Chapter 43

15 5 0
                                    

3 Jam Sebelumnya.

Kondisi Mervan Saat Ini Benar-benar Tidak Stabil. Setelah Banyak Meminum Minuman Laknat Itu Dia Segera Meninggalkan Cafe Menuju Mobilnya Yang Berada Di Parkiran. Jalannya Sempoyongan Sembari Memegang Kepalanya Karna Pusing Yang Melanda.

Walaupun Pandangangannya Sedikit Buram. Mervan Tetap Menyetir Mobil, Sampai Matanya Benar-benar Gelap, Dia Menepikan Kendaraan Mewahnya Di Area Monas.

Mervan Membuka Pintu Mobil. Dia Sesak Berada Di Dalam Mobil Terus. Jalannya Tertatih-tatih Untuk Berjalan. Sepertinya Waktu Mau Malam, Mervan Perlu Mengrifreskan Otaknya Dulu Di Sini.

Anak Muda Itu Duduk Di Rerumputan Hijau Yang Di Injaknya. Menyenderkan Punggungnya Di Pohon Rerindangan. Matanya Terus Memerhatikan Orang Yang Berlalu Lalang Di Hadapannya. Hingga Tatapannya Berhenti Karna Melihat Gadis Yang Sangat Di Rindukannya.

Rachel.

Dia Ada Di Sini?

Sedang Apa?

Itulah Yang Di Pertanyakan Mervan Dalam Pikirannya.

Tunggu. Yang Membuat Mervan Sedikit Memulihkan Kesadarannya Adalah Pacarnya Itu Memakai Syal Merah Yang Melingkar Di Lehernya.

"Kamu Memakainya? Ini Sungguh Di Luar Dugaanku..." Lirihnya Lemah.

Sedikit Penjelasan, Sebelum Berangkat Sekolah, Mervan Mampir Dulu Ke Tempat Acecoris. Banyak Barang Yang Di Sediakan Untuk Wanita Tentunya. Pikirnya, Dia Harus Memberikan Sesuatu Pada Rachel Agar Mau Memaafkannya. Tatapannya Tertuju Pada Kalangan Syal Yang Berwarna-warni Di Situ. Dia Suka Warna Merah Jadi Dia Mengambil Syal Berwarna Merah Itu Berinisiatif Untuk Memberikannya Pada Rachel.

Saat Di Sekolah, Rachel Selalu Ketus Dan Dingin Padanya. Tidak Tahu Harus Berbuat Apa Lagi Agar Rachel Mau Memaafkannya. Pasti Syal Yang Baru Di Belinya Itu Di Tolak Karna Yang Memberinya Adalah Dirinya.

Pada Saat Mervan Keluar Dari Rooftop Karna Di Usir Lembut Oleh Rose. Dia Bertabrakan Dengan Adik Kelas. Mungkin Gadis Di Hadapannya Ini Bisa Membantunya.

"Bisa Bantuin Saya Gak, Dhe?"

Gadis Itu, Shevana. Dia Tersenyum Manis. Melihat Ketampanan Kakak Kelasnya Yang Mampu Membuatnya Tidak Berkedip.

"Minta Bantuan Apa, Kak?"

"Tolong Berikan Syal Ini Sama Perempuan Yang Bernama Rachel. Dia Ada Di Rooftop" Jawab Mervan Memberikan Benda Mati Berwarna Merah Itu Pada Shevana.

"Imbalannya Apa, Nih?"

Mervan Membalas Dengan Senyumannya. "Nih" Sembari Memberikan Uang 50 Ribu.

"Ih! Emangnya Gue Anak Kecil Yang Di Suruh Terus Di Kasih Uang" Tukasnya Tidak Terima.

"Terus Saya Harus Apa?"

"Harus- Eh Pasti Syal Ini Buat Pacar Kakak Yah?"

"Iya..."

"Yah... Pupus Sudah Harapan Gue. Yaudah Deh Sini, Syal Sama Uangnya"

Mervan Senantiasa Memberikannya Langsung. "Anak Pinter. Yaudah Ya Saya Duluan"

Shevana Mengangguk. Dia Berjalan Menuju Rooftop Untuk Bertemu Dengan Rachel. Tapi Gadis Itu Lupa Akan Tujuannya Karna Melihat Rose.

Oke, Balik Lagi Di Area Monas Yang Sekarang. Mervan Berjalan Mendekati Gadis Itu Yang Sedang Berdiri Sembari Memegang Ponselnya.

Kesadarannya Sedikit Pulih, Tapi Pandangannya Samar-samar Tidak Jelas. Tapi Dia Yakini Kalau Gadis Yang Masih Lengkap Memakai Seragam Sekolah Yang Sama Dengan Dirinya Itu Adalah Rachel.

Friendship 3RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang