Malam ini sepertinya makan malam yang anneth bayangkan sebelumnya buyar begitu saja. Semenjak acara selesai gadis keluarga malik itu masih saja berbicara dengan dirinya sendiri, mengomel lebih tepatnya.
"Apaan katanya makan malam penting, udah dandan rapi , pake dress segala mana tangan masih nyut-nyutan. Ahelah ketemunya dokter amatir doang ? Males banget" kalimat itu sudah dirapalkannya lebih dari lima kali. Mungkin alvaro yang sedang leyeh-leyeh dengan kartunnya juga mulai hafal.
"Kak..." tegur adiknya mungkin mulai terganggu.
"Apasih ao kakak lagi kesel nih sama mami papi" anneth menatap malas alvaro yang sepertinya akan mengganggu ritual marahnya.
"Ganti kalimat omelannya, yang tadi ao udah hafal" pintanya ringan namun siapa sangka seringan itu pula mampu membuat Annethy Zaleena Malik tertawa lama.
"Anneth, Ao tidur nak besok telat bangun pagi" teriak maminya dati pantry , ya mami sedang membereskan peralatan usai 'dinner penting' tadi.
"Benernya mami nyuruh anneth tidur dari tadi aja mi" serunya berusaha menyindir. "Daripada ikutan dinner segala, katanya penting, apa pentingnya" akhirnya gadis itu mendemo maminya.
"Anneth gak boleh gitu dong" tegur mami.
"Bener aja mi mending anneth dianter makanan sepiring ke atas tadi, atau anneth masak mie instan daripada kayak tadi" anneth masih terus menguar kekesalannya.
"Kamu kenapa sih neth dari tadi gak selesai-selesai tantrumnya" kali ini papinya mulai angkat bicara.
"Papi sama mami gak liat sih gimana dokter amatir tadi liatin anneth, ngeremehin banget deh" kesalnya. "Udah kaya paling TOP aja ya kan ao?" sambungnya meminta dukungan. Alvaro hanya mengangguk cepat beberapa kali, belum tentu setuju sih, tapi setidaknya aman dari terkaman singa.
"Tuh ao aja tau" ucap anneth yakin.
"Anak mami dendam amat sih sama kak dokter cakep, nanti naksir lho" goda maminya mencolek hidung membuat kepala gadis itu semakin medidih.
"Dih bagusan genta biar sampe cincin saturnus juga. Hiiiihh" jawabnya sambil menggedikkan bahu.
"Udah - udah gak baik kaya gitu, sekarang masuk kamar terus tidur. Goodnight sweety" diakhiri dengan kecupan hangat maminya. "Ao juga tidur ya, good night superboy" ucapnya.
Malam ini kekesalan anneth sepertinya benar-benar memuncak, sampai-sampai ia masih belum bisa tertidur pulas. Seringai dan tatapan remeh dari 'dokter amatir' yang sangat ia benci terus membayangi kepalanya.
"Ya Allah harus doa berapa kali sih ini. Ya Allah anneth mohon jangan kasih anneth mimpi buruk malam ini, aamiin" ucapnya tulus untuk mengusir deven yang dianggap mimpi buruk olehnya.
* * *
Pukul enam kurang anneth sudah berkumpul dengan alvaro dan papinya di meja makan, menunggu maminya selesai menata menu sarapan di meja.
"Ayo makan sayang , papi mau sambil kasih tau berita kejutan nih buat kalian berdua" ujar papinya santai namun tetap dipatuhi keduanya.
"Jadi neth, papi sama mami minggu depan bakal ke ausie jenguk kakakmu" pak malik membuka obrolan yang rupanya cukup membuat anneth melongo.
"Kok dadakan pi?" tanya anneth berusaha tenang.
"Gak dadakan sayang, mumpung papi ada senggang urusan disini. Papi juga mau sekalian ketemu calon rekan baru disana" jawab papinya.
"Berapa lama pi?" tanyanya lagi.
"Ya mungkin satu atau dua bulan sayang" kali ini mami yang menjawab. Anneth semakin melotot dengan sedikit terperanjat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn you, doctor !!!
Teen Fictiondr. Deven Putra Tanuwijaya Seorang dokter muda idaman semua pasang mata kaum hawa. Muda, tampan, cerdas merupakan daya tarik utamanya. Tidak hanya perempuan muda yang selalu berdecak tiap melihat kharisma dirinya yang menguar. Bahkan anak kecil pun...