Waaah memasuki part 16, fyi 16 adalah angka favorit saya ders. Gak penting ya, Ehehe gapapa ya..
________Siang yang cukup terik bagi anneth, joa, charissa dan marsya yang sedang menikmati es doger milik mang edi di kantin sekolah. Namun, sepertinya ada pula yang sengaja memanas-manasi anneth supaya merasa lebih gerah. Genta yang dengan sengaja merapatkan badan dengan adek tingkat yang waktu itu bertemu dengan anneth di sebuah sport station.
Yang kamu ngamuk kaya kesurupan itu kan neth? Eh sorry sorry. Yang kamu baru mau kalem pas ditanyain sayang gak sama deven itu kan ? Eeeh...Joa yang paling jago menatap sinis diantara mereka sudah menjalankan tugasnya. "Gausah diliatin neth sengaja gaya kampung tuh" cibirnya diangguki oleh anneth dan lainnya.
"Dikira panes kali ya ?" tanpa aba-aba marsya justru telah mengeluarkan suara kencang dengan nada sarkas. Waw jarang-jarang acha begini.
"Sorry-sorry , padahal anneth gak pernah keabisan penenang lahir batin ya cak" charissa memang paling tanggap untuk urusan sindir menyindir seperti ini.
"Woo jelas..." marsya dan joa sudah menyambut bangga.
"Secara penggantinya jauh lebih berkelas, dokter gitu lho high class dong" charissa kembali melontarkan nada sombong andalannya.
Anneth mengernyit mendengar sindiran charissa. "Apaan sih kok jadi dokter-dokter" bisiknya menanyakan maksud ketiganya.
"Ah elah neth lo mah. Kan penggantinya si gentong emang si dokter cakep itu, si om" joa menjawab dengan menaik-turunkan alisnya sebelah.
"Eeeh..." kejutnya mendengar penuturan joa. "Kagak oy , gosip mulu" protes anneth.
Charissa sudah memasang wajah mak comblangnya. "udah lah gak perlu tengsin kalo sama kita. Gue udah tau dari tante kali" ceplosnya membuat anneth semakin terbelalak.
"Tau apa ? Bunda bilang apa cha?" sahut anneth.
"Adadeh katanya gak ada apa-apa kok panik sih sist" kali ini marsya sudah menggoda dengan menjawil dagu anneth.
"Panik lah ya neth, kalo bunda kan gak mungkin gosip soalnya" balas ucha melihat pipi anneth sudah memerah.
"Eh nanti gue gak ikut mantau latihan team ya" ucap anneth berusaha mengalihkan perhatian.
"Iye tau iye yang mau jalan sama om dokter" jawab joa yang masih asyik menyendok kacang merah yang ada di gelasnya.
"Bukan, gue mau pergi sama kak uwa, nemenin dia belanja gitu katanya. Nanti juga dijemputnya kak uwa kok bukan kak deven" jawab anneth mengoreksi dugaan joa.
Charissa sudah tersenyum-senyum penuh arti mendengar penuturan anneth. "Emang yang bilang bakal di jemput om dokter siapa neth?" jahil memang. "Terakhir kayanya gue denger masih deven manggilnya, sekarang udah pake kak aja" godanya.
"Ih udah deh kalian ini. Udah ah gue mau balik ke kelas" tukasnya saat sudah tidak mampu lagi menahan salah tingkah dirinya.
* * *
Anneth sudah selesai bersiap dengan tampilan casualnya, tapi tetap ada sentuhan feminis pada pakaiannya. Ia juga telah memperingatkan kakak perempuannya untuk segera menyudahi permainannya dengan make up.
"Cuma mau belanja aja lho bukan mau dinner romantis sama pacar" begitu kalimat anneth.
Menunggu nashwa yang sedang berdandan akan memakan waktu yang lumayan, ia memilih untuk turun terlebih dulu. Baru saja ia menikmati sebentar kartun tontonan alvaro, terdengar seseorang membunyikan bel rumahnya. Anneth celingukan mencari keberadaan maminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn you, doctor !!!
Teen Fictiondr. Deven Putra Tanuwijaya Seorang dokter muda idaman semua pasang mata kaum hawa. Muda, tampan, cerdas merupakan daya tarik utamanya. Tidak hanya perempuan muda yang selalu berdecak tiap melihat kharisma dirinya yang menguar. Bahkan anak kecil pun...