Chapter 44

10 5 0
                                    

Hari Jum'at Memang Seperti Biasa SMA CENDRAWASIH Muridnya Memakai Seragam Olahraga. Perpaduan Warna Putih Dan Hijau Tosca. Seluruh Seantero Sekolah Sedang Melakukan Pemanasan Di Area Lapangan Yang Luas.

Berakhirlah Sekarang, Keringat Bercucuran Di Pelipis Mereka. Semua Menatap Chan Yang Sedang Memandu Pemanasan.

Semuanya Berteriak Histeris, Melihat Mantan Ketua Osis Itu Yang Begitu Sexy Memperagakannya.

Rose Mendengus Kesal Karna Para Siswi Yang Tiada Hentinya Berteriak Melihat Tubuh Chan Yang Sangat Bagus. Jangan Lupakan Wajah Datarnya Yang Mampu Membuat Para Kamu Hawa Meleleh.

Rose Jadi Malas Jika Begini. Dia Menoleh Ke Jejeran Kelas XI IPA 3, Melihat Rachel Yang Fokus Dengan Pemanasannya. Rose Menyunggingkan Bibirnya Ke Atas Karna Rachel Tiba-tiba Menatapnya. Tapi, Harus Menerima Kekecewaan Karna Rachel Membuang Mukanya.

Rose Berkacak Pinggang Sembari Menundukan Kepalanya. Dia Menghela Nafas Terengah. "Sungguh. Ini Benar-benar Di Luar Dugaanku. Persahabatan Yang Terjalin Lima Tahun Lamanya Hancur Hanya Karna Lima Hari. Begitu Menakjubkan, Apalagi Aku Yang Menjadi Korbannya"

"Rose... Ya Ampun Gak Salah Sih Lo Mau Pacaran Sama Kak Chan. Dia Itu Bener-bener Ganteng Banget Gila... Keringatnya Terkesan Sexy O My God" Ucap Anidnya Yang Berdiri Di Samping Rose.

Gadis Bermata Hijau Cerah Itu Hanya Tersenyum Tipis Mendengar Ocehan Teman Sebangkunya Itu. Anindya Tidak Tahu Saja Kalau Dia Dan Chan Sudah Putus Kemarin.

Pemanasan Selesai. Semua Berhamburan Untuk Pergi Dari Area Lapangan Yang Begitu Terik Matahari Menyengat Tubuh. Chan Diam Memperhatikan Orang Yang Berlalu Lalang Di Depannya. Justru Fokus Matanya Hanya Pada Gadis Yang Sedang Menundukan Kepala.

Tidak Usah Di Tanya, Chan Bisa Menebak Kalau Gadis Itu Adalah Rose. Chan Menggeram Kesal, Melihat Pasang Mata Laki-laki Yang Melihat Tubuh Rose Dengan Tatapan Mesumnya. Apalagi Saat Ini Rose Menguncir Rambut Panjang Coklat Keemasannya. Sehingga Terekspos Leher Jenjang Putihnya.

Tepat Ketika Ada Sebuah Sepasang Sepatu Sport Berwarna Kuning Menghampirinya. Rose Mendongkak Untuk Melihat Siapa Orang Yang Ada Di hadapannya Ini.

Rose Tersenyum Lebar Hingga Menunjukan Deretan Gigi Putih Dan Rapihnya, Walaupun Chan Hanya Menunjukkan Wajah Andalannya.

"Ngapain Masih Di Sini? Pergi!"

Rose Memudarkan Senyumnya. "Maksudnya Ngusir?"

"Hm"

"Kenapa? Aku Masih Mau Di Sini"

"Nanti Kulit Lo Gosong"

"Gak Papa Kok,"

"Keras Kepala Banget Sih Lo..." Kenapa Gadis Di Depannya Ini Tidak Peka Sekai Sih. Chan Ingin Sekali Mencolok Mata Mereka Yang Sedari Tadi Memperhatikan Tubuh Rose.

Lagi Pula Kenapa Chan Marah? Bukannya Hubungan Dia Dan Rose Sudah Kandas Di Tengah Jalan? Tapi Entah Mengapa Hati Cowok Itu Seperti Terbakar Saat Ini.

Chan Menarik Tangan Rose Dengan Kasar, Sampai Jalannya Rose Tertatih-tatih. Gadis Ini Sangat Heran Di Buatnya Kenapa Jadi Kasar Seperti Ini Terhadap Dirinya.

Semua Pasang Mata Menerka-nerka Apa Yang Terjadi Pada Pasangan Fenomenal Seseantero Sekolah Itu. Sepertinya Mereka Sedang Ada Masalah Yang Belum Di Selesaikan, Pikirnya.

Chan Mengantar Rose Di Depan Kelasnya. Cowok Itu Segera Melepaskan Cekalannya.

Rose Mengelus Tangannya Yang Berdenyut Nyeri. Membekas Bercak Merah Di Tangan Putihnya.

"Sakit?"

"Sakitlah Kak. Kenapa Kamu Jadi Kasar Begini Sih?"

"Rasa Sakit Lo Itu Gak Sebanding Sama Rasa Sakit Gue" Setelah Mengatakan Itu Chan Melengos Begitu Saja.

Friendship 3RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang