"Ana!"
Riana Menggeram Kesal Melihat Anaknya Yang Tidak Makan. Gadis Kecil Itu Selalu Menghiraukan Panggilan Dari Mamahnya. Ana Sedang Sibuk Dengan Boneka Pandanya.
"Udah Malem, Riana. Jangan Marah-marah" Tegur Thou Ming Melihat Putrinya Yang Tiada Henti Memarahi Ana.
"Habisnya Dia Gak Makan-makan. Malah Sibuk Sendiri"
Saat Ini Mereka Sedang Makan Malam. Keluarga Riana Sudah Meresmikan Tinggal Bersama Dengan Sang Besan. Tepatnya Di Kediaman Cristyano. Makanan Riana, Sean, Gavin, Thou Ming, Elyssya, Inez Dan Cristyano Sudah Hampir Habis. Tapi Tidak Dengan Ana. Makanan Dari Gadis Kecil Itu Masih Utuh, Karna Belum Di Makan Sama Sekali.
"Makanan Buatan Omah Gak Enak Yah! Jadinya Gak Di Makan?" Tanya Cemberut Dari Inez Melihat Cucunya Itu.
Ana Menggelengkan Kepalanya. "Enggak Kok Omah. Aku Cuma Masih Kenyang Aja, Tadi Di Rumah Sakit Udah Makan Bubur Yang Di Beli Omah Elyssya Sama Martabak Pemberian Dari Tante Cantik" Jelasnya Dengan Jujur.
"Tante Cantik?" Beo Semuanya.
Ana Menganggukkan Kepalanya Begitu Girang. "Iya... Tante Cantik Itu Temennya Om Dokter Ganteng"
"Om Dokter Ganteng?" Beo Sekali Lagi Dari Semua Orang Yang Berada Di Meja Makan.
Elyssya Tertawa Melihat Semua Orang Yang Begitu Excited Mendengar Penuturan Dari Ana. "Dokter Yang Menangani Ana Itu Sangatlah Muda. Makanya Di Bilang Ganteng"
"Oh..."
"Sepertinya Tante Elyssya Belum Pernah Ketemu Sama Mervan Sebelumnya. Ketemunya Baru Sekarang." Batin Gavin Sedikit Lega.
"Yakin Ganteng?" Riana Bertanya Karna Jiwa Keponya Meronta-ronta.
"Iya Mah. Seperti Papah Sean Sama Om Gavin" Jawabnya.
"Pastinya Lebih Ganteng Papahlah. Ya Kan?" Ucap Sean Dengan Arogan Tapi Bikin Gemesh Sumpah.
Mendengar Itu, Gavin Hanya Terkekeh. Adiknya Itu Sama Sekali Tidak Berubah.
"Enggak" Sergah Riana Cepat. "Masih Gantengan Om Dokter Itu, Kok. Karna Dia Masih Lebih Muda Dari Papah"
"Emang Berapa Usianya?"
"23 Tahun,"
"Cuma Beda Satu Tahun,"
"Om Gavin Juga Kenal, Ya Kan Om?" Tanya Ana, Gavin Di Situ Tersedak Dengan Segera Meminum Air Putih Yang Di Sodorkan Oleh Inez.
"Makannya Pelan-pelan,"
"Iya. Maaf Mah" Gavin Tersenyum Kikuk Karna Semua Orang Menatapnya. "Dia Temen Gavin Waktu Kuliah"
"Siapa Namanya Bang? Jadi Kepo, Seganteng Apa Situh Orang Sampe Ana Kesemsem Banget Sama Dia!" Sungut Sean Menatap Serius Kakaknya.
Gavin Meneguk Saliva Dengan Susah Payah. Dia Seperti Di Beri Pertanyaan Oleh Malaikat Munkar & Nakir. Takutnya Nauzubillah. Oke, Itu Lebay. Tapi Memang Itulah Yang Di Rasakan Gavin Sekarang Ini.
"Ana... Di Makan Makanannya" Suruh Riana.
"Iya Mah," Jawabnya Dengan Lahap Memakannya. Di Sela-sela Makannya, Ana Berbicara Lagi. "Oh Iya, Mau Tahu Lagi Gak Tentang Tante Cantik?"
Wajah Gavin Memerah Menahan Gejolak Api Yang Menjalar Di Seluruh Area Tubuhnya. Dia Bingung Harus Berbuat Apa. Bagaimana Jika Ana Memberitahukan Kalau Om Dokter Ganteng Itu Adalah Mervan. Dan Tante Cantiknya Adalah Rose.
"Ana... Kamu Ini, Kaya Baru Ketemu Aja Sama Orang Ganteng Dan Cantik?" Tanya Cristyano Membuat Semuanya Tertawa Kencang.
"Mereka Itu Emang Ganteng Dan Cantik Banget Opah" Sungut Ana Dengan Bibir Mungilnya. "Om Dokter Mirip Mirip Sama Actor Korea. Kalau Tante Cantiknya Persis Sekali Dengan Actrees Hollywood"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship 3R
Teen FictionPersahabatan yang sudah terjalin lima tahun lamanya, hancur hanya karna lima hari? Sangat menakjubkan bukan? Apalagi Aku Yang Menjadi Korbannya. Keluarga? Aku hanya punya ibu yang selalu menyayangiku. Wanita yang aku sayang masuk ke rumah sakit jiwa...