Chapter 37

13 4 0
                                    

Restoran Seafood Kini Ramai Dengan Kalangan Anak Muda. Yang Tentunya Seluruh Murid SMA CENDRAWASIH. Restoran Tersebut Di Sewa Oleh Chan Untuk Merayakan Ulang Tahun Rose. Ya... Tanggal 11 Februari Ini Gadis Bule Itu Ulang Tahun Yang Ke 17. Rose Tidak Mengetahui Rencana Ini, Dia Di Bawa Ke Sini Dengan Di Tutup Matanya Dengan Kain.

"Kak Chan Kita Di Mana, Sih?" Tanya Rose Penasaran Karna Belum Di Buka Kain Yang Melekat Di Matanya.

Tepat Kehitungan Ketiga Kain Itu Di Buka Sama Rachel. Betapa Terkejutnya Rose, Mendapati Banyak Orang Di Hadapannya. Padahal Dia Lupa Kalau Hari Ini Ulang Tahun, Sebab Memikirkan Bundanya Terus. Tapi, Teman2nya Tidak Lupa Dan Mau Merayakannya. Sungguh, Rose Sangat Tidak Menyangka.

"Ini Rencana, Kamu?" Tanya Rose Di Angguki Oleh Chan.

Rose Langsung Memeluk Chan Begitu Erat. Tangis Dia Pecah Di Dada Bidang Milik Chan. Pria Itu Mencium Lembut Pucuk Kepala Rose Dengan Waktu Yang Cukup Lama.

Chan Melepaskan Tangan Rose Yang Melingkar Di Pinggangnya. Menghapus Air Mata Gadis Itu Dengan Ibu Jarinya. "Selamat Ulang Tahun. Happy Sweet Seventeen"

"HAPPY BIRTHDAY ROSE!!!" Teriak Dari Semua Orang Menggemakan Restoran.

Gadis Cantik Itu Meneteskan Air Matanya. "Aku Sangat Berterimakasih Teman-teman"

Riana Memeluk Rose Sembari Mengguncangkan Bahunya Ke Kanan Kiri. "Hari Ini Kamu Harus Baha- heukk..." Gadis China Itu Langsung Melepaskan Rose Dengan Menutup Mulutnya.

"Kamu Kenapa, Na?" Tanya Rose Khawatir.

"Aku Ke Toilet Dulu..." Pamit Riana Terburu-buru.

"Gue Mau Nyusul Riana. Takutnya Kenapa-kenapa" Ujar Sean Langsung Meninggalkan Kerumunan Orang.

Hampir Sepuluh Menit Sean Menunggu Di Depan Toilet Wanita. Dia Bernafas Lega Karna Riana Akhirnya Keluar. Yang Membuat Sean Terkejut Adalah Jalan Gadisnya Itu Tertatih-tatih Sembari Memegang Perutnya.

"Kamu Gak Papa?"

"Sejak Kapan Di Sini?" Balik Tanya Dari Riana.

"Gak Lama Kok. Kamu Sakit Perut Na? Kita Pergi Ke Dokter Yah..."

Wajah Riana Menjadi Pucat Pasi. Pikiran Negatif Mulai Menghampiri Otak Gadis Mungil Itu. Dia Takut Kalau Di Periksa Mual2 Karna Hamil. Oh God. Membayangkannya Saja Membuat Riana Ngeri Luar Biasa. Apalagi Beneran Terjadi.

"Ke Supermarket Aja.."

"Supermarket?" Beo Sean Bingung.

"Mau Beli Taspack" Jawab Riana Dalam Hati. "Gak Kok Kamu Salah Denger. Yaudah Yuk Ke Sana Lagi..." Gadis Bermata Coklat Berjalan Mendahului Sean.

"Kayaknya Ada Yang Di Tutupin" Gumam Sean. Dia Mengekori Pacarnya Itu Sampai Tujuan.

Kembali Lagi Di Pesta. Riana Sudah Kembali Lagi Vit. Walaupun Selalu Di Tawarkan Untuk Ke Rumah Sakit Oleh Rose & Rachel. Gadis Itu Selalu Menolak. Padahal Dia Juga Mau Sekali, Agar Tahu Kenapa Dengan Dirinya Yang Selalu Muntah2 Selama Hampir Satu Minggu.

Pukul 23.00 Pesta Selesai. Semuanya Berpamitan Pulang, Tak Lupa Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Lagi Pada Rose. Sungguh. Rose Benar2 Senang. Dia Tidak Bisa Mengutarakan Isi Kebahagiaannya Untuk Malam Ini.

Hanya Tersisa Rose & Chan Di Depan Restoran. Mereka Duduk Manis Di Sana. Sedari Tadi Gadis Bule Itu Tidak Bisa Menghilangkan Senyumnya.

"Kado Dari Kamu Mana, Kak?"

"Kado?"

"Iya Kado. Semuanya Ngasih Kado. Masa Kamu Enggak?"

Chan Terkekeh Kecil. "Tuh Ada Di Tas Aku. Ambil Aja..."

Friendship 3RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang