Menghabiskan Waktu Bersama Keluarga

262 37 2
                                    

Seminggu ini Baekhyun terlihat lebih sering menghabiskan waktu bersama kami jika sudah tidak ada aktivitas di SM Entertainment.

Dan hari ini kami sekeluarga berkumpul di keluarga besar Byun serta menginap di sana malam ini. Tuan dan nyonya Byun juga mengundang saudara mereka (namun mereka tidak tahu kekacauan yang terjadi dalam rumah tanggaku dan Baekhyun)

Aku bisa melihat kebahagiaan yang terpancar dari raut wajah anggota keluargaku satu persatu semenjak hubunganku dan Baekhyun berjalan baik-baik saja, di mata mereka.

Mereka tidak tahu ada kecanggungan di antara kami. Termasuk diriku yang belum bisa memaafkannya. Baekhyun juga tahu diri.

Karena aku melakukan perdamaian ini semata-mata demi kesembuhan Ibu mertuaku, bukan untuk siapa-siapa apalagi untuk Baekhyun. Tidak mudah memaafkan setelah apa yang dia lakukan.

Canda tawa memenuhi halaman belakang rumah yang sekarang kami sedang mengadakan pesta BBQ.

Terkadang Baekhyun akan memamerkan suara merdunya sesekali, atau membuat lelucon kecil seperti yang sering dia lakoni terhadap teman-temannya di SM Entertainment.

Untuk sesaat aku dapat melihat seorang Byun Baekhyun yang dulu.

Kami para perempuan memilih untuk pergi tidur karena sudah menjelang larut malam.

Acara tidurku terganggu oleh suara berisik.  Dimulai dari pintu yang dibuka kasar disusul suara layaknya orang yang menabrak meja. Membuatku kini melihat keadaan hingga kudapati Baekhyun berjalan sempoyongan serta meracau tidak jelas. Dia mabuk.

Aku menuju pintu untuk menutupinya kembali. Lalu beralih menatap laki-laki itu yang kini menuju Toilet. Yah, dia memang perlu membasuh wajah untuk mendapatkan kesadarannya setidaknya sedikit. Sementara aku mencoba untuk kembali tidur.

"Sayang tolong ambilkan bajuku!"

Baekhyun berteriak dari dalam Toilet. Membuatku mau tidak mau harus membuka mata.

Aku segera menuju Toilet membawa baju tidur yang baru kuambil dari lemari pakaian.

Mengetuk pintu yang tidak diberi respon. Malah aku mendengar air shower menyala. Dan kusimpulkan Baekhyun sedang mandi.  Lalu aku membuka pintu kamar mandi yang tidak dikunci untuk meletakan bajunya di sana.

Di dalam bilik berkaca transparan, air shower yang menyala sedang mengguyur tubuh Baekhyun yang tidak mengenakan apapun. Karena kebetulan posisinya sedang menghadap ke arahku, jadi dia tahu ketika aku masuk.

"Bisa bawa kemari?" perintahnya. Terdengar seperti sudah sadar total.

Tanpa memikirkan apapun aku segera menuju ke sana. Sementara dia sudah menjulurkan sebelah tangannya. Ketika baju pemberianku sudah berada dalam pegangannya, Baekhyun malah menjatuhkannya. Otomatis perhatianku tertuju pada baju itu, dimana Baekhyun menggunakan kesempatan itu untuk menarik tanganku ke dalam sana.

Aku basah kuyup di bawah air shower yang menyala.

"Apa yang kau lakukan?! Lihat, aku jadi basah!"

Baekhyun menghalangi pintu ketika aku akan keluar. Dan aku mulai berpikir yang tidak-tidak.

"Aku tidak peduli kau mau atau tidak. Tapi aku ingin sekarang."

Terdengar egois.

Aku langsung bergerak mundur ketika dia mendekat lalu menahan dadanya saat aku sudah terpojok.

"Kau tidak bisa memaksaku."

Aku benci mengakui betapa berdebarnya jantung ini. Walau perasaanku tidak seperti dulu. Namun, hubungan yang sudah lama tidak kami lakukan ini, tetap saja membuat seluruh syarafku bergetar entah seberapa besar aku membencinya. Kenapa perasaan yang seperti ini tidak bisa hilang?!

"Kenapa? Yang aku minta bukan perbuatan buruk. Kita suami istri."

"Aku tidak mau!" Aku menahannya lagi ketika dia nyaris bisa menciumku. Lalu mendorongnya untuk bisa lepas sebelum dia berhasil mengendalikan pikiranku.

Lagi, tanganku diraihnya serta menempatkanku di posisi tadi. Mengunci tubuhku di sana dengan tubuhnya.

Dia tidak lagi basa-basi yang sekarang berhasil meraup bibirku.

Lalu bagaimana aku dapat menghindari sentuhan yang lainnya jika ciumannya saja membuatku bagai hilang kesadaran.[]



UNTITLEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang