Yoongi pergi tanpa mendengar jawaban jungkook. Jungkook melanjutkan memainkan piano nya. Tak lama kemudian gia datang membawa ukuran dan catatan.Catatannya sempat jatuh tapi jungkook mengabaikan gia Jungkook terus memainkan pianonya.
Gia=" kak yoongi meminta ku mengukur ukuran badanmu"
Jungkook=" Saat ini aku masih sibuk"
Gia=" baiklah aku akan menunggu disini"
Jungkook=" tidak perlu sedekat ini juga"
Gia=" aku menyukai musik. Izinkan aku melihatnya"
Jungkook=" terserah kamu saja"
Gia=" lagu ini sangat bagus. Apa kamu yg membuatnya? Seorang yg malu untuk mengungkapkan cintanya. Lagu ini sangat menarik"
Jungkook=" aku yg membuatnya. Saat aku jatuh cinta pada litha. Tapi aku malu untuk mengatakannya. Jadi aku mengungkapkan lewat lagu"
Gia=" Owh begitu. Litha sangat beruntung"
Jungkook=" ambil ukuran badanku. Cepatlah. Terus pergi dari sini"
Gia=" kamu sangat kasar. Tapi asal kamu tau saja aku tidak mudah menyerah. Aku akan selalu sabar mendengar kata2 kasarmu"Gia mulai mengukur badan jungkook. Setelah selesai, gia pergi dari ruang musik dan menemui yoongi dan yg lainnya.
gia=" kakak aku udah selesai. Aku mau pulang"
Yoongi=" baiklah aku akan mengantarmu"
gia=" tidak perlu kak. Aku bisa pulang sendiri"
Catty=" nggak papa. Pekerjaan kami sudah selesai. biarkan yoongi mengantarmu"
Gia=" baiklah. Makasih kak catty. Dan terimakasih semua atas kerjasama kalian. Aku akan berusaha membuat kostum yg sempurna untuk kalian"
Yoongi dan gia pergi dari studio.Di rumah V.
V=" Litha udah siap belum. Kenapa lama sekali?"
Litha=" iya. Aku datang. Aku sangat gugup. Aku takut tidak bisa menahan emosiku"
V=" Kalo begitu, liat aku terus. Kamu bilang marahmu hilang saat melihatku"
Litha=" baiklah ayo kita pergi"
V=" aku akan menghubungi yoongi dulu"
Litha=" tidak perlu. Mungkin dia masih sibuk di studio"
V=" baiklah ayo"Litha dan V sampai di rumah gia. Ibu rita langsung menyambut mereka.
Ibu=" litha, apa kabarmu. Akhirnya kamu datang nak. Kami selalu menantikanmu. Ayo masuklah. Ayah, ayah, litha datang. Litha, duduklah dulu. Ibu akan memanggil ayahmu"
Litha=" iya"Litha dan V duduk dan beberapa menit kemudian ayah tiri litha datang. Dia menangis setelah melihat litha.
Ayah=" bagaimana kabarmu nak? Maafkan ayah ayah tidak bisa menahan emosi ayah. Ayah merasa sangat bersalah padamu"
Litha=" tidak, tidak papa"
Ayah=" selama ini ayah membuatmu dan kakakmu menderita. Ayah mencarimu dan kakakmu. Ayah benar2 merindukan kalian. Apakah dia suamimu?"
Litha=" iya, ini V suamiku"
V=" hallo ayah. Maaf baru sekarang kami mampir ke sini"
Ayah=" ayah tau kalian tinggal di singapur. Setelah kalian pergi, yoongi menemui ayah dan mempertemukan ayah dgn gia dan ibunya. Yoongi menyelesaikan kesalahpahaman antara kami. Yoongi menyatukan kami lagi. Ayah sangat senang mendapat keluarga ayah kembali. Tapi ayah sedih karena anak ayah yg satu lagi tidak bisa menikmati suasana keluaraga yg sebenarnya. Maafkan ayah litha"Ayah memeluk litha. Dan litha mengusap bahu ayahnya.
Litha=" sudahlah ayah. Lupakan itu. Aku sudah memaafkan ayah"Saat itu juga yoongi dan gia masuk ke rumah. gia langsung bertatap muka dgn litha.
Yoongi=" litha, kamu datang. Kenapa tidak memberi tahu kakak?"
Litha=" aku pikir kakak sibuk di studio"
Yoongi=" tidak. Kakak bebas hari ini. Hai V"
V=" hai"
Yoongi=" gia duduklah di dekat adikmu"
Gia=" hagh iya. Hai litha. Apa kabar?"
Litha=" aku baik"
Gia=" bisakah kita ngobrol berdua"
Litha menatap V dan V memberi isyarat untuk menuruti gia.
Litha=" ayo, ayah aku permisi dulu"
Ayah=" baiklah. Ayah akan membantu ibumu membuat cemilan untuk kalian"
Yoongi=" V, gimana keadaan litha?"
V=" sudah lebih baik. Dia mulai meminum susu ibu hamil. Tapi kadang setelah itu dia muntah"
Yoongi=" pantas litha terlihat sangat kurus"
V=" maaf kak. Aku akan lebih memperhatikan litha lagi"
Yoongi=" tidak. Aku tau kamu sudah menjaga litha dgn sangat baik"Gia dan litha duduk di teras belakang.
Litha=" apa yg ingin kamu bicarakan?"
