Namjoon sempat terdiam dan tersenyum.
V mencoba mencairkan suasana.
V=" namjoon selalu menempel pada kami. Dia tidak mempunyai teman wanita"
Jhope=" ah namjoon kamu mengganggu pengantin baru ajah"
V=" sudah cukup. Kalian terus menggodaku"Saat berjalan menuju mobilnya litha sempat berpapasan dgn jungkook. Mereka saling menatap, mereka terdiam cukup lama. Kemudian litha menunduk dan melangkah melewati jungkook.
Jungkook=" selamat atas kehamilanmu"
Litha menoleh ke arah jungkook tapi jungkook tidak melihat ke lithaa. Jungkook berjalan menjauh dari litha.V dan litha sampai di rumah V di belakang cafe.
V=" apa yoongi mengatakan sesuatu tadi?"
Litha=" iyah, dia meminta kita datang ke pertunangan kakak dan catty"
V=" Terus apa kamu mau datang?"
Litha=" entahlah. Apa kamu mau menemaniku?"
V=" apa kamu akan baik2 saja di sana?"
Litha=" tentu saja. Memang kenapa? Kakaku yg akan bertunangan"
V=" jungkook juga akan disana"
Litha=" aku dan jungkook sudah tidak ada hubungan apapun lagi sekarang. Kenapa aku harus menghindari dia. Aku sudah menerima takdirku. Aku punya suami yg yg menyayangiku dan menyayangi anaku. Itu cukup"
V=" Anak kita. Iya kan bayi kecil papah?"
Litha=" iya iya.. bayi kecil papah"
V=" litha, terimakasih. Kamu sudah mendampingiku selama ini"
Litha=" akulah yg berterimakasih. Aku tidak bisa melakukan tugasku sebagai seorang istri, tapi kamu selalu memenuhi tugasmu sebagai seorang suami"
V=" jangan katakan itu. Aku akan tetap menunggu kamu siap melakukannya. Aku tidak mempermasalahkan hal itu. Sudah lama kita tidak ketempat ini. Banyak yg sudah berubah. Ayo kita jalan2"
Litha=" malam2 begini?"
V=" iya. Kita makan di pinggir jalan. Yuk"
Lith=" baiklah ayo"
Litha dan V pergi menyusuri jalan di dekat cafe. Mereka menikmati pemandangan di malam itu. Litha sangat senang dapat kembali ke tempat itu. Litha mengajak V mengunjungi tempat makan favorit nya.
litha=" besok kita melakukan terapi. Kamu siap"
V=" Kalau pun aku bilang aku nggak siap, kamu akan terus memaksaku kan?"
Litha=" benar juga. Kamu harus sehat. Bayi kecil papah bilang dia ingin melihat papahnya sehat"
V=" benarkah? Apa lagi yg dia katakan? Aku mau mendengarnya"
V mendekat ke perut litha. Tapi litha menghindar dan V terus mengejar litha.Yoongi duduk sendiri di rumahnya. Dia memandang ke jendela dan membuka ponselnya. Dia terus memandangi fto2 nya dgn litha.
Yoongi=" kakak sangat merindukanmu"
Tak lama gia datang.
Gia=" kak yoongi. Kakak"
Yoongi=" ada apa?"
Gia=" ibu menyuruhku memberi kakak makan malam"
Yoongi=" kakak sudah makan. Bagaimana lukamu? Ayah bilang kamu jatuh di kamar mandi kemaren?"
Gia=" sebenarnya sudah tidak sakit lagi. Tapi ayah menyuruhku ke dokter besok. Apa kakak bisa menemaniku?"
Yoongi=" maafkan kakak. Besok kakak ada pemotretan. Tapi kakak akan berusaha cepat. Supaya bisa menjemputmu"
Gia=" kalo tidak bisa tidak papa. Tidak usah memaksakan diri"
Yoongi=" maaf akhir2 ini aku sangat sibuk. Kakak tidak bisa meluangkan banyak waktu bersama kalian"
Gia=" dulu aku hanya hidup berdua dgn ibu. Kami sangat kesepian. Ibu selalu menangis setiap malam. Itu membuatku sangat marah dan sedih, tapi sekarang, ada ayah bersama kami. Dan aku juga punya seorang kakak. Aku sangat bahagia. Itu semua berkat kakak"
Yoongi=" aku belum bisa jadi kakak yg baik"
Gia=" hubungan kita awalnya buruk dan sekarang kamu menganggap aku adikmu. Itu lebih dari cukup. Seandainya adikku litha juga berkumpul dgn kita. Tapi mungkin litha tidak akan memaafkan aku"
Yoongi=" kemarilah"
Gia duduk di dekat yoongi.
