Orn mengetuk pintu kayu di depannya beberapa kali, setelahnya memutar kenop dan membuka perlahan pintu itu. Sebelah tangannya membawa sebuah nampan berisi sepiring makanan, semangkuk buah, segelas air putih, segelas susu, dan cake. Kegiatan wajibnya membawakan makanan untuk seseorang yang menjadi tanggung jawabnya.
"G'night, Princess. Here's your...dinner," ucapan Orn memelan saat tak ia temukan wanita cantik yang tengah hamil itu di dalam kamar.
Manik coklatnya mengitari ruangan seraya menajamkan pendengaran.
"She's not here," gumam perempuan itu.
Selama dua hari Gracia berada di rumah ini, baru kali ini perempuan itu tak berdiam diri di kamar. Apa mungkin dia penasaran dengan lingkungan barunya ini? Teringat percakapan singkatnya dengan Gracia tadi pagi.
Senang, tentu saja saat akhirnya Gracia mau berinteraksi dengannya. Meski tak bertahan lama karena setelahnya perempuan cantik itu meminta untuk ditinggal sendiri. Makan siang pun, Orn hanya mengantar makanan sampai pintu, karena Gracia tidak mengizinkannya untuk masuk.
Tak menampik sekilas kepanikan akan dimana keberadaan Gracia. Meski begitu ia tetap bersikap tenang. Masih menopang nampan dengan sebelah tangannya, Orn kembali melangkah keluar.
Langkahnya pelan menapaki lantai menuju area belakang rumah. Ini sudah malam dan dengan keadaannya kini, tak mungkin Gracia akan pergi jauh. Tidak, Orn bisa menilai kalau Gracia bukanlah seorang yang berpikiran sempit. Dia tidak akan membahayakan dirinya juga baby dalam perutnya.
Yup! Dugaan Orn benar. Dari balik pintu kaca ke arah taman belakang, dia melihat siluet seorang perempuan duduk di bangku taman yang dihiasi lampu-lampu taman. Menggeser pintu kaca, Orn melangkah menuju tempat Gracia duduk.
"Hey, here you're Princess," sapa Orn lembut, berdiri di samping Gracia.
Gracia yang sedari tadi hanyut dalam lamunan, memandang diam air mancur di kolam kecil. Tampak indah terkena pantulan cahaya lampu. Sedikit kaget Gracia menerima kehadiran Orn, tapi segera menguasai diri.
"Boleh ikut duduk? Oh ya. Ini makan malamu. Mau makan di sini, atau di dalam?" tanya Orn.
Gracia menoleh pada Orn, memandang manik lembut yang menatap padanya.
"Duduklah. Saya makan di sini saja," ucap Gracia datar.
Senyum mengembang di wajah Orn. Diletakkannya nampan di sebelah Gracia, setelahnya menempatkan diri di sisi kosong bangku. Nampan menjadi pemisah jarak. Gracia mengambil sendiri piring makanan dari nampan dan mulai makan dalam diam.
Gracia tampak begitu khidmat menikmati makan malamnya. Meski dalam keheningan malam, serta pandangan Orn yang tak sedetik pun lepas darinya. Gracia tak merasa terganggu sama sekali.
"Sudah selesai?" tanya Orn saat melihat Gracia tak menghabiskan makanan di piring. Buah pun hanya dimakan empat potong. Air putih sisa setengah dan susu hanya diminum seperempatnya. Sementara cake, tak ia sentuh sama sekali.
"I'm full. Thanks for the food."
Orn tersenyum, meski nafsu makan Gracia malam ini tak sebanyak yang sebelumnya. Dia tak mempertanyakan, yang penting perempuan ini sudah memasok energi untuk dirinya dan sang baby. Orn lalu memindahkan nampan di sisinya, seraya menggeser tubuhnya sendiri ke sisi Gracia. Tak terlalu dekat.
"Orn," panggil Gracia pelan, pandangannya mengarah lurus pada pantulan sinar bulan di kolam.
"Yes?"
Sekian detik berlalu, Gracia belum melanjutkan ucapannya. Orn pun tak bersuara pula. Menunggu dengan tenang.
"You are so nice but, kenapa harus melakukan hal buruk? Ada banyak kegiatan yang lebih baik dari ini. Saya tidak menyalahkan pilihanmu, hanya menyayangkan saja," Gracia berhenti sejenak, menghela napas pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
with you (greshan)
Fanfictionbersamamu memberiku arti sebuah keluarga yang tak pernah kurasakan sebelumnya. ini memang tak akan mudah, tapi jika bersamamu, aku yakin semua akan baik-baik saja.