pendek And Cempreng Juga Kewalahan Selalu Memunguti Coklat Yang Berserakan Di Jok & Kolong Motornya. Yang Di Berikan Oleh Kakak Kelas Sama Seangkatannya. Harus Tau Juga Kalau Banyaknya Coklat Tersebut Yang Di Makan Sama Riana Cuma Coklat Pemberian Dari Sean. Hanya Sean Loh Gak Ada Yang Lain.

                          😉😊😋
3 Bulan Ini Juga Rose Selalu Mengirim Pesan Di Id Line Chan. Tapi Tidak Pernah Di Balas. Di Sekolah Pun Rose Selalu Menghampiri Chan. Tapi Dia Hanya Cuek Saja Melihat Rose Yang Begitu. Tidak Ada Yang Menarik Dari Rose Menurut Chan.

Lain Hal Dengan Rachel. Dia Selalu Di Kirimi Pesan Sama Teman Sekelas Rose. Yakni Adik Kandung Chan Si Most Wanted Cool Boy. Siapa Lagi Kalau Bukan Mervan. Tapi Rachel Tidak Pernah Membalas Pesan Dari Mervan. Di Sekolah Juga Mervan Selalu Mengganggu Rachel Kapan Pun & Di Mana Pun.

Sedangkan Riana. Paling Bahagia Di Antara Rose Sama Rachel. 3 Bulan Ini Riana & Sean Begitu Dekat. Makan Bareng Di Kantin, Jalan-Jalan, Nonton Film Di Bioskop, Lebih Tepatnya Sering Menghabiskan Waktu Bersama. Sean Si Ketua Basket Itu Berubah 180°. Setelah 2 Minggu Sebelum 3 Bulan Bersama Riana. Ia Tidak Lagi Menggombali Cewek2. Aneh Bukan? Ia Hanya Berfokus Menggombali Gadis Blasteran China Itu. Sebenernya Gombalannya Juga Bukan Modus. Tapi, Itu Kenyataan Dari Lubuk Hati Yang Paling Dalam Bagi Adik Dari Mantan Pacarnya Rose--Gavin. Sean Juga Heran Terhadap Dirinya Sendiri. Ia Tidak Pernah Seperti Ini Sebelumnya. Hatinya Seperti Sudah Di Boxing & Mentok Untuk Gadis Itu. Riana. Adik Kelasnya Yang Paling Imut.

                         😉😊😋
Pagi Yang Cerah Ini 3 Gadis Blasteran Berangkat Sekolah. Mereka Bertiga Memang Berangkat Sendiri2. Rose Yang Selalu Di Antar Jemput Sama Supir Pribadinya. Rachel Yang Selalu Membawa Mobil Putih Kesayangannya. & Riana Yang Selalu Mengendarai Motor Matic Beat Pink Tercintanya.

                          😉😊😋
Rose Berpapasan Dengan Teman Sebangkunya. Anindya. Di Ambang Pintu Kelas X Ipa 1. Rose Mengangkat Satu Alisnya Karna Anindya Memandangnya Dengan Raut Wajah Yang Kesal. Tidak Heran Juga, Rose Sudah Biasa Melihat Gadis Berambut Berambut Panjang Itu Kalau Seperti Ini Pasti Karna Melihat Banyak Boneka Di Meja.

"Mau Kamana, Nin?"

"Kemana Aja. Asal Gak Ketemu Sama Lo"

"Loh... Emangnya Kenapa?"

"Pake Nanya Lagi. Lihat Tuh..." Anindya Menuding Boneka Yang Berserakan Di Meja Mereka Dengan Telunjuk Tangan Kanannya. "Jangan Bilang Gue Harus Bantu Mungutin Bonekanya?"

Yaps. Memang Anindya Selalu Bantuin Rose Waktu Mungutin Boneka Dari Fans2nya. Saking Banyaknya Rose Kewalahan & Itu Membuat Anindya Merasa Iba. Jadi Di Bantulah. Rose Selalu Melarang Teman Sebangkunya Itu Untuk Tidak Membantunya. Tapi Anindya Tetep Ngotot Mau Bantuin. Eh.. Sekarang Malah Dia Cape Sendiri. Hari Ini Baru Pertama Kalinya Anindya Ngeluh Sama Gadis Cantik Bule Blasteran Canada Itu.

"Mulai Hari Ini & Seterusnya Kamu Gak Usah Bantuin Aku Mungutin Boneka2nya Nin"

"Yaudah Bagus. Ini Juga Salah Lo Sendiri. Punya Muka Cantik Banget. Punya Muka Tuh Kaya Gue. Cantik Enggak Jelek Enggak. Yang Sedeng Aja Gitu. Hehehe"

"Iya Iya Temen Sebangku Aku Yang Pinter. Kamu Mau Kemana? Pagi2 Mau Keluar Kelas?"

