Aku memasuki Apartement pribadimu. Kedatanganku ingin membuat kejutan.
Sepi.
Justru karena aku tau kamu tidak di sini. Aku mulai menyajikan makanan kesukaanmu dengan senyuman.
Tidak, aku tidak sedang galau, aku tidak sedang patah hati, sungguh aku baik-baik saja.
Sebaliknya ada sesuatu yang mendorongku melakukan ini hingga aku begitu bersemangat.
Tepat semuanya selesai, suara langkah kaki terdengar mendekat.
"Nugu...seyo?(kamu siapa)"
Suara lembut itu membuatku tersenyum lalu berbalik badan.
Ini pertama kalinya aku berhadapan langsung dengan Kim Taeyeon. Wanita itu terlalu mereaksikan rasa terkejut serta penasaran melihat ada perempuan lain di Apartement Baekhyun.
Aku menatap mata priaku. Matanya sangat cemas. Sedang aku memberinya senyuman tulus.
"Hai, Taeyeon~ssi." Aku menyapanya, tanpa formal.
Taeyeon menatapnya seolah menginginkan jawaban.
Hancur, remuk, luluh lantak, itu yang menyerang jantungku ketika mendengar priaku berkata, "Hanya fans."
Tawa sarkastis yang kuperdengarkan berhasil menarik perhatian mereka.
Sebelum aku terbuka tentang hubungan kami, wanita itu memilih pergi.
Aku menyaksikan bagaimana dia berusaha keras menahan kepergian Taeyeon. Tapi dia gagal.
Dan kini tinggal kami berdua.
Aku sudah siap apa yang akan aku dengar sebentar lagi.
Dia mengarah santai menujuku. Tapi aku mendadak merinding. Padahal reaksi yang dia tunjukan sungguh biasa-biasa saja.
"Ini sangat berlebihan."
Aku tau. Saatnya kamu angkat bicara. Aku akan diam.
Sesuatu yang kukira tamparan, ternyata sentuhan lembut di pipiku. Teramat lembut hingga mataku terpejam lalu menetsekan cairan bening.
Aku dapat merasakan kepergianmu dan dengan cepat aku meraih tanganmu, meremasnya, tolong jangan pergi... Hatiku berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTITLED
Short StorySebut saja cerita tak berjudul. Karena aku bingung judul apa yang tepat untuk menceritakan keseharian kita. Karena semua rasa yang kurasakan terjadi di sini. Mulai dari yang namanya bahagia hingga tersakiti.