Chapter 12

30 9 0
                                    

Malam Semilir Ini, Membuat Chan Si Cowok Dingin Itu Nyaman Duduk Sendirian Di Balkon Rumahnya. Ia Terus Menatap Ponselnya Tanpa Henti. Menunggu Chat Masuk Dari Rose. Apa? Yang Benar Saja. Yap. Emang Benar Chan Menunggu Chat Dari Gadis Bermata Hijau Itu. Entah Apa Yang Merasukinya Sampai Melakukan Hal Yang Tidak Pernah Ia Duga.

Rose Memang Selalu Mengirimkan Pesan Di Id Line Pada Chan Setiap Malam. Tapi Itu Tidak Di Gubris Sama Sekali. Membalasnya Pun Tidak Pernah. Hanya Di Baca Saja. Tidak Minat Untuk Chatingan Dengan Rose. Menurutnya Rose Itu Sama Saja Dengan Gadis Yang Pada Umumnya, Yang Selalu Mengejarnya Sebagai Pencitraan. Tapi Chan Tidak Tau Saja. Kalau Rose Gadis Blasteran Canada Itu Memang Menyukainya Begitu Tulus & Sangat Dalam.

@RoseSR: Assalamu Alaikum

@RoseSR: Hai Kak Chan. Ini Aku Rose. Di Save Yah

@RoseSR: Kakak Lagi Ngapain?

@RoseSR: Lagi Belajar Nih Pasti

@RoseSR: Kak Chan Bales Donk

@RoseSR: Aku Suka Sama Kakak

@RoseSR: Kakak Mau Nggak Jadi Pacar Aku? Emang Konyol & Langka Sih Cewek Nembak Duluan. Tapi Aku Nggak Bisa Memendam Perasaan Aku Sama Kakak.

@RoseSR: Jawab Donk Kak

@RoseSR: Bales Donk Kakak Kelasku Yang Paling Ganteng

Dan Masih Banyak Lagi Chat Dari Rose Yang Masuk Ke Ponsel Chan Dari 3 Bulan Yang Lalu Hingga Kemarin Malam. Tapi Sekarang? Malam Ini. Jam Ini. Menit Ini. Detik Ini. Tidak Ada Tanda2 Rose Mengirimkan Pesan. & Itu Membuat Chan Merasa Heran. Apa Rose Sudah Menyerah Mengejarku. Itulah Yang Di Pikirkannya Saat Ini. Biasanya Chan Selalu Lega Melihat Cewek2 Yang Berhenti Mengejarnya. Tapi, Ketika Rose. Seolah-Olah Ia Tidak Ikhlas Kalau Rose Berhenti Menyukainya.

Ketika Rose Mengirimkan Pesan, Chan Tidak Membalasnya. & Ketika Rose Tidak Mengirimkan Pesan, Chan Menunggu Kiriman Pesannya. Kenapa Jadi Terbalik? Memang. Menjadi Manusia Itu Tidak Seperti Itu Saja. Dengan Berjalannya Waktu. Perasaan Bisa Berubah Seketika.

"Bang?"

Merasa Di Panggil. Chan Mengarahkan Pandangannya Pada Sosok Yang Tak Lagi Asing Baginya. Siapa Lagi Kalau Bukan Mervan-Adik Kandungnya.

"Kenapa?" Tanya Chan Tanpa Ekspresi. Harus Kalian Tau. Kalau Chan Itu Cuek Bukan Hanya Di Sekolah. Tapi Di Rumah Juga.

"Berhenti Nyakitin Cewek Bang" Pinta Mervan Dengan Tatapan Sendu

"Gue Nggak Pernah Nyakitin Cewek"

"Nggak Pernah Abang Bilang? Abang Tuh Selalu Nyuekin Cewek Yang Suka Sama Abang. Nggak Mikirin Perasaan Cewek2 Itu?"

"Ngapain Mikirin? Bukan Urusan Gue Juga"

"Seenggaknya Abang Nolak Mereka Pake Cara Yang Halus"

"Gue Bukan Lo Yang Selalu Ngladenin Cewek. Yang Ramah Maupun Halus. Lagian Yah. Salah Mereka Sendiri Ngapain Ngejar2 Gue. Kaya Gak Ada Cowok Lain Aja. Udah Tau Gue Nggak Suka. Terus Aja Kaya Gitu"

"Oke. Terserah Abanglah Kalo Kaya Gitu. Cape Juga Ngomong Sama Orang Yang Keras Kepala. Tapi, Apa Abang Gak Tertarik Sama Rose?"

"..................."

"Gak Tertarik Sedikitpun?"

".................."

"Cewek Yang Suka Sama Abang Karna Sikap Dinginnya Itu Nyerah. Dalam Waktu 3 Hari Atau Paling Lama Seminggu. Tapi Rose, 3 Bulan Tetep Kekeuh Dapetin Cintanya Abang. Gak Pernah Malu Ngejar2 Di Depan Umum. Padahal Yah Cowok2 Pada Naksir Sama Dia. Kalo Hati Mervan Belum Di Curi Sama Sahabatnya. Mervan Juga Pasti Naksir Sama Rose"

Friendship 3RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang