Chapter 24

16 7 0
                                    

Pagi Ini, Dengan Terik Matahari Menyengat Tubuh. Tepatnya Hari Selasa, Turnamen Bola Basket Antar SMA, Di Laksanakan, Yang Menjadi Tuan Rumahnya Adalah SMA Cendrawasih.

Pukul 07.00 Semua Murid Dari Dalam Maupun Luar Sekolah Sudah Datang. Menyemangati Sekolah Mereka Masing2 Tentunya. Semua Anak Dari Luar SMA Cendrawasih Menatap Takjub Pada Sekolah Ini. Karna Bukan Hanya Mewah & Megah Saja, Melainkan Anak2 Osisnya Begitu Kreatif. Ya, Karna Tiga Hari Sebelumnya, Anggota Osis Sudah Mendekor Lapangan Dengan Hasil Yang Memuaskan. Itu Berkat Ide Cemerlang Dari Ketua Osis, Siapa Lagi Kalau Bukan Chandika Arkhana.

Rose Berangkat Bersama Rachel, Karna Kekasihnya Sedang Sibuk & Sudah Berangkat Dari Jam Enam Pagi. Mata Hijau Cerah Itu Tidak Sengaja Melihat Pujaan Hatinya Di Koridor, Cowok Itu Membawa Banyak Sekali Berkas. Mungkin Itu Formulir Peserta Basket, Membuat Gadis Putih Itu Mengembangkan Senyumnya.

"Maaf, Gak Jemput"

"Iya, Gak Papa. Kan Kemarin Udah Bilang" Ucap Rose, Jangan Lupakan Senyuman Manisnya, Membuat Chan Bernafas Lega.

"Jadi, Tadi Pagi Naik Taksi?"

"Enggak. Nebeng Sama Rachel" Jawab Rose Menoleh Kearah Gadis Bermuka Datar Di Sampingnya.

"Oh, Makasih Ya Rachel. Udah Mau Jemput Rose" Ucap Chan Pada Gadis Blasteran Arab Itu.

"Iya. Dia Kan Sahabat Gue" Balas Cuek Rachel Dengan Tatapan Andalannya.

Chan Tidak Menghiraukan Ucapan Rachel. Karna Dia Juga Sering Begitu Bicara Dengan Orang Lain. Bukan Sering, Tapi Hobi Tentunya.

"Gue Mau Ke Ruang Osis. Kalau Mau Nonton, Jangan Deket2 Biar Gak Kena Bola. Kalo Kena Bola, Kepala Lo Sakit, Di Bawa Ke UKS, Nanti Guenya Gak Fokus Ngerjain Tugas"

"Iya, Kak Chan"

Chan Mengelus Rambut Panjang Berwarna Coklat Keemasan Itu Dengan Lembut & Menatapnya Dengan Intens. Gadisnya Itu Setiap Hari Semakin Cantik Saja.

"Jangan Diliiatin...," Rengek Rose, Membuat Kedua Pipinya Mengembung.

Chan Terkekeh Kecil. "Oke, Bye"

Setelah Chan Melenggang Pergi, Ada Pemuda Di Belakang Mereka. Dua Gadis Kelas X Itu Tidak Menyadarinya.

"Haaaaa!!!" Sebuah Teriakan Membuat Dua Gadis Blasteran Itu Terpekik Kaget.

"Nyari Mati Lo, Hah?" Ucap Rachel Pada Orang Itu. Orang Itu Hanya Cengengesan Tidak Berdosanya.

"Selow Neng, Masih Pagi Juga"

"Iya. Masih Pagi. Gue Belum Makan. Dan, Gue Laper, Santapannya Ada Di Depan Gue" Tekan Rachel Menatap Tajam Pada Cowok Itu.

Cowok Dengan Seragam Rapih Itu Meneguk Salivanya Dengan Kasar. "Tajam Banget Ngomongnya"

"Bodoh Amat"

"Amatnya Aja Nggak Bodoh"

"Bisa Diem Gak Sih Lo...,"

"Iya.. Iya"

Rose Menghela Nafas, Setiap Hari Pasti Begini. Rachel & Mervan Bertengkar Walau Hanya Masalah Sepele. Padahal Rachel Pernah Bercerita Kalau Dia Sedikit Tertarik Pada Mervan. Tapi, Kalau Di Depannya Langsung Masih Cuek Saja. Untung Manis.

Akhirnya Rose, Rachel & Mervan Memutuskan Untuk Langsung Menuju Ke Lapangan. Rose Terus Tertawa Karna Mervan Terus Menggoda Rachel Tiada Henti. Yang Jadi Korban Cowok Berkulit Putih Itu Pun Hanya Menulikan Pendengaran Telinganya.

"Riana... Mana Ya? Kok Nggak Keliatan Dari Tadi?" Tanya Rose Saat Sudah Duduk Di Salah Satu Bangku Penonton Tepatnya Di Tengah.

Rachel Menoleh Ke Arah Rose. "Ada Di Kantin Mungkin"

Friendship 3RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang