"Hai..."
Kamu memeluk pinggangku dari belakang saat aku sedang mengaduk minuman hangat di dalam cangkir.
"Ini yang tidak bisa kulupakan darimu. Terimakasih, sayang."
Kamu mulai menyesap gingseng hangat kesukaanmu. Setelah itu tanganmu menyentuh daerah mataku. "Apa ini? Kau menangis sepanjang malam? Lihat. Wajahmu jadi jelek."
Aku menyingkirkan tanganmu dan memilih pergi. Tapi kamu menarikku lagi ke hadapanmu.
"Mau kemana?"
"Aku harus mengerjakan sesuatu."
"Sesuatu apa? Apa itu penting?" Kamu mengusap pipiku lembut. "Semalam kita tidak melakukan apapun. Dan aku masih punya banyak waktu."
Baekhyun. Aku sungguh bingung dengan jalan pikiranmu. Kenapa kau seperti ini.
Aku tidak menjawab. Dan kau bertindak memelukku. Menghirup sisi leherku yang tertutupi gerai rambut.
"Sudah lama kita tidak menghabiskan waktu bersama. Aku yakin. Kau juga merindukan saat seperti ini. Tentu saja. Kita saling mencintai."
Aku membasahi pundakmu yang terbalut baju tidur karena air mataku.
Drama apa yang kamu mainkan ini, Baekhyun!
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTITLED
Short StorySebut saja cerita tak berjudul. Karena aku bingung judul apa yang tepat untuk menceritakan keseharian kita. Karena semua rasa yang kurasakan terjadi di sini. Mulai dari yang namanya bahagia hingga tersakiti.