"Beli Sarapan. Nitip Gak?"

Rose Menimang-Nimang. "Um.. Aku Ikut Aja Gimana?"

"Yaudah Yuk" Ajak Anindya Menggandeng Rose Menuju Kantin

                           😉😊😋
Net... Net...
Bel Istirahat Berbunyi. Seluruh Siswa/i Berhamburan Keluar Kelas.

"Rose? Kantin Yu" Ajak Anindya Sudah Berdiri Dengan Semangat 45

"Nitip Aja. Boleh Nggak Nin?" Jawab Rose Yang Masih Fokus Menulis Di Bukunya

"Ah Lomah Rose. Kaya Sama Siapa Aja. Mau Nitip Apa?"

"Air Mineral"

"Udah. Itu Doank?"

Rose Mengangguk.

"Pantesan Badannya Bagus"

Rose Menoleh Ke Samping Mendapati Anindya Dengan Cengirannya.

"Yaudah Gue Ke Kantin Yah?"

Rose Mengangguk Lagi. Setelah Itu Rose Merasakan Ada Seseorang Yang Duduk Di Sampingnya. Yakni Tempat Duduknya Anindya. Rose Menoleh Ke Samping.

"Hai Rose. Saya Boleh Duduk Di Sini Kan?"

"Halo Van. Boleh Kok"

Yang Duduk Di Samping Rose Saat Ini Adalah Mervan. Anak Voli Yang Suka Sama Rachel.

Mervan Menoleh Ke Buku Yang Rose Tulis. "PR Itu Di Kerjainnya Di Rumah, Kalo PS Baru Di Sekolah"

"Aku Gak Suka Menunda Pekerjaan Di Saat Waktu Yang Gak Sibuk"

Mervan Manggut-Manggut. "Wih... Bagus Donk Kalo Kaya Gitu"

"Tumben Gak Keluar Van?"

"Males. Gak Ada Yang Menarik. Mending Diem Di Kelas. Nemenin Bidadari Bermata Hijau Cerah. Bule Blasteran Canada Yang Fokus Lagi Ngerjain Tugas"

Rose Tertawa. Mendengar Penuturan Mervan Yang Panjang & Berlebihan. "Apaan Sih Van. Aku Kan Jadi Gak Fokus Ngerjainnya"

Mervan Ikut Tertawa. Melihat Kesalnya Rose. Andai Saja Rachel Memiliki Sikap Seperti Sahabatnya. Pasti Funny.

Rose Menutup Bukunya & Menaroh Ke Kolong Mejanya.

"Kok Udahan. Udah Selesai?"

"Belum"

"Yaudah Di Lanjutin Di Rumah Aja"

Rose Mengangguk.

"Rose?"

Rose Menoleh Ke Arah Mervan. "Iya"

"Kenapa Kamu Suka Sama Abang Saya?"

"Emangnya Salah?"

"Gak Salah Sih. Itu Normal Kalo Suka Sama Lawan Jenis. Tapi, Abang Saya Itu Hatinya Beku Banget Kaya Es"

"Aku Tau Kok"

"Yaudah Kalo Tau. Ngapain Masih Ngejar Dia. Masih Banyak Cowok Yang Lebih Pantas Buat Kamu Rose"

"Tapi Aku Udah Terlanjur Suka Sama Dia. Gimana Donk?"

"Rose. Sadar Donk. Saya Yang Adiknya Aja Gak Bisa Buat Dia Senyum Sama Ketawa. Apa Lagi Kamu Yang Orang Asing"

"Aku Pasti Bisa Buat Kak Chan Berubah"

Mervan Menghembuskan Nafasnya Panjang. "Yaudalah Terserah"

"Sekarang Giliran Aku Yang Nanya Sama Kamu Van"

"Sok Mangga Neng"

Rose Mengerutkan Dahi. "Artinya Apa?"

Mervan Tertawa. "Silahkan"

"Kalo Kamu Kenapa Suka Sama Rachel. Jelas2 Rachel Kan Gak Jauh Beda Sikapnya Sama Kak Chan?"

Skakmattt..

Mervan Gelagapan. "Harus Jawab Apa Yah?" Batinnya

"Saya Gak Tau. Udah Terlanjur Suka Sama Sahabat Kamu Itu"

Rose Tersenyum. "Van. Kamu Juga Ngerasain Apa Yang Aku Rasain. Kita Sama-Sama Menyukai Orang Yang Bersikap Dingin. Jadi Kita Perlu Saling Mendukung Satu Sama Lain"

Mervan Tersenyum Mendegar Ucapan Rose. Sangat Lembut & Menghangatkan Hati. Pantas Saja Kaum Adam Banyak Yang Menyukainya. Gadis Yang Begitu Sempurna. Hanya Orang Bodoh Yang Tidak Menyukainya. Chan? Lazy Donk Yah? Upsss....

Friendship 3RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang