Pagi hari telah tiba, pagi yg ditunggu tunggu semua orang. Pagi2 semua sibuk mempersiapkan penampilan mereka. Kecuali si kecil jeon dan V. Mereka masih asik memakan sarapannya.
Sementara itu, litha, dan V nondar mandir kesana kemari.
V=" udah nggak usah dandan, kamu udah cantik. Iya kan jeon?"
Jeon=" iya. Ayo mamah, jeon mau liat aunty catty jadi peri"
V=" jadi peri?"
Jeon=" kan nanti aunty pake baju putih panjang kaya peri. Apa mamah seperti peri dulu?"Litha dan V saling menatap. Mereka teringat dulu mereka menikah di pengadilan, tanpa ada resepsi bahkan keluarga.
Litha=" ayo kita keluar, uncle yoon pasti sudah menunggu.Mereka semua pergi ke pelaminan. Yoongi terlihat gugup. Tapi teman2 nya selalu mencairkan suasana.
Jhope=" kalo kamu gugup, ingat ingat saja malam pertama nanti malam"
Yoongi=" masalahnya nanti malam justru aku akan lebih gugup"Yoongi menunggu catty di altar pernikahan. Saat catty datang, semua mata dan mata kamera tertuju padanya, terutama yoongi. Yoongi tidak bisa mengalihkan pandangannya saat melihat catty yg begitu cantik, dgn gaun putih yg panjang. Yoongi tidak bisa menahan senyumnya. Saat mereka berdiri berdampingan di altar, yoongi berbisik pada catty.
Yoongi=" bahkan bidadari akan malu saat melihatmu"
Catty hanya tersenyum mendengar pujian yoongi. Mereka melangsungkan pernikahan dgn hikmat. Semuanya berjalan lancar.Sore hari nya acara sudah selesai, para tamu undangan mulai beranjak pergi setelah memberi selamat pada kedua mempelai. Selesai acara, teman2 yoongi dan catty masih berkumpul di aula, sementara jungkook sendiri di depan toilet. dia memegang buket bunga yg dia dapat saat catty melemparnya tadi. Dia berlatih untuk melamar gia dgn bunga tersebut. Dia berlatih berulang kali.
Jungkook=" ah aku sangat gugup. Kenapa begitu susah, lebih susah dari pada konser pertama kami. Aku akan melakukannya dgn baik"
Sementara litha dan V sibuk bermain dgn jeon. Jeon berlarian dan membuat V mengejarnya. Semua orang melihat jeon dan tertawa karna tingkah lucu jeon.
Jungkook datang membawa bunga dan menghampiri gia. jungkook berdiri berhadapan dgn gia. Semua mata kini beralih menatap gia dan jungkook.
Jungkook=" aku pikir kita sudah mengenal baik satu sama lain. Dan aku pikir kita harus memberi nama pada hubungan kita. Sudah bukan usia kita untuk berpacaran lagi. Aku ingin melamarku dgn bunga yg aku dapat tadi. Aku harap kita bisa membuat hubungan yg lebih serius lagi dan lebih dalam lagi dalam mengenal satu sama lain. Maukah kamu..."
V=" jeon..."
Litha=" jeon..."
Litha dan V berlari setelah melihat jeon terjatuh dari panggung di samping altar. Semua orang terkejut. Bahkan jungkook juga menjatuhkan bunga yg akan dia berikan pada gia.
V mencoba membangunkan jeon yg pingsan. Litha terus menangis. Darah jeon terus mengalir.
Litha=" jeon, jeon bangun sayang"
Jungkook=" apa yg terjadi?"
V=" jeon jatuh dari panggung"
Yoongi=" ayo cepat bawa jeon ke rumah sakit"V langsung menggendong jeon dan berlari ke mobilnya, litha juga mengikuti V dan jeon. Jungkook, yoongi dan gia juga turut mengikuti.
Yoongi=" sayang, kamu di sini saja. Aku akan mengabarimu nanti"
Catty=" baiklah"
Setelah mereka pergi, catty mondar mandir, dia sangat khawatir dgn keadaan jeon.
Siay=" catty tenanglah, jeon akan baik2 aja. Duduklah dulu"
Catty=" aku harap begitu. Darah jeon menaglir begitu banyak. Ahh jeonn"Alina mengajak namjoon ke rumah sakit.
Alina=" joon, ayo kita ke rumah sakit, sapa tau aku bisa membantu"
Namjoon=" baiklah ayo kita pergi. Catty kamu tenanglah. Kakak akan kesana kakak akan segera mengabari keadaan jeon"
Catty=" iya kak"Sampai di rumah sakit, jeon langsung mendapat penanganan di ICU. setelah beberapa menit, seorang suster keluar dari ruangan icu.
Suster=" pasien membutuhkan donor darah, karna pasokan bank darah sedang kekurangan"
Yoongi=" darahku sama dgn jeon. Ayo sus"
Suster=" apa anda ayah jeon?"
Yoongi=" aku paman nya"
Suster=" maaf tuan, kami butuh darah orang tua jeon karna kami juga butuh sempel DNA nya. Untuk mencari tau obat yg cocok. Takutnya ada alergi"Litha, V dan yoongi terdiam. Dan saling menatap.
