With you balik! Heboh dong hehehe
Btw ini cuma fiksi yaaa
Have fun!
#Orn mengetuk pelan pintu di depannya, sedikt heran saat tak mendengar balasan apa pun. Merasa sedikit ragu, tapi kemudian membuka pintu itu juga. Hal pertama yang dilihatnya adalah Gracia yang tampak nyenyak sekali berbaring di tempat tidurnya.
Mengarahkan pandangannya sedikit, membuat kerutan di kening saat menyadari seorang bocah laki-laki juga ikut terlelap di sebelah Gracia, "Kenapa Tanzi bisa tidur di samping Gracia? Kenapa juga dia bisa ada di kamar ini?"
Berjalan pelan ke sisi tempat tidur, tangan Orn mengulur membangunkan Tanzi.
"Tanzi, ayo bangun heii."
Tak sulit membangunkan anak laki-laiki itu. Dengan mata beratnya, Tanzi menatap sipit pada perempuan yang menunduk melihatnya, "Ugh.. Orn? Ada apa?"
"Ada apa? Aku yang seharusnya bertanya, apa yang kamu lakukan sampai bisa tidur di sini?"
Tanzi duduk dari baringannya, mengucek mata sebentar dan menguap lebar. Entah kenapa, Orn malah geli sendiri melihatnya, tersenyum kecil. Wajah bocah itu menggemaskan sekali. Tanzi lalu menoleh ke sampingnya, menyadari perempuan baik hati nan cantik yang baru saja berkenalan dengannya itu, masih tertidur dengan nyamannya.
"Aku tadi disuruh mengantar makanan oleh Kei. Terus Gracia mengundangku masuk, menemaninya makan, dan kami juga saling tukar cerita. Sampai tanpa sadar dan terlalu nyaman, aku malah ikutan tertidur di sini," jelas Tanzi polos, menceritakan apa saja yang ia lakukan di kamar ini.
Orn diam sejenak mengamati bocah itu yang beralih memandangi Gracia. Dengan tenangnya mengulurkan tangan, mengusap lembut wajah cantik bak bidadari itu.
"Meskipun baru tadi pertama bertemu, aku sudah langsung merasa nyaman bersamanya. Dia orang yang sangat baik dan penuh perhatian. Kasih sayang juga sangat bisa aku rasakan darinya. Mungkin karena dia seorang ibu yang sedang mengandung? Aku jadi benar-benar bisa merasakan perasaan kasih sayang seorang ibu darinya," ungkap Tanzi dengan lembutnya. Terlihat sekali kalau bocah itu jatuh hati pada seorang perempuan asing ini.
Ragu dan samar, tapi entah kenapa Tanzi bisa merasakan perasaan familiar dari Gracia saat pertama kali saling bertatapan. Terasa sudah mengenalnya lama. Kenyaman, kehangatan, dan kasih sayang itu, sesuatu yang selama ini dia idam-idamkan.
Orn tak bersuara untuk menanggapinya. Perlahan dia memutari tempat tidur dan berdiri di samping ranjang Gracia. Tanzi mendongak, membalas tatapan datar Orn yang kembali mengarah padanya.
"She is my new angel. I will not let them do something bad on her."
"I know. She's my angel too. Tapi, apa yang bisa kita lakukan untuknya? Kamu tau bagaimana Igor akan melenyapkan siapa pun yang menghalangi rencananya. Kamu juga tidak akan berani melawan mereka. Apa kamu punya rencana?"
Tanzi tersenyum meremehkan, "Bukannya tidak berani. Aku hanya tidak ingin kamu pusing dan disalahkan kalau aku balik menyerang. Tidaklah sulit melawan orang-orang bodoh itu. Aku hanya sedang memainkan peran. Mengamati kegiatan dan rencana mereka diam-diam."
Orn mengangkat alis mendengar dan melihat sisi lain bocah di depannya itu yang baru kali ini diperlihatkannya. Seketika dia berubah menjadi sosok seorang remaja dengan pemikiran gilanya. Mendengus pelan melihat raut congak Tanzi, Orn mengarahkan pandangannya pada putri tidur yang berada di tengah-tengah mereka.
"Sepertinya sudah bangun," celetuk Tanzi ringan. Seolah tak peduli jika saja Gracia sudah terjaga dari tadi dan ikut mendengarkan percakapannya dengan Orn.
"Sudah dari tadi," Orn membenarkan, memberanikan diri merengkuh sebelah tangan Gracia, mengusapnya pelan. Pandangan Orn naik, balas menatap manik indah yang menatap sendu padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
with you (greshan)
Fanficbersamamu memberiku arti sebuah keluarga yang tak pernah kurasakan sebelumnya. ini memang tak akan mudah, tapi jika bersamamu, aku yakin semua akan baik-baik saja.