Jari-jari Putih Nan Lentik Yang Sedang Menari-nari Di Keyboard Laptop Itu Terus Mengetik. Pandangan Rose Tidak Teralihkan Dari Layar Laptop Sebelum Mendapatkan Sesuatu Yang Sedang Ia Cari.
Tok... Tok... Tok...
Mendengar Ketukan Pintu Rose Menghentikan Aktivitasnya Yang Sedang Bermain Laptop."Masuk Aja!"
Pintu Kamar Berwarna Biru Laut Itu Terbuka. Menampilkan Pria Tampan Yang Sedang Tersenyum Manis Kepada Dirinya.
"Hai! Selamat Malam..."
Rose Hanya Tersenyum Tipis Membalas Sapaan Dari Orang Tersebut. "Malam..."
Mervan Melangkahkan Kakinya Duduk Di Samping Rose Yang Berada Di Atas Kasur. "Lagi Ngapain?"
"Nyari Baju Buat Photoshoot"
"Loh... Biasanyakan Kru Yang Memilihnya. Kalau Bukan Ya Di Urus Sama Manager Kamu"
"Iya... Karna Iklan Kali Ini Itu Skeaboard Pakaiannya Harus Beda Dari Yang Biasanya Kan? Dan Aku Berinisiatif Untuk Cari Sendiri Supaya Nyaman Di Pakai" Jelasnya Terus Menatap Lekat Pada Layar Laptop.
"Oh... Keluar Yuk Cari Makan"
"Malas Ah, Kan Aku Lagi Sibuk Juga. Gimana Sih!"
"Photoshootnya Kapan? Sampe Gak Mau Keluar Sama Sekali"
"Lusa"
"Tuh Masih Lama Juga"
"Lebih Cepat Lebih Baik"
Mervan Mengangguk Paham. Dia Terdiam Membuat Rose Menoleh Karenanya.
"Kenapa Diem?"
"Tadi Siang Ada Pasien Baru. Dia Masih Kecil, Terkena Penyakit Leukemia"
Rose Menegakkan Tubuhnya. "Laki-laki Atau Perempuan?"
"Perempuan"
Entah Kenapa Rose Jadi Tertarik Dengan Pembahasan Mervan Kali Ini.
"Aku Tuh Ya Jadi Dokter, Selalu Aja Merasa Iba Kalau Anak Kecil Yang Sudah Terkena Penyakit. Gadis Kecil Itu Berbeda... Dia Tidak Mengeluh Pada Apa Yang Terjadi Padanya. Dia Bahkan Terlihat Ceria Walaupun Mengidap Penyakit" Jelas Mervan Mengingat Pasien Barunya Yang Murah Senyum.
"Dia Masih Kecil Usianya Berapa?"
"6 Tahun. Kata Neneknya, Dia Dari China. Tapi Ada Keturunan Indonesianya"
Dahi Rose Mengernyit Tidak Paham. "Maksudnya?"
"Dia Dan Suami Beserta Anaknya Itu Sudah Lama Tinggal Di Sini. Cuma Pas Anaknya Hamil Berimigrasi Ke China. Terus Sekarang Jadi Balik Lagi Ke Indonesia Karna Permintaan Ana Sendiri"
"Ana?"
"Iya. Nama Gadis Kecil Itu Ana"
Rose Meraih Bantal Lalu Ia Letakan Di Pangkuannya. "Berarti Gadis Kecil Bernama Ana Itu Sangat Ingin Berada Di Indonesia Yah?"
"Iya. Dia Sampe Nangis Karna Mau Tinggal Di Sini"
"Aku Jadi Pengen Liat"
"Yaudah Ke Rumah Sakit Aja. Besok Pagi Libur Kan? Gak Ada Job?" Tanya Mervan Memastikan Lagi.
Rose Mengangguk Pelan. "Iya Kan Nanti Pagi Hari Minggu" Gadis Blasteran Canada Itu Menghela Nafas Sejenak. Menundukan Kepalanya.
"Kenapa Se?"
Rose Mendongak Menatap Mervan Dengan Tatapan Datar.
Mervan Menelan Salivanya. "Jangan Beri Aku Tatapan Kaya Gitu Donk. Katanya Tatapan Itu Cuma Buat Orang Asing"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship 3R
Teen FictionPersahabatan yang sudah terjalin lima tahun lamanya, hancur hanya karna lima hari? Sangat menakjubkan bukan? Apalagi Aku Yang Menjadi Korbannya. Keluarga? Aku hanya punya ibu yang selalu menyayangiku. Wanita yang aku sayang masuk ke rumah sakit jiwa...