Yoongi=" litha ada di jakarta. Dia bersama V. Cepat atau lambat litha akan memaafkanmu. Percayalah"
Gia=" kenapa dia tidak kesini. Apa dia sudah tau kita berbaikan. Apa dia masih sangat marah padaku? Hagh aku sangat menyesal. Aku sangat bodoh"
Yoongi=" kamu sangat cerewet. Sama seperti litha"
Gia=" kakak pasti sangat merindukan litha. Maafkan aku"
Yoongi=" ini bukan salahmu. Ini memang takdir nya. Oya aku sudah meminta jungkook menemuimu. Dia setuju"
Gia=" iya. Aku akan meminta maaf padanya. Mungkin tidak mudah. Tapi aku akan terus mencobanya. Dan aku juga akan menemui litha"
Yoongi=" jangan temui litha dulu. Saat ini dia sedang hamil. Aku takut emosinya tidak setabil dan berpengaruh pada bayinya"
Gia=" litha hamil? Benarkah wah itu berita yg sangat bagus. Aku akan memberi tahu ayah dan ibu. Mereka pasti sangat senang. Aku pulang dulu kak"
Yoongi=" kakak akan mengantarmu"
Gia=" tidak usah. Aku bawa motor"
Yoongi=" kakimu masih sakit tapi kamu masih naik motor? Keterlaluan. Ayo kakak antar. Tinggal saja motormu disini"
gia=" hagh senangnya punya seorang kakak laki2. Litha sangat beruntung"
Yoongi=" kamu juga beruntung. Kakak yg tidak beruntung"
Gia=" kenapa? Kedua adik kakak sangat cantik dan calon istri kakak juga sangat cantik"
Yoongi=" kalian bertiga sangat cerewet. Kakak akan pusing kalo serumah dgn kalian bertiga"
Gia tertawa yoongipun juga ikut tertawa. Yoongi mengantar gia pulang.
Sampai di rumah, yoongi di sambut oleh ibu rita, dan ayah rudi.
Ibu=" yoongi. Ibu senang kamu datang. Kamu sudah makan makanan yg ibu kirim?"
Gia=" ini makanannya. Kak yoongi sudah makan bu"
Yoongi=" aku menyuruh gia membawanya lagi, karna aku akan memakannya disini. Aku akan menginap. Aku akan memakan nya nanti"Ayah=" yoongi sini duduklah. apa sudah ada kabar dari litha? Ayah belum tenang sebelum meminta maaf pada nya. Ayah banyak sekali membuat dia menderita"
Yoongi=" litha ada di jakarta yah. Dia di rumah suaminya"
Ayah=" ayah sangat ingin menemui nya. Tapi ayah begitu takut"
Yoongi=" dia sedang hamil saat ini"
Ayah=" benarkah? Ayah sangat senang mendengarnya. Ayah akan menjadi kakek. Apa anak litha nanti akan memanggil aku kakek? Aku takut aku tidak bisa bertahan sampai cucuku lahir"
Yoongi=" jangan bilang begitu yah. Ayah akan panjang umur"
Ayah=" sudahlah. Ayah akan mengoceh terus sepanjang malam kalo kamu tanggapi. Sana makanlah dulu. Ibumu membuat masakan kesukaanmu. Setelah itu tidurlah di kamarmu. Sudah lama kamu tidak pulang"
Yoongi=" baiklah yah. Ayah juga istirahatlah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
Fanfictionbts love story, Menceritakan persahabatan yg harus di uji oleh kisah cinta yg rumit, mereka harus menjalani takdir mereka. menerima takdir mereka yg tak di sangka sangka. Tawa, air mata, menghiasi perjalanan takdir mereka.