Chapter 16

19 8 0
                                    

Bel Pulang Sudah Berbunyi 10 Menit Yang Lalu, Tapi Seorang Gadis Berambut Blonde Sepunggung Masih Setia Duduk Kelasnya. Karna Menunggu Teman Sebangkunya Yang Sedang Mendaftar Menjadi Anggota Osis.

Tak Lama Setelah Itu Vitaloka Akhirnya Datang. "Makasih Ya"

Riana Mengangguk Lesu. Membuat Vitaloka Merasa Bersalah Karna Telah Lama Menunggunya. Gadis China Itu Mendahului Keluar Kelas Di Ikuti Vitaloka Di Belakangnya.

Vitaloka Mengejar Riana Hingga Menjadi Sejajar. "Na! Lo Kenapa? Lama Ya Nungguin Gue Tadi. Maaf Ya Soalnya Banyak Yang Daftar"

Riana Menoleh Lalu Tersenyum Tipis. "Bukan Karna Lo Vit"

"Terus Kenapa?"

"Karena Gue Kesel"

"Sama Siapa? Rachel?"

Riana Menggeleng.

"Rose?"

Lagi2 Riana Menggeleng.

"Terus Sama Siapa?"

"Karna--"

"RIANA!!!"

Ucapan Riana Terpotong Karena Seseorang Telah Memanggilnya. Di Dengar Dari Suaranya Riana Bisa Menebak Kalo Itu Suara Dari Orang Yang Sedang Ia Kesali.

"Jadi Obat Nyamuk Nih... " Sindir Vitaloka. Ia Lebih Memilih Meninggalkan Mereka Berdua.

"Gue Duluan Ya Na! Kak Sean"

Riana & Sean Sama2 Mengangguk. Setelah Vitaloka Hilang Di Ujung Koridor. Sean Tersenyum Manis Pada Riana. Membuatnya Menahan Perih Di Hatinya.

"Ngapain Senyum2?" Tanya Riana Dingin. Sean Baru Pertama Kalinya Melihat Wajah Perpaduan Indonesia-China Itu Menjadi Jutek.

"Masa Ketemu Sama Cewek Cantik Cuek Sih. Ya Udah Yu" Ajak Sean Menarik Tangan Kanan Riana Dengan Segera Riana Menepisnya.

"Kemana?"

"Ke Parkiranlah Sayang. Kaya Gak Tau Aja. Biasanya Kan Kalo Pulang Bareng Ke Parkirannya"

Riana Mengepalkan Kedua Tangannya. Sayang? Apakah Ia Pantas Mendapatkan Sebutan Itu? Dia Bukan Pacarnya Sean Tapi, Kenapa Sean Memanggilnya Itu? Seolah Riana Berharap Lebih Dari Pria Itu. Sean Memang Sering Memanggil Riana Dengan Sebutan Sayang & Riana Fine-Fine Aja. Tapi Sekarang, Tidak Tau Kenapa Hatinya Begitu Sakit Mendengar Sebutan Itu.

"Lo Kenapa? Ada Yang Macem2 Sama Lo? Cerita Sama Gue Sayang"

"Sayang? Bhullshitt Lo Kak. Bajingan. Kenapa Lo Permainin Hati Gue? Apa Serendah Itu Gue Di Mata Lo? Gue Benci Sama Lo Kak. Gue Benci!!!"

Sayangnya Riana Hanya Bisa Mengucapkan Dalam Hatinya. Ia Memejamkan Matanya. Lalu Membuka Matanya Lagi. Sean Melihat Mata Riana Menjadi Merah Membuatnya Khawatir.

"Gue Mau Ke Toilet" Pamit Riana Tanpa Melihat Sean, Lalu Pergi Meninggalkannya.

"Gue Tunggu Lo Di Parkiran Ya?" Sean Sengaja Berteriak Agar Riana Dapat Mendengarnya.

Tanpa Di Sadari Ada Seseorang Gadis Yang Memperhatikan Mereka Dari Kejauhan. Gadis Itu Mengekori Riana Sampai Ke Toilet.

                            😉😊😋
Di Toilet Perempuan Hanya Ada Satu Gadis Yang Memandang Dirinya Sendiri Di Pantulan Cermin Wasatafel.

"Lo Bodoh Banget Sih Na! Bisa Ke Makan Rayuan Gombalannya Kak Sean. Dia Cuma Manfaatin Lo. Dia Cuma Iseng. Lo Sama Aja Kaya Cewek2 Lain Di Mata Dia. Harusnya Lo Sadar Na! Sadar!!!"

Friendship 3RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang