VC

590 89 12
                                    

Tiada hari tanpa memikirkan masalah rumah tanggaku yang kacau.

Ini bukan yang pertama, kedua, dan ketiga kalinya, aku terjaga sepanjang malam seperti ini di meja makan layaknya orang depresi.

Dan, ketika hal seperti ini terjadi, aku akan berpikir ingin menyerah saja. Namun, sisi yang masih memimpin adalah aku harus bertahan. Bagaimanapun, aku tidak mau kehilangan segala apa yang aku perjuangkan bertahun-tahun lamanya.

Baekhyun yang tertidur nyenyak di tempat tidur. Tsh!

Aku tidak mau berpikir tentang, bagaimana bisa dia mendapat ketenangan seperti ini saat semua yang terjadi sebagian dari kesalahannya. Tidak. Aku tidak mau pusing yang akan membuatku ingin mengakhiri hidup.

Ketika akan bersiap untuk tidur, ponsel Baekhyun bergetar 2 kali di atas nakas yang sedang di charger.

Aku tidak memedulikan itu karena kupikir itu mungkin rekan-rekannya dari SM. Dan Baekhyun tidak menyadarinya karena tidurnya yang sangat nyenyak.

Tiga menit kemudian sebuah panggilan VC masuk ke ponselnya. Dan nama wanita itu muncul di sana.

Kupikir wanita itu memang tidak tahu kalau Baekhyun sudah berumah tangga. Makanya mereka bisa bertelponan di jam manapun.

Aku bisa lihat dari cermin meja rias pergerakan Baekhyun yang sekarang meraih ponselnya. Dia menatap layar ponselnya, lalu menatapku, memasang tampang untuk tidak merasa bersalah.

Saat dia hendak keluar, aku angkat bicara.

"Bisakah kau... Tidak melakukan itu di hadapanku? Jangan tanya kenapa. Selain karena aku tidak suka. Kau sekarang sedang bersamaku, yang artinya hanya aku yang harus kamu pedulikan. Aku tidak pernah mengganggumu di luar sana. Kau bilang kau mencintai kami berdua. Tapi aku merasa kau lebih banyak meluangkan waktumu untuknya. Kurang bodoh apalagi aku?!"

Aku menunggu apa yang akan Baekhyun katakan. Jika dia menerima omongan yang berupa kewajiban untuk dia lakukan, setidaknya aku merasa dihargai sebagai seorang isteri.

"Aku tidak suka diatur."

Layaknya masa bodoh, atau Baekhyun memang tidak lagi peduli..

Bodoh. Dia memang sudah tidak peduli lagi.

Jika begini, apa yang perlu dipertahankan dalam rumah tangga kami?

Aku mencoba untuk tidak terlihat goyah.

"Silahkan. Lakukan apa yang ingin kau lakukan sesukamu. Jangan salahkan aku jika aku bertindak terlalu jauh."

Sekalipun Baekhyun tidak merasa terancam oleh ucapanku ini.

Ternyata, aku tidak berarti.





Aku tidak main-main dengan ucapanku. Juga yang membulatkan tekadku karena sikapnya.

Malam ini juga, aku keluar saat Baekhyun tidak sadar.

Dan tujuanku...

Kediaman Kim Taeyeon.

UNTITLEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang