Rasa trauma yang kumat hanya karena suara deringan ponsel.
Melihat senyumanmu selebar itu tidak ada orang lain lagi yang menelpon.
Ya Tuhan. Aku tahu aku kini membencinya. Tapi kenapa rasanya tidak rela menemukan fakta bahwa dia mencintai wanita yang bukan aku.
Kamu menatapku dengan ponsel yang terus berdering. Seakan keputusan itu ada di tanganku.
"Jika kau ingin aku di sini untuk merayakan ulang tahunmu, aku akan tetap di sini. Tapi jika kau menolak, aku akan pergi menemaninya."
Aku sudah tahu, dari awal kamu tidak pernah tulus melakukan semua ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTITLED
Short StorySebut saja cerita tak berjudul. Karena aku bingung judul apa yang tepat untuk menceritakan keseharian kita. Karena semua rasa yang kurasakan terjadi di sini. Mulai dari yang namanya bahagia hingga tersakiti.