Sinar Matahari Memasuki Celah-celah Ordeng Kamar. Membuat Riana Terbangun Dari Tidurnya. Mengulet Sedikit Dan Juga Menatap Kosong Ke Segala Arah.
Hari Di Mana Dia Bertemu Lagi Dengan Sosok Yang Di Hindarinya, Ketika Malamnya Sudah Untuk Tidur. Entah Kenapa Hatinya Remuk Melihat Rachel Menampar Rose. Pasti Itu Sangat Sakit Kan? Karna Tamparannya Menyeruak Nyaring Dari Pendengarannya.
Tidak Sadar Air Matanya Lolos Keluar Dari Kelopak Matanya. Memejamkan Matanya Sejenak, Meresapi Kenyataan Tentang Persahabatannya Yang Begitu Rumit Jika Di Jelaskan.
"Mamah... Good Morning!" Sapa Anak Kecil Yang Baru Memasuki Kamar Riana. Dengan Semangatnya, Kaki Kecilnya Menaiki Kasur.
Riana Segera Menghapus Air Matanya. "Iya. Ada Apa?"
"Gimana Pertemuan Kemarin?"
"Pertemuan?"
Ana Mengangguk Antusias. "Iya, Mah. Pertemuan Mamah, Tante Rachel Sama Tante Rose. Gimana? Pasti Seru Kan? Tante Rose Itu Lucu Banget Ya Kan?"
Riana Hanya Diam, Walaupun Ana Terus Mengoceh.
Ana Mempoutkan Bibir. "Sebel Deh, Sama Papah. Ada Urusan Kok Akunya Di Bawa-bawa. Kalau Gak Pergi Waktu Itukan Aku Bisa Kumpul Bareng..."
"Ana..." Panggil Riana Dengan Lembut. "Kamu Jangan Temuin Tante Rose Lagi Ya?"
Seketika Raut Wajah Ana Menjadi Suram. "Kenapa?"
"Akhir-akhir Ini Tante Rose, Ada Pekerjaan Yang Super Sibuk. Jadi Gak Gampang Nemuin Dia"
Ana Mengetuk-etukkan Jari Telunjuk Tangan Kanannya Di Dagu. "Gitu Yah? Yaudah Deh... Kata Omah Elyssya, Mamah Di Suruh Mandi Terus Makan"
"Iya, Sayang"
Setelah Selesai Bersiap, Dengan Pakaian Formalnya Riana Keluar Dari Kamar Untuk Menuju Ruang Makan. Di Ruangan Tersebut, Sudah Banyak Orang. Lengkap.
"Kamu Lama Banget, Bangunnya Hari Ini Riana. Gak Biasanya" Ujar Elyssya Seraya Mengambil Nasi Dan Lauk Pauk Pada Piring Riana.
Riana Tidak Menjawab, Dia Hanya Tersenyum Tipis.
"Habis Makan, Gue Mau Ngomong Sama Lo" Bisik Gavin Pada Orang Di Sampingnya. Siapa Lagi Kalau Bukan Sean.
"Iya, Bang"
Di Sinilah Mereka, Sean Dan Gavin Duduk Di Kursi Teras. Mereka Berdua Sudah Siap Dengan Pakaian Kerjanya, Tapi Di Urungkan Karna Gavin.
"Lo Ketemu Sama Rose?"
Sean Sedikit Terkejut Mendengar Pertanyaan Kakaknya Ini. "Kok Lo Bisa Tahu Sih, Bang?"
"Rose Cerita"
Sean Mengangguk Dua Kali. "Kalian CLBK?"
"Gak. Kita Cuma Temen"
"Iya... Gue, Riana, Rachel Sama Ana Ke Rumah Sakit Cahaya. Ini... Bener-bener Di Luar Dugaan, Bang. Ternyata Orang Yang Selalu Ana Ceritakan Adalah Rose Dan Mervan"
Gavin Diam Saja, Terus Mendengarkan Penjelasannya.
"Gue Langsung Bawa Ana Dari Sana, Gue Biarin Masalah Mereka Di Selesain Saat Itu. Selesainya Enggak, Bertambah Runyam, Iya"
"Runyam?"
"Rachel Nampar Rose"
"Hah?" Gavin Melotot Tajam. Pantas Saja Pipi Kanan Rose Berlebam Biru. Gavin Ingin Menanyakannya Pada Malam Itu, Tapi Ia Urungakan Karna Tidak Tega Melihat Rose Yang Sedang Terpuruk.
"Lo Liat Kejadiannya?"
Sean Menggelengkan Kepalanya. "Enggak, Bang. Gue Udah Pergi Sama Ana Saat Itu. Riana Cerita Tadi Malam"
![](https://img.wattpad.com/cover/189955366-288-k619356.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship 3R
Teen FictionPersahabatan yang sudah terjalin lima tahun lamanya, hancur hanya karna lima hari? Sangat menakjubkan bukan? Apalagi Aku Yang Menjadi Korbannya. Keluarga? Aku hanya punya ibu yang selalu menyayangiku. Wanita yang aku sayang masuk ke rumah sakit jiwa...