Aku bersama kesunyian malam.
Dan kamu di sana tiba-tiba mengirim pesan.
Tak pernah terbesit atau berharap kamu sedang memikirkanku.
Kamu begitu yakin aku yang masih terjaga meski pesanmu tidak terbalas satupun. Lalu membahas kenangan yang kita lakukan di malam sepertiga ini.
Aku sebenarnya tidak sedang memikirkan itu. Tapi karena kamu mengungkit masa-masa itu, otaku memutar kembali memori yang sudah tergulung rapi.
Dan semakin aku memutar kembali gulungan memory itu, semakin aku tersakiti. Di mana ada kebahagiaan, di situ pula kekecewaan menghampiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTITLED
Short StorySebut saja cerita tak berjudul. Karena aku bingung judul apa yang tepat untuk menceritakan keseharian kita. Karena semua rasa yang kurasakan terjadi di sini. Mulai dari yang namanya bahagia hingga tersakiti.