Gia=" aku mau meminta maaf atas kesalahanku. Kesalah pahaman ku. Aku telah menghancurkan hidupmu. Maafkan aku"
Litha=" sebenarnya hidupku tidak sepenuhnya hancur. Sekarang aku mempunyai seorang suami yg sangat mencintaiku. Dan bayi kecil di perutku. Aku sudah cukup bahagia. Tidak perlu khawatir"
Gia=" aku turut bahagia mendengar kamu baik2 saja. Aku harap kita bisa menjadi keluarga yg sebenarnya. Dan soal jungkook... aku..."
Litha=" aku tidak ada hubungan apapun lagi dgn jungkook. Dia hanya masalaluku"
Gia=" sekali lagi aku minta maaf"
Litha=" sudahlah. Aku tidak mau melihat kak yoongi khawatir tentang hubungan kita. Jadi mari mulai semua dari awal. Lupakan masalalu"
Gia=" kak yoongi benar. Hatimu sangat lembut. Aku beruntung mempunyai adik dan kakak seperti kalian"
Gia memeluk litha, dan mereka kembali ke ruang tamu. Ayah dan ibu sudah menyiapkan berbagai cemilan untuk mereka.
Ayah=" litha, ayo makanlah. Ini bagus untuk wanita hamil"
Ibu=" benar. Ibu membuatnya sendiri. Dari bahan2 yg segar"
Litha=" kalian tidak perlu repot2 seperti ini"
Ayah=" ini belum seberapa, Hm menginaplah disini Kalo bisa. Tinggallah disini. Kita akan menjadi keluarga yg sempurna"
Litha=" tidak bisa yah. V harus bekerja dan setelah kak yoongi bertunangan aku dan V harus kembali ke singapur"
Yoongi=" menginaplah sampai kakakmu bertunangan. Kondisimu lemah. Dan V juga tidak bisa selalu mengurusmu. Dia juga harus bekerja kan"
Litha menatap V.
V=" kakak mu benar. Ibu mu akan mengurus mu lebih baik dari aku. Dia sudah berpengalaman"
Litha=" baiklah. Aku akan menginap sampai kakak bertunangan"
V=" baiklah. Kalo begitu, aku akan mengambil barang2 litha, dan membawanya kesini"
Yoongi=" barang2 mu juga. Kami bisa memenuhi kebutuhan litha. Tapi cuma kamu yg bisa memenuhi hati litha. Kamu menginaplah disini juga"V menatap litha dan litha juga sangat gugup mendengar nya. V berkata dalam hatinya.
V=" aku dan litha harus satu kamar. Bagaimana ini. Akan terlihat aneh kalo kita berpisah kamar seperti selama ini"
Ayah=" kenapa melamun. Cepat lah pergi. Seorang suami harus terus di samping istrinya apa lagi saat istrinya hamil"
V=" hm iya ayah"
Ayah=" gia, antarkan adikmu ke kamarnya"
Gia=" baik yah. Ayo litha"Gia mengantar litha ke kamar nya. Kamar itu sudah tertata rapi.
Gia=" Ayah sengaja menyiapkan kamar mu sejak lama. Dan ibu rajin membersihkan kamar ini. istirahatlah disini. Aku akan mengambil handuk dan selimut untuk kalian"
Litha=" iya. Makasih"Yoongi datang dan duduk di samping litha.
Yoongi=" kakak senang keluarga kita bisa berkumpul seperti ini"
Litha=" iya. Tapi aku dan V tidak bisa menginap terlalu lama. Kami harus segera pulang ke singapur"
Yoongi=" apa kalian tidak bisa nenetap di sini saja? Apa kalian tidak bisa menunda kepergian kalian?"
Litha=" kakak... jangan membuatku sedih. Sebenarnya aku juga ingin selalu dekat dgn kakak. Tapi aku tidak bisa disini. Aku akan memberi tau alasannya saat waktu nya tepat"
Yoongi=" hm baiklah. Bolehkah kakak memelukmu?"Litha tertawa.
Litha=" tentu saja. Kenapa kakak bertanya. Kakak pasti sangat merindukan aku"
Yoongi=" tentu saja. Selama ini kita tidak pernah tinggal berjauhan. Setiap hari kakak selalu merindukanmu. Tunggu, apa kamu tidak merindukan kakakmu ini?"
Litha=" tidak"
Yoongi=" hagh kamu tega sekali"
Litha=" tidak sedikit. Aku sangat2 merindukan kakak. Tapi V selalu menghiburku saat aku merindukan kakak. Bahkan dia juga menirukan gaya kakak"
Litha dan yoongi tertawa. Dan saling menceritakan kehidupan mereka.Setelah hampir satu jam berbincang2 V datang membawa koper. Yoongi membantu V memasukan koper mereka.
Yoongi=" baiklah, Suamimu sudah datang. Sekarang kalian istirahatlah. Kakak juga mau tidur. Selamat malam"
Litha=" selamat malam kak"
V=" selamat malam kak"Setelah yoongi pergi, lita dan V sangat canggung satu sama lain. Karena selama ini mereka tidak pernah tidur satu kamar.
V=" tidurlah di kasur. Aku akan tidur di sofa"
Litha=" hmm jangan. Sofanya sangan pendek. Badanmu akan sakit2 nantinya. Tidurlah di kasur bersama ku"
V=" hm ya. Baiklah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
Fanfictionbts love story, Menceritakan persahabatan yg harus di uji oleh kisah cinta yg rumit, mereka harus menjalani takdir mereka. menerima takdir mereka yg tak di sangka sangka. Tawa, air mata, menghiasi perjalanan takdir mereka.