Chapter 15

21 8 0
                                    

Rose & Anindya Duduk Di Salah Satu Kursi Di Kantin. Memakan Nasi Goreng & Jus Jeruk. Rachel? Riana? Rose Tidak Bersama Mereka Karna Rachel Sedang Di Perpus. Baru2 Ini Cewek Arab Itu Memang Menghabiskan Waktu Istirahatnya Di Perpus Ketimbang Di Kantin. Sedangkan Riana. Dia Masih Menyelesaikan Hukumannya Bersama Vitaloka.

Anindya Tidak Sengaja Melihat Chan Yang Baru Datang Ke Kantin. Sontak Saja Ia Langsung Menyenggol Lengan Rose Sedikit Pelan. "Dasar Cowok Ketos, Jadi Kesel Gue Sama Dia"

"Sama"

"Hah? Lo Kesel Juga? Gue Kira Lo Bakal Marah"

"Ngapain Marah. Kamu Nggak Salah Apa-apa Nin"

"Maaf Ya Gue Nggak Bantuin Lo Waktu Peristiwa Itu. Gue Lagi Nggak Di Kantin Soalnya. Tapi Kalo Di Kantin Juga Gak Berani Bela Lo Sih Hehehe..." Anindya Menunjukan Puppy Eyesnya.

"Iya Tau. Semua Murid Di Sini Gak Ada Yang Berani Sama Dia"

"Tapi Gue Salut Banget Sama Rachel Karna Dia Orang Pertama, Cewek Lagi. Yang Berani Bentak Kak Chan"

"Udalah Nin. Gak Usah Di Bahas" Final Rose Yang Masih Memakan Nasi Gorengnya.

"Kenapa?" Suara Berat Telah Menghentikan 2 Siswi Kelas X Ipa 1 Itu. Rose & Anindya Mendongkak. Melihat Chan Dengan Muka Datarnya.

"Gak Penting" Ucap Rose Tak Acuh, Anindya Yang Mendengar Itu Sontak Menganga Lebar.

Entah Kenapa Hati Chan Seperti Bergemuruh. Melihat Rose Yang Jadi Berubah Cuek Seperti Ini. Chan Menyodorkan Kertas Di Depan Rose. "Kisi2 Biologi Buat Olimpiade"

Rose Mengambil Kertas Itu. "Makasih"

Semua Murid Di Kantin Pun Menatap Meja Di Mana Chan & Rose. Mereka Seperti Tidak Percaya. Biasanya Rose Yang Selalu Menghampiri Chan. Tapi Sekarang? Jadi Terbalik.

"Cepet Makannya. Kita Harus Ke Ruang Latihan Olimpiade" Pinta Chan Menatap Rose Yang Masih Menunduk Karna Memakan Nasi Goreng.

"Duluan Aja"

Jawaban Rose Yang Singkat Itu Membuat Chan Terdiam. Tanpa Basa Basi Ia Langsung Melenggang Pergi.

"Kirain Rose Bakal Seneng Gue Nyamperin Dia. Udah Susah Banget Lagi Bujukin Sih Edwin, Karna Minta Kisi2nya. Nyesel Gue..." Batin Chan Mengumpat Kesal.

"Rose? Lo--"

"Gimana Acting Aku?"

"Acting?" Anindya Mengerutkan Dahinya. Yang Jelas Bingung.

"Saran Dari Riana. Kalo Mau Tau Kak Chan Suka Apa Enggak, Harus Di Cuekin"

Anindya Hanya BerOh Ria. "Bagus Tuh. Biar Dia Juga Ngerasain Gimana Posisi Lo Waktu Itu. Acting Lo Bagus Banget Tau Nggak. Gue Kira Tadi Beneran. Kiranya.... Aelah. Pantes Lo Kalo Jadi Artis"

Rose Tersenyum. "Gak Minat Aku Tuh Kalo Jadi Artis. Maunya Jadi Pramugari"

"Iya Deh... Eh? Sampe Kapan Lo Kaya Gitu Sama Kak Chan?"

"Seminggu"

"Beneran Kuat?" Goda Anindya

"Insya Allah Nin"

"Kalo Udah Seminggu Dia Bales Cuek Sama Lo Gimana?"

Rose Terdiam. Ia Juga Bingung, Harus Berbuat Apa Nantinya. Melanjutkan Mengejarnya Atau Berhenti Sampai Di Sini. "Aku Juga Nggak Tau"

Anindya Memegang Pundak Rose Menatapnya Serius. "Jangan Bikin Lo Sengsara Sendiri. Masih Banyak Cowok Yang Suka Sama Lo. Jangan Ngarepin Yang Tidak Pasti. Gue Dukung2 Aja Kalo Rencana Lo Kaya Gini, Tapi Kalo Cowok Berhati Batu Itu Masih Kekeuh Dalam Pendiriannya Gue Bakal...."

Friendship 3RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang