Chapter 27

16 8 0
                                    

Sesuai Perjanjian Dari Cyntia-Tantenya Rachel. Mervan Akan Mengasuh Sifa, Ponakan Gadis Yang Di Cintanya Itu. (Kalau Nggak Inget Tentang Perjanjiannya, Bisa Baca Ulang Di Chapter 21). Untungnya Sifa Tidak Bersikap Rewel Padanya, & Itu Membuat Rachel Keheranan. Saat Ini Mereka Sedang Berada Di Salah Satu Mall Di Jakarta.

"Kok Mukanya Cemberut?" Tanya Mervan Pada Gadis Di Sampingnya.

"Diamah Emang Mukanya Kaya Gitu, Kak" Melainkan Langsung Di Samber Ucapan Sifa.

Rachel Mendengus Kesal. "Gue Bingung Aja Sama Nih Bocah. Sama Gue Aja Bawel Banget. Kenapa Sama Lo Enggak?"

"Karna Kak Mervan Orangnya Ganteng.... Banget" Sahut Sifa Di Sambut Dengan Tatapan Sengit Dari Rachel & Di Sertai Senyum Manis Oleh Cowok Berkulit Putih Itu.

Beberapa Menit Berlalu, Mereka Bertiga Belum Menemukan Apa Yang Mereka Mau. Melainkan Langsung Ke Lantai Dua, Yaitu Tempat Makan Yang Di Sediakan Oleh Mall Besar Ini.

"Sifa? Habis Makan, Harus Udah Tau Ya Mau Beli Apa" Paksa Rachel Pada Anak Kecil Yang Sedang Melahap Hamburger.

"Kalo Bisa Mah, Beli Kak Mervan Buat Jadi Pacarnya Kakak Aja. Kakak Kan Jomblo" Jawab Sifa Dengan Entengnya, Segera Rachel Menjitak Ponakan Yang Menurutnya Menyebalkan Itu.

Pletak... Pletak...

Dua Jitakan Itu Membuat Sifa Meringis. "Sakit Kakak"

"Rachel! Jangan Kaya Gitu Donk. Sifa Itu Ponakan Kamu Loh," Sergah Mervan Menatap Dingin Pada Gadis Blasteran Arab Itu. Rachel Baru Pertama Kalinya Melihat Cowok Yang Sedang Memakai Kemeja Hitam Coklat Itu Seperti Ini.

"Bodoh Amat,"

"Saya Fine Fine Aja Ya Kamu Jitak, Tonjok, Mukul Atau Apa Sama Saya. Tapi Jangan Kalo Sama Anak Kecil. Apa Lagi Ini Sama Ponakan Kamu Sendiri,"

Setelah Mendengar Penuturan Dari Mervan, Tidak Tau Kenapa Nyali Rachel Menjadi Ciut Seketika.

"Iya... Maafin Kakak, Sifa" Ujar Rachel Menekuk Wajahnya.

Sifa Tidak Ambil Pusing. Dia Tersenyum Lalu Menganggukan Kepalanya.

Mervan Tersenyum Lebar. Akhirnya Rachel Mau Menuruti Kata2nya. Ya Walapun Terpaksa, Sikapnya Itu Sedikit Ada Kemajuan.

"Rachel?"

Gadis Blasteran Arab Itu Menoleh. "Iya, Kenapa?"

Mervan Memperhatikan Sifa Yang Sedang Asik Melahap Makanan. Lalu Beralih Menatap Rachel Lagi. Apa Ini Waktu Yang Tepat Untuk Mengungkapkan Perasaannya?

"Kenapa Sih, Lo?"

"Saya..."

***
Siapa Sangka Dua Sejoli Yang Belum Lama Menjalin Asmara Pun Baru Datang Di Mall Ini. Mereka Melangkahkan Kakinya Ke Tempat Baju & Kaos Khusus Untuk Laki2.

Rose Mengambil Kaos Oblong Berwarna Hitam & Pink. Menarohnya Di Tubuh Tegap Chan Secara Bergantian.

"Mau Yang Ini?" Tanya Rose Menunjukkan Kaos Yang Berwarna Hitam.

Chan Mengedikkan Bahunya.

"Atau Yang Ini, Kak?" Tanya Rose Beralih Menunjukkan Kaos Di Tangan Yang Satunya Yaitu Berwarna Pink.

Masih Sama. Chan Tak Acuh & Hanya Mengedikkan Bahunya.

"Atau Dua2nya Aja Kali Ya? Hitam Sama Pink. Jadinya BlackPink. Hahaha... Kalau Ada Rachel Pasti Seneng Banget,"

Chan Memperhatikan Gadis Di Depannya Yang Sedang Tertawa. Sangat Manis. Dia Tidak Percaya Ini. Dari Banyaknya Cewek, Hanya Rose Yang Mampu Meluluhkan Hatinya Yang Beku Seperti Es.

Friendship 3RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang