Memuakan

729 66 6
                                    

Aku menyambut kedatanganmu di pintu.

Dan kita saling menyikapi begitu canggung selepas kejadian malam itu.

Aku masih dengan perasaan hancur. Dan aku tidak mau cari tau bagaimana kamu.

Bukan aneh lagi jika kesedihanku menjadi berlipat ganda setiap melihat wajahmu.

Sungguh. Rasa ini sangat sulit dijabarkan dengan kata-kata.

"Sejak kapan Ayah dan Ibu di sini?"

Sebenarnya aku sedang malas bicara denganmu. Jadi aku hanya menjawab setengah abai.

"Pagi tadi."

Aku ingin segera enyah dari hadapanmu dan kembali ke dalam agar situasi hari ini cepat berakhir karena aku ingin sendiri sekarang.

Namun kamu membawaku kembali berhadapan.

Kerja tanganmu yang tidak mau kujabarkan dengan detail, mendarat lembut di sebelah pipiku.

Tatapanmu penuh prihatin.

"Kau sakit?"

Seperti biasa. Kamu sangat cepat tanggap tentang keadaanku.

Dulu kamu pernah bilang. Perasaanmu akan gundah jika mendapatiku sedang kacau. Aku tidak percaya bahwa sampai saat ini hal itu masih berlaku. Karena Baekhyun yang dulu dengan sekarang jauh berbeda.

Sekarang kamu menanyakan keadaanku seperti tidak pernah melakukan kesalahan.

Jika benar kamu tidak tau. Lalu siapa pria yang meninggalkanku demi wanita lain malam itu?

UNTITLEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang