Chapter 41

20 5 0
                                    

Sudah Tiga Hari, Rose & Rachel Mampir Ke Rumah Sean. Dengan Alasan Bertemu Dengan Riana. Gadis Mungil Itu Tetap Kekeuh Dalam Pendiriannya Untuk Tidak Bertemu Dengan Mereka. Riana Sudah Berulang Kali Di Bujuk Sean Dan Rachel Agar Bertemu Dengan Rose. Gadis Itu Selalu Menolaknya Mentah2. Hanya Sekalipun Dia Tidak Mau Berhadapan Langsung Sama Rose Walau Lima Menit Saja.

Seperti Inilah Sekarang, Rose Terus Menangis Tiada Hentinya Jika Pulang Dari Rumah Sean. Gadis Bule Itu Kini Berada Di Rumah Rachel. Chan & Mervan Pun Ikut Di Sini. Mereka Tidak Tahu Harus Berbuat Apa Lagi Jikalau Mau Bertemu Dengan Riana.

Chan Terus Menenangkan Rose Yang Sampai Sesegukan. Dia Benar2 Tidak Rela Melihat Gadisnya Seperti Ini. Sempat Chan Datang Ke Kantor Polisi Untuk Menemui David Agar Memberi Penjelasan Bahwa Rose Tidak Salah Di Sini, Rose Di Fitnah. Chan Menebak Pasti Ini Hanya Akal2lan David Supaya Persahabatan Rose, Rachel Dan Riana Hancur.

Pada Saat Itu, David Di Kabarkan Terbaring Di Rumah Sakit. Karna Kondisinya Melemah Sebab Tidak Nafsu Makan. Jadi, Chan Urungkan Untuk Menonjok Wajah David Yang Sok Kegantengan Itu. Aish... Emang Ganteng Sih...

Menangisnya Rose Terhenti Karna Mervan Berkata. "Bang Sean SMS, Kalau Hari Ini Dia Sama Riana Mau Pergi Ke Negara Asalnya Riana"

"China Maksudnya? Ngapain Coba?" Tanya Rachel.

"Neneknya Riana Meninggal. Jadi, Sean Beserta Riana Dengan Keluarganya Sekarang Ada Di Bandara"

"Pasti Riana Akan Balik Lagi Ke Sini Kan, Van?" Tanya Rose Dengan Mata Sembabnya.

"Kalau Itu Sih, Saya Gak Tahu..." Jawab Mervan.

Rose Mengembuskan Nafasnya Lelah. Memejamkan Matanya Sebentar, Lalu Membukanya Kembali. "Kita Ke Bandara"

Ucapan Rose Membuat Semua Pasang Mata Memandangnya.

"Kamu Yakin?" Tanya Chan.

Rose Mengangguk Antusias. "Ya. Tentu Saja. Aku Mau Ketemu Sama Riana Untuk Yang Terakhir Kalinya"

"Tapi Ini Belum Tentu Kan Riana Selamanya Tinggal Di China" Kata Rachel Membuat Rose Menoleh.

"Kalau Yang Terakhir Gimana? Ayo Donk... Aku Mau Ketemu Sama Riana. Aku Harus Minta Maaf Sama Dia"

"Kamu Gak Salah, Rose" Tekan Chan Menatap Jengah. Sudah Berapa Gadisnya Itu Bilang Mau Minta Maaf Pada Riana.

"Walaupun Gak Salah, Tetep Aja Rasa Takut Menjalaninya Dengan Seksama. Aku Gak Bisa Kaya Gini Terus, Aku Mau Ketemu Sama Dia..." Rose Berdiri Membuat Semuanya Mendongkak.

"Yaudah Iya. Ayo Sekarang Kita Ke Bandara" Final Chan Dengan Tatapan Datarnya. Rose Mengembangkan Senyumnya Saat Permintaannya Di Kabulkan.

***
Ramai Orang Yang Mengunjungi Bandara, Hanya Sekedar Menjemput Atau Pulang Ke Negara Asalnya. Tidak Dengan Ke Empat Remaja Ini, Chan, Mervan Dan Rachel Kewalahan Sendiri Mengejar Rose Yang Larinya Bak Angin Puting Beliung. Rose Tidak Bisa Menyia-nyiakan Kesempatan Ini. Dia Harus Bertemu Riana Dan Menjelaskan Semuanya.

Berada Di Loby, Rose Tidak Menangis, Dia Menggigit Kelima Jarinya Sekaligus Di Mulutnya. Gadis Bertubuh Seperti Model Itu Merasa Sangat Senang Karna Riana Mau Menemuinya. Di Sinilah Sekarang Mereka Berkumpul. Kedua Orang Tua Riana Yakni Thou Ming Dan Elyssya Menunggu Di Tempat Penitipan Koper. Mereka Tidak Mau Ikut Campur Perihal Masalah Ini.

Mata Hijau Cerah Rose Bertubrukan Dengan Mata Coklatnya Riana. Mereka Bertatapapan Seolah Sudah Lama Tidak Berkomunikasi. Padahal Mereka Baru Tiga Hari Tidak Bertemu. Tatapan Riana Kali Ini Sedikit Meredup Membuat Rose Bernafas Lega.

Kaki Panjang Gadis Bule Itu Perlahan Mendekati, Langsung Memeluk Tubuh Yang Lebih Ke Pendek Darinya.

"Aku Merindukanmu..." Ucap Rose Mempererat Pelukannya.

Friendship 3RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang