Chapter 11

26 9 0
                                    

Semua Murid SMA Cendrawasih Berhamburan Keluar Kelas Menuju Parkiran Untuk Pulang Ke Rumah Masing2. Ada Tatapan Aneh & Heran Juga Dari Semua Penghuni Sekolah Karna 3 Gadis Blasteran Itu Tidak Jalan Bersama Di Lorong Koridor.

Saat Ini Rose Sedang Menunggu Jemputannya Di Gerbang Sekolah. Hatinya Menjadi Remuk Kembali Saat Ada Gerombolan Yang Mencibirnya. Tapi Rose Berusaha Tetep Tegar Menjalani Cobaan Ini.

"Liat Deh, Gak Tau Malu Banget Dia. Ngejar2 Cowok"

"Cantik Sih. Tapi Murahan"

"Gue Baru Tau Ada Bule Yang Nggak Tau Malu Kaya Dia"

"Semua Mata Cowok Itu Kayaknya Pada Buta Deh Bisa Suka Sama Dia"

"Percuma Cantik Kalo Sikapnya Gak Tau Malu Gitu"

"Ngelonte Aja Sana"

Itulah Sekiranya Cibiran Dari Murid Yang Berlalu Lalang Di Hadapannya. Rose Meremas Almamater Merah Marun Bagian Bawahnya Karna Cibiran Dari Seangkatan & Kakak Kelasnya.

"Rose?"

Rose Membalikan Badannya. Cowok Tampan Yang Tinggi & Berkulit Kuning Langsat Itu Memanggilnya Dengan Raut Wajah Yang Cemas--Sean.

"Lo Gak Papa Kan?"

Rose Mengangguk.

"Jangan Dengerin Ucapan Mereka. Anggep Aja Cuma Angin Lewat"

Lagi2 Rose Mengangguk. Sean Mengetahui Peristiwa Di Kantin Dari Teman Sekelasnya. Ia Langsung Percaya Karna Memang Rose Selalu Mengejar Chan. Bahkan Satu Sekolah Pun Tau Akan Hal Itu. Kecuali Guru. Sean Bisa Menyimpulkan Kalau Rose Mutusin Gavin--Kakaknya Itu Karna Suka Sama Chan.

"Gue Harus Bikin Perhitungan Sama Tuh Cowok. Berani2nya Dia Menghina Cewek Yang Abang Gue Sayang" Gumam Sean Emosi & Wajahnya Merah Padam.

"Kamu Ngomong Apa Sih?" Tatapan Rose Menjadi Sendu & Menyelidik. Rose Dapat Melihat Mulut Sean Yang Tadi Berkomat-kamit. Tapi Tidak Terdengar Karna Begitu Bising Di Gerbang Sekolah.

Sean Menggeleng.

"Jangan Apa2in Kak Chan Ya" Pinta Rose Dengan Suara Lembutnya.

Sean Melototkan Matanya. "Kenapa? Dia Harus Terima Balasannya Karna Udah Ngehina Lo Rose"

"................"

"Bang Gavin Nitipin Lo Sama Gue. Gue Harus Jagain Lo Kalo Di Sekolah. Kalo Ada Yang Nyakitin Lo. Gue Harus Angkat Tangan. Sekarang, Gue Mau Nepatin Amanah Itu"

"Aku Hargai & Izinin Kamu Jagain Aku Di Sini. Tapi Nggak Usah Balas Dendam Sama Kak Chan"

"Kenapa Sih?"

"Ya Nggak Usah Kak Sean. Aku Udah Baik2 Aja Kok Sekarang"

"Luarnya Mungkin Baik. Tapi Di Dalamnya?"

"Sakit. Sakit Sekali Kak Sean..." Rose Menjawabnya Dalam Hati.

"Gue Nggak Peduli Dia Kebanggaan Sekolah Maupun Ketua Osis. Gue Anak Pemilik Yayasan Sekolah Ini. Jadi, Gue Berhak Bikin Perhitungan Sama Si Chan. Dia Harus Minta Maaf Sama Lo"

"Jangan Kak Sean,"

Sean Menghadap Rose Dengan Sepenuhnya. Yang Di Lihat Sean Sekarang Adalah Wajah Rose Yang Sedang Memelas. Kenapa Ia Berusaha Melindunginya Padahal Chan Sudah Sangat Kelewatan Sekali Padanya.

"Aku Mohon Jangan Bertindak Macam2 Sama Kak Chan. &... Jangan Beritahu Kejadian Ini Sama Kak Gavin Ya, Kak Sean,"

Sean Menatap Rose Tidak Percaya. "Rose! Kalo Jadi Orang Itu Jangan Terlalu Baik. Kalo Sikap Lo Kaya Gitu. Bakalan Banyak Yang Manfaatin Tau Gak?"

Friendship 3RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang