Tonight, i love u

763 68 6
                                    

"Baekhyun..."

"Baekhyun..."

"Iya. Aku di sini."

Aku tidak tahu apa yang terjadi saat aku membuka mata, mendapati diriku terbaring di tempat tidur, dengan Baekhyun duduk di pinggirnya menghadap padaku.

"Apa yang terjadi?" Yang aku rasakan sekarang kepalaku pusing.

"Kamu pingsan. Tidak apa-apa, sayang. Hak seperti ini sering dialami oleh wanita hamil." Dia mengusap pipiku dengan tersenyum menenangkan. "Kau akan baik-baik saja."

Sekarang aku ingat. Bahwa tadi aku sempat mual dan sangat pusing. Setelah itu aku tidak ingat lagi.

"Tadi Ibu kemari (orangtua Baekhyun) dan menemukanmu pingsan. Lalu dia menghubungi Dokter Barus setelah itu dia menghubungiku."

"Sekarang Ibu dimana?"

"Aku menyuruhnya pulang. Kita tidak akan membuat mereka khawatir."

Percakapan kami terpotong ketika bunyi ponsel Baekhyun mengusik. Baekhyun tahu betul bagaimana reaksiku setiap mendapati ada yang menghubunginya. Itu sebabnya dia menatapku sebelum menerima panggilan itu.

"Managerku," katanya memberitahuku. Lalu dia menerima panggilan itu di depanku.

Setahuku hari ini dia mulai disibukkan dengan jadwal pemotretan untuk album baru.

"Kalau kau sibuk pergi saja. Aku bisa jaga diriku." kataku setelah dia selesai mengobrol dengan managernya.

"Tidak. Aku tidak akan meninggalkanmu sebelum kau baikan."

Jadi Baekhyun mengambil satu hari bebas untuk menemaniku.

Sedari tadi hingga sekarang ini, Baekhyun tidak beranjak dari sisiku sedikitpun. Bahkan sekarang aku sedang berada dalam dekapannya.

"Apa AC-nya terlalu dingin?"

Aku hanya mampu memberikan gelengan.

"Bilang kalau butuh sesuatu."

Aku mengangguk dengan sedikit gumaman.

Ini terlalu nyaman hingga aku tidak rela momen seperti ini akan berakhir. Lihat? Aku dibutakan oleh sikap lembutnya yang hanya bersifat sementara.

Aku rela jika harus tidak berdaya setiap hari, jika itu satu-satunya cara agar dia tetap bersamaku. Tanpa orang ketiga.

UNTITLEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang