Haloo...
Kemarin kan udah ada wacana mau bikin part weekend ini. Ini dicoba gaesnya , kalo nanti sampai di notif kalian berarti aku selesai bikin 1 part dadakannya.Sumpah ini ngetiknya sambil kram perut karena lagi periode bulanan.
Gapapa deh ini di coba dulu.Btw gaessnya , persoalan ceritaku dicopy paste tetangga sebelah , kalian beneran samperin lapaknya ?
Wuuuiih.... Tapi jangan dimarahin ya, jangan di bully, dikasih saran aja ya, gaboleh bar-bar...* * * * *
Sejak tadi suara tawa terus memecah riuh di ruang TV rumah Mishell. Anneth bahkan sempat beberapa kali mengusap ujung matanya yang basah saking puasnya menertawakan lawakan mereka. Pantang bagi mereka untuk diam dan serius jika Clinton sudah digabungkan dengan Friden dan Deven."Bentar deh kak , ini beneran kamu habis diselingkuhin?" tanya Anneth masih memegangi perutnya yang lelah karena tawa.
"Gausah diperjelas berulang-ulang kali neth" celos Clinton.
"Ya habisnya orang kalo habis diselingkuhin tuh diem di kamar merenung, sendiri, mendung bukan mblenyon ngelawak mulu dari tadi" sahutnya didukung oleh Deven yang melempar bantal tepat di muka Clinton.
"Si anjjj..."
"Eh eh eh gak boleh ngomong kasar" Nashwa menggerakkan telunjuknya ke kanan kiri memperingati Clinton.
"Shel parah tu shel ngumpat mulu dari tadi" imbuh Deven mengadu.
"Kompor terosss..." Friden menyulut menyudutkan Clinton.
"Salah mulu gue balik ah " Clinton pura-pura marah. Namun Deven dan Friden malah makin melemparinya dengan makanan.
"Terakhir gue adanya kaleng soda nih buat di lempar ke elo" ujar Deven tengah ancang-ancang , sedangkan Clinton sudah bersiaga untuk menangkis.
"Jangan Dev, sakit lho itu kalo kena" sekalinya bicara Mishell langsung membela Clinton.
"Aseeek ... Bela terosss" Kali ini Anneth berani menggoda Mishell.
Seiring waktu , Hubungan serta komunikasi Mishell dan Anneth sudah tidak sekaku awal-awal dulu. Anneth juga sudah mulai terbiasa melihat Deven yang banyak bersinggungan dengan Mishell. Anneth paham Mishell perempuan berkelas , bagi perempuan berkelas tidak ada dalam benaknya untuk menjadi perusak ataupun perebut.
"Ya masa gue putus harus menye-menye juga ? Gini-gini gue punya anak ya , malu lah gue sama Airish kalo cengeng." jumawanya.
"Ya kan paling nggak ada sedih-sedihnya kak , ada butuh temen curhatnya gitu" sahut Anneth masih merasa bahwa tingkah Clinton tidak lazim.
"Terus aku harus curhat di ayunan terus ketiduran berdua sampe pagi gitu?" sindir Clinton menggoda Anneth.
Terang saja mata Anneth seketika melebar mendengar jawaban Clinton. Namun mata tajamnya justru mengarah ke arah Deven. Tanpa berucap tapi kedua matanya mengintimidasi seolah menekankan "Kamu cerita ke mereka ya ?".
Deven yang menangkap maksud Anneth pun langsung memasang wajah serius dengan dua jarinya mengacung di udara "Sumpah aku gak cerita apa-apa yang" ujar Deven bersungguh.
"Bohong" tukas Anneth.
"Sumpah enggak. Kamu tanya deh kalo gak percaya" ucapnya meyakinkan.
Pandangan Anneth mulai beralih menatap Clinton dan Friden satu persatu.
"Masa lo lupa yang lo cerita pas habis nonton Si Gogo manggung ?" karangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn you, doctor !!!
Fiksi Remajadr. Deven Putra Tanuwijaya Seorang dokter muda idaman semua pasang mata kaum hawa. Muda, tampan, cerdas merupakan daya tarik utamanya. Tidak hanya perempuan muda yang selalu berdecak tiap melihat kharisma dirinya yang menguar. Bahkan anak kecil pun...