Gia=" tunggu apa lagi, litha, V pergilah"
Litha=" darahku berbeda dgn jeon"
Gia=" kalo gitu pasti sama dgn V kan. Tidak mungkin darah jeon berbeda dgn kalian berdua. cepatlah pergilah V"V terus menunduk dan menguatkan diri untuk angkat bicara.
V=" jungkook, pergilah. Berikan darahmu untuk jeon"V mengatakan hal itu sambil meneteskan air matanya. Jungkook dan gia sangat terkejut mendengar apa yg V katakan. Sementara air mata litha semakin deras mengalir, yoongi mencoba mebuat litha tenang dgn memeluk nya.
Jungkook=" aku..?"
V=" pergilah. Kita tidak punya banyak waktu"Jungkook pergi ke ruang donor, meskipun dia masih terus bertanya tanya tentang status jeon.
Setelah donor di lakukan dan tes DNA, keadaan jeon mulai stabil tapi dia masih belum juga sadar.
Litha terus berdiri di depan pintu, menatap jeon yg masih memejamkan matanya. V duduk dan terus menundukan kepalanya. Sedangkan gia dan jungkook masih saja melamun memikirkan perkataan V.Catty menelfon yoongi.
Catty=" Sayang, bagaimana keadaan jeon?"
Yoongi=" jeon masih di ICU"
Catty=" kak namjoon sudah disana?"
Yoongi=" iya, dia sedang membelikan makanan untuk kami. Maafkan aku, sepertinya aku akan disini semalaman kamu tidurlah"
Catty=" tidak papa, aku memahaminya. Litha pasti sangat tertekan. dampingilah dia, dia sangat membutuhkanmu sekarang"
Yoongi=" iya, makasih sayang"Yoongi menutup telfon catty.
V=" kak, tidak papa kalo kamu pulang dulu, aku akan menjaga litha kaka tidak perlu khawatir. Pulanglah. Tidak baik kalo pengantin baru meninggalkan rumah setelah pernikahan"Yoongi berpikir tentang catty dan keluarganya. Akhirnya dia menuruti perkataan V. Yoongi menghampiri litha yg masih saja berdiri di depan pintu. Yoongi mengusap bahu litha dan litha langsung memeluk yoongi.
Yoongi=" jeon akan baik baik saja. Jeon anak yg sangat kuat, dia akan segera sadar"
Litha hanya diam dan mengusap air matanya.
Litha=" kakak pulanglah dulu, kak catty pasti menunggu kakak. Aku baik baik saja"
Yoongi=" ayo duduklah dulu. Kakak pulang dulu, Besok pagi kakak dan catty akan kesini. Jungkook.."
Jungkook=" Aku akan tetap disini"
Yoongi=" baiklah, ayo gia, kita pulang"
Gia=" baiklah kak"Di mobil.
Gia=" apa selama ini kakak tau soal jeon?"
Yoongi=" iya, jeon adalah anak litha dan jungkook"
Gia=" kenapa kalian merahasiakan ini?"
Yoongi=" kakak tidak bisa menjelaskan nya. Litha yg akan menjawab pertanyaan kalian saat jeon kembali pulih. Kakak tau perasaanmu. Maafkan kakak"Sampai di rumah, gia langsung masuk ke rumah. Saat catty bertanya pada gia, gia tidak menjawab pertanyaan catty. Gia melewati catty begitu saja.
Catty=" gia, gimana keadaan jeon?"
Yoongi=" dia masih belum sadar. Tapi dia sudah melewati masa kritisnya"
Catty=" syukurlah. Gia kenapa? Dia melewatiku begitu saja"
Yoongi=" ceritanya panjang. Ayo ku ceritakan di dalam"Di rumah sakit,
Jungkook sudah tidak bisa menahan nya lagi. Dia bangun dan menghampiri litha dan V yg duduk di seberangnya.
Jungkook=" apa jeon itu anakku?"
Litha=" iya"
Jungkook=" kenapa kamu melakukan ini? Kamu keterlaluan. Kamu pikir ini hal sepele?"Litha bangun dan berdiri berhadapan dgn jungkok.
Litha=" saat itu, kamu sangat membenciku, bagaimana aku bisa yakin kamu akan mengakui anak yg aku kandung? Kamu bahkan selalu menuduhku tidur dgn pria lain"
Jungkook=" kamu hanya mencari alasan. Kamu hanya ingin balas dendam kan. Kamu sangat licik. Balas dendammu itu keterlaluan"V berdiri di depan jungkook dan litha.
V=" akulah yg meminta litha merahasiakan fakta ini"
Jungkook=" hagh. Kamu. Iya kamulah akar masalah kami. Apa salahku padamu kenapa kamu menghancurkan hidupku?"V=" hanya ada satu alasan. Itu karna aku mencintai litha. Aku ingin bersama litha"
Jungkook menarik kerah baju V dan meninggikan suaranya.
Jungkook=" berani sekali kau V!"
Litha=" jungkook lepaskan"Jungkook dan V terus saling menatap. Jungkook sangat marah saat itu. Tapi kemudian namjoon datang, namjoon melerai mereka.
Namjoon=" jungkook, tenanglah, ini rumah sakit. Kendalikan dirimu"
Jungkook akhirnya melepas kerah baju V dan pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
Fanfictionbts love story, Menceritakan persahabatan yg harus di uji oleh kisah cinta yg rumit, mereka harus menjalani takdir mereka. menerima takdir mereka yg tak di sangka sangka. Tawa, air mata, menghiasi perjalanan takdir